WISATA

Tradisi Khas yang Umum Saat Merayakan Tahun Baru Imlek

Mia Vale
Jumat 20 Januari 2023 / 05:30
Jakarta: Tepat tanggal 22 Januari 2023, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek. Dan tahun ini, merupakan tahun kelinci air, dimana akan membawa banyak kemakmuran. Dilansir dari Wikipedia, Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama).

Tapi kini, Imlek tak hanya dirayakan di negara China saja, tradisi dan budaya perayaannya sudah berkembang. Begitu pun di Indionesia. Seperti yang sudah dinukil dari berbagai sumber, berikut ragam tradisi khas dan unik yang hanya dapat kita temui dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
 

Angpau


Laiknya Lebaran, pembagian angpau saat perayaan Imlek selalu dinanti. Mulai dari anak kecil hingga dewasa bakalan senang jika menerima amplop merah yang satu ini. Tak sekadar membagikan uang, angpau ini mempunyai filosofi transfer kesejahteraan atau energi dari orang mampu ke tidak mampu, dari orang tua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orang tua. Bagi yang belum menikah dilarang membagikan angpau, ya.
 

Kue keranjang


Bagi masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, kue bulat berwarna coklat ini kerap disajikan saat menjamu tamu. Kue keranjang atau biasa dikenal dengan kue ranjang, dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe, yang diperoleh dari wadah cetakan kue yang berbentuk Keranjang. 

Kue manis ini sering disusun tinggi bertingkat-tingkat dan memiliki arti sebagai peningkatan rezeki atau kemakmuran. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula yang menjadikan kue keranjang ini memiliki tekstur yang kenyal dan lengket.


(Tarian barongsai ini bertujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ketiga sebelum masehi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

 

Barongsai


Konon kabarnya, tarian barongsai ini memiliki makna untuk mengusir roh-roh jahat, karena mereka percaya jika monster, hantu, roh-roh jahat takut  dengan suara keras. Itulah yang menjadi alasan kenapa Barongsai selalu hadir dalam perayaan Imlek. Tak hanya tarian barongsainya saja yang memiliki arti, namun suara pukulan simbal, gong, gendang yang mengiringi tarian Barongsai memiliki makna membawa keberuntungan.
 

Jeruk Mandarin


Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah. Jadi, makna dari jeruk pada Imlek adalah buah pembawa rezeki. Tak hanya jeruknya sendiri saja yang memiliki arti baik, warna jeruk juga memiliki arti. Masyarakat China menganggap jika warna oranye cerah ini sebagai lambang emas yang berkonotasi pada rezeki yang berupa uang.
 

Warna emas dan merah


Pada perayaan tahun baru Imlek, kedua warna itu akan mendominasi. Warna  merah dalam perayaan imlek dipercaya sebagai pembawa keberuntungan, sedangkan warna emas atau kuning dianggap sebagai warna paling indah, sebab kuning menghasilkan Yin dan Yang menurut pepatah kuno Tiongkok. Maka dari itu, warna kuning memiliki arti sebagai pusat dari segala hal.
 

Membakar petasan


Petasan untuk menyambut Imlek pun biasanya juga berwarna merah. Kertas merah bekas petasan pada malam tahun baru itu juga dapat membantu mendoakan kebagiaan untuk keluarga masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH