WISATA
Wamenpar Tekankan Pentingnya Ekonomi Sirkular dalam Pariwisata di Pertemuan UN Tourism ke-37
Yatin Suleha
Minggu 20 April 2025 / 07:38
Jakarta: Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menegaskan pentingnya penerapan ekonomi sirkular sebagai kunci pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Wamenpar Ni Luh saat menutup Penyelenggaraan Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke-37 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
“Saya yakin bahwa kita semua memiliki suara, perspektif, dan keyakinan yang sama bahwa ekonomi sirkular sangat penting bagi pengembangan pariwisata di masa mendatang,” kata Ni Luh.
Baca juga: Program #LebarandiCandi Dorong Pertumbuhan Ekraf di Momen Lebaran
Ni Luh menilai, ekonomi sirkular tidak hanya membentuk ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, tetapi juga mendorong pariwisata agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta berkontribusi untuk mengatasi tantangan lingkungan.
Lebih lanjut Wamenpar Ni Luh mengatakan, pada konferensi ini juga telah dibahas secara mendalam berbagai praktik tentang investasi hijau di Kawasan Asia dan Pasifik.

(Wamenpar Ni Luh Puspa tekankan pentingnya nilai ekonomi sirkular bagi pengembangan sektor pariwisata dalam event Penyelenggaraan Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke-37. Foto: Dok. Birkom Kemenpar)
“Berdasarkan diskusi ini, investasi hijau ini menghadirkan peluang yang signifikan untuk memajukan implementasi pariwisata berkelanjutan, terutama melalui beberapa inisiatif seperti proyek energi terbarukan yang terkait dengan pariwisata, ekowisata, dan pengembangan pariwisata regeneratif,” kata Ni Luh.
Kementerian Pariwisata pun akan terus berkomitmen untuk bekerja secara aktif dan kolaboratif dengan negara anggota UN Tourism, sektor swasta, dan industri, untuk membangun pariwisata berkelanjutan yang inklusif.
“Kolaborasi adalah suatu keharusan untuk memanfaatkan berbagai peluang, mengatasi tantangan bersama, dan mewujudkan visi bersama kita, baik secara regional maupun global,” kata Ni Luh.
Wamenpar juga mengapresiasi antusiasme dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mitra strategis, pelaku industri pariwisata, dan pemerintah daerah yang siap berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta para sponsor dan mitra yang kami hargai, atas dukungan yang diberikan,” kata Ni Luh.
Direktur Pariwisata PBB Departemen Regional untuk Asia dan Pasifik, Harry Hwang, mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah yang telah memberikan perspektif dalam menerapkan praktik pariwisata berkelanjutan, seperti pengurangan sampah plastik, hingga program daur ulang sampah menjadi bernilai ekonomi.
Baca juga: Perayaan Ultah Emas TMII, Kemenekraf Bahas Ekraf 'Semua Serba Ada'
“Kita telah melihat peluang, kebijakan, inovasi yang dilakukan Indonesia dalam melindungi keanekaragaman, dan masyarakat. Ini menginspirasi kita semua,” kata Harry.
Harry pun mengajak delegasi CAP-CSA untuk mengikuti technical tour yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata ke Museum Nasional, dan berkunjung ke pusat belanja produk kreasi UMKM di Sarinah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Hal tersebut dikatakan Wamenpar Ni Luh saat menutup Penyelenggaraan Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke-37 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
“Saya yakin bahwa kita semua memiliki suara, perspektif, dan keyakinan yang sama bahwa ekonomi sirkular sangat penting bagi pengembangan pariwisata di masa mendatang,” kata Ni Luh.
Baca juga: Program #LebarandiCandi Dorong Pertumbuhan Ekraf di Momen Lebaran
Ni Luh menilai, ekonomi sirkular tidak hanya membentuk ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, tetapi juga mendorong pariwisata agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta berkontribusi untuk mengatasi tantangan lingkungan.
Lebih lanjut Wamenpar Ni Luh mengatakan, pada konferensi ini juga telah dibahas secara mendalam berbagai praktik tentang investasi hijau di Kawasan Asia dan Pasifik.

(Wamenpar Ni Luh Puspa tekankan pentingnya nilai ekonomi sirkular bagi pengembangan sektor pariwisata dalam event Penyelenggaraan Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) yang ke-37. Foto: Dok. Birkom Kemenpar)
“Berdasarkan diskusi ini, investasi hijau ini menghadirkan peluang yang signifikan untuk memajukan implementasi pariwisata berkelanjutan, terutama melalui beberapa inisiatif seperti proyek energi terbarukan yang terkait dengan pariwisata, ekowisata, dan pengembangan pariwisata regeneratif,” kata Ni Luh.
Kementerian Pariwisata pun akan terus berkomitmen untuk bekerja secara aktif dan kolaboratif dengan negara anggota UN Tourism, sektor swasta, dan industri, untuk membangun pariwisata berkelanjutan yang inklusif.
“Kolaborasi adalah suatu keharusan untuk memanfaatkan berbagai peluang, mengatasi tantangan bersama, dan mewujudkan visi bersama kita, baik secara regional maupun global,” kata Ni Luh.
Wamenpar juga mengapresiasi antusiasme dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mitra strategis, pelaku industri pariwisata, dan pemerintah daerah yang siap berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta para sponsor dan mitra yang kami hargai, atas dukungan yang diberikan,” kata Ni Luh.
Direktur Pariwisata PBB Departemen Regional untuk Asia dan Pasifik, Harry Hwang, mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah yang telah memberikan perspektif dalam menerapkan praktik pariwisata berkelanjutan, seperti pengurangan sampah plastik, hingga program daur ulang sampah menjadi bernilai ekonomi.
Baca juga: Perayaan Ultah Emas TMII, Kemenekraf Bahas Ekraf 'Semua Serba Ada'
“Kita telah melihat peluang, kebijakan, inovasi yang dilakukan Indonesia dalam melindungi keanekaragaman, dan masyarakat. Ini menginspirasi kita semua,” kata Harry.
Harry pun mengajak delegasi CAP-CSA untuk mengikuti technical tour yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata ke Museum Nasional, dan berkunjung ke pusat belanja produk kreasi UMKM di Sarinah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)