WISATA

Stalaktit Stalagmit Eksotis Berbalut Legenda Mistis di Gua Peri

Agustinus Shindu Alpito
Rabu 28 Juni 2023 / 14:23
Kuching: Jika Sobat Medcom berkesempatan mengungjungi Sarawak, khususnya ke kota Kuching, maka datang ke Gua Peri bisa jadi pilihan destinasi wisata. Apalagi, saat ini tersedia penerbangan langsung dari Jakarta ke Kuching yang disediakan maskapai Air Asia.

Gua Peri atau dalam bahasa setempat  Gua Pari Pari dan dalam bahasa Inggris disebut Fairy Cave terletak di kawasan perbukitan kapur di daerah Bau. Nama daerah ini merujuk pada arti dari Bau itu sendiri yang dalam bahasa Melayu juga berarti bau tidak sedap. Pada 1857 terjadi peperangan yang menyebabkan ribuan orang terbunuh dan meninggalkan bau busuk yang tak hilang-hilang aromanya. Kota Bau juga dikenal dengan kota penghasil emas yang pada masa lampau mengundang para pencari emas dari berbagai daerah. 

Dari Kuching, lokasi Goa Peri atau lebih dikenal dengan Fairy Cave sekitar 40 kilometer. Kira-kira 45 menit sampai satu jam jika ditempuh dengan mobil. Area gua yang masih asri, sangat cocok bagi Sobat Medcom yang ingin melepas penat dengan petualangan alam.  Untuk menyusuri gua, kira-kira menghabiskan waktu sekitar 30 hingga 40 menit.

Tiket masuk Gua Peri terbilang murah, yaitu RM5 atau sekitar Rp15 ribu untuk wisatawan asing dewasa. Bagi anak usia 6 tahun hingga 18 tahun hanya RM2 atau sekitar Rp6 ribu, dan untuk anak-anak di bawah 5 tahun gratis.

Untuk masuk ke mulut Goa Peri, kita harus menaiki tangga. Tingginya sekitar lima puluh meter dari area lobi utama tempat pembelian tiket. Tapi tenang, tangga menuju Goa dibuat sangat aman. Perlu diingat, wisata Gua Peri tidak ramah disabilitas dan lansia. Jangan lupa kenakan pakaian olahraga yang nyaman dan sepatu yang tidak licin. Pihak Sarawak Forestry Corporation yang mengelola Gua Peri juga menyediakan persewaan sepatu dengan harga terjangkau. Penggunaan sepatu sangat penting mengingat kondisi trek gua yang licin dan basah.


(Tangga menuju mulut Gua Peri)


Sampai pada mulut gua, kita diarahkan ke dua jalur, namun jalur yang dibuka untuk umum hanya satu. Jalur-jalur lain di dalam gua ditutup karena alasan keamanan dan keselamatan. Ada dua bagian utama dari Gua Peri, yaitu bagian yang terkena cahaya Matahari dan bagian yang gelap tak terkena cahaya matahari. Untuk itu kita harus menyiapkan senter. Total trek Gua Peri yang bisa kita telusuri kurang lebih 300 meter. Trek sudah dibuat permanen sehingga cukup aman untuk ditelusuri.

Keindahan Stalagmit dan Stalaktit

Suguhan stalagmit dan stalaktit eksostis tersebar di dalam gua. Untuk bertumbuh sepanjang sepuluh sentimeter, diperlukan waktu seribu tahun. Sayangnya, karena aktivitas manusia yang intens di gua membuat stalaktit dan stalagmit tak bertumbuh lagi atau biasa disebut gua mati.

Beberapa stalagtit dan stalagmit membentuk figur-figur tertentu. Ini juga membuat masyarakat sekitar mengaitkan bentuk-bentuk itu sebagai bagian dari cerita legenda.



Legenda yang melekat di Gua Peri adalah kutukan yang datang dari seorang ibu. Dikisahkan ada sebuah pesta di sebuah kampung di Gua Peri, kemudian datang seorang anak dari desa lain yang mengintip pesta itu. Sang pemilik hajat yang tidak senang dengan kedatangan tamu tak diundang itu lantas menipu anak kecil itu dengan memberikan bambu yang disebutnya berisi daging babi yang enak.

Sang anak yang gembira mendapat "hadiah" itu lantas pulang ke rumah dan memberikan kepada ibunya. Saat bambu itu dibuka, isinya kosong. Sang ibu marah besar.

Ibu itu kemudian mengambil seekor kucing dan memakaikan baju yang cantik pada kucing itu. Kucing yang mengenakan baju itu kemudian dilempar di tengah kerumunan pesta hingga mengundang tawa para peserta pesta. Tawa para peserta pesta itu lantas berubah jadi petaka. Badai datang dan membuat mereka yang berada di sana terkutuk jadi batu seperti stalagmit dan stalaktit yang ada sekarang ini. 

Jika kita amati, stalagmit dan stalaktit dalam gua ini memang telihat seperti figur-figur manusia. Bahkan, salah satunya ada yang menyerupai sosok Dewi Kwan Im. Sosok Dewi Kwan Im itu pula yang menarik para peziarah Buddha untuk berdoa di gua ini.


(Batuan gua yang dianggap menyerupai seorang ibu menggendong anak)

Menyusuri Gua Peri membawa pengalaman tersendiri, kita tak hanya melihat batuan gua yang indah tetapi juga keragaman hayati.






 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)

MOST SEARCH