WISATA

Seba Badui, Cara Unik Bersyukur ala Masyarakat Desa Kanekes

A. Firdaus
Rabu 30 April 2025 / 18:13
Lebak: Sebanyak 1.769 warga Badui Luar dan Badui Dalam akan merayakan tradisi Seba. Seba adalah persembahan sebagai ungkapan rasa syukur dengan membawa komoditas hasil bumi selama setahun mengunjungi kepala daerah, Bupati Lebak dan Gubernur Banten.

"Perayaan tradisi Seba bersama Bupati Lebak itu dilaksanakan pada Jumat (2/5) malam dan Gubernur Banten pada Sabtu (3/5) malam," kata Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Medi saat dihubungi di Rangkasbitung, melansir Antara.

Perayaan Seba tahun 2025 masuk kategori Seba Gede (Seba besar). Jumlah pendaftarnya hingga ditutup pada Minggu (27/4) sebanyak 1.769 orang. Bahkan aku Pesona Indonesia mengajak para netizen untuk ikut berpartisipasi di acara tahunan ini.

Baca juga: Kemenpar Jaring Wisman lewat Arabian Travel Market Dubai 2025

Masyarakat Badui dipastikan memadati Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak pada Jumat (2/5) siang. Bahkan, sebanyak 100 warga Badui Dalam berjalan kaki sejauh 35 kilometer dari Kampung Badui Dalam berangkat dinihari dan tiba pukul 13.00 WIB di Kota Rangkasbitung.

Perayaan tradisi masyarakat Badui menggelar acara adat tahunan itu untuk menjalankan amanah leluhur yang harus dilestarikan. Sekaligus bersilaturahmi bersama Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai wujud ungkapan rasa syukur dari komoditas hasil bumi.

Karena itu, masyarakat Badui akan membawa komoditas hasil bumi, seperti beras huma, pisang, gula aren, terigu laksa, iris, ja'at dan minuman madu dan lainnya.

"Kami wajib melaksanakan ritual sakral Seba bersama kepala daerah di Banten, karena warisan budaya leluhur dan jika tidak dilaksanakan khawatir menimbulkan malapetaka bencana," kata Medi.




Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Efendy mengatakan perayaan Seba masyarakat Badui di Pendopo Lebak akan dihadiri delapan Kedutaan Besar dari Jakarta.

Kedelapan Kedubes itu antara lain Bulgaria, Sudan, Iran, Ethiopia, Hungaria, Zimbabwe, Laos, dan Rusia. Kehadiran perwakilan Kedubes tersebut diharapkan perayaan tradisi masyarakat Badui dikenal luas oleh negara lain di dunia internasional.

Sebab, perayaan tradisi Seba Badui tersebut unik dan memiliki makna tersendiri bagi masyarakat terasing di Indonesia. Selain itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sehingga dipastikan perayaan tahun akan mendongkrak wisatawan yang berkunjung ke Rangkasbitung.

"Kami berharap dengan adanya Seba masyarakat Badui itu berdampak positif terhadap pelaku usaha masyarakat setempat," pungkasnya.

Seba Badui masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata, yang menurut sejarah, tradisi ini telah dilakukan sejak abad ke-16.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH