KULINER
Nasi vs Pasta, Makanan Karbohidrat Mana yang Lebih Sehat?
Aulia Putriningtias
Rabu 06 Agustus 2025 / 14:10
Jakarta: Berbicara sumber karbohidrat dan makanan pokok dalam kuliner dunia, nasi dan pasta memang mendominasi. Namun, antara kedua itu, manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi?
Ahli gizi Rakshita Mehra dalam Healthshots mengatakan bahwa beras merah atau pasta gandum utuh lebih sehat daripada beras olahan (beras putih atau pasta biasa). Hal ini karena kandungan serat, vitamin, dan mineralnya yang lebih tinggi.
Namun, berbicara nutrisi antara nasi dan pasta, ada beberapa pertimbangan yang perlu kamu ketahui dalam memilihnya, antara lain:
Keduanya merupakan sumber karbohidrat yang baik, tetapi beras merah mengandung lebih banyak karbohidrat. Seratus gram beras merah mengandung 78 gram karbohidrat.
Seratus gram pasta gandum utuh mengandung 71,5 gram karbohidrat. Jadi, jika karbohidrat yang dicari antara beras dan pasta, beras merah lebih unggul.
Baca juga: Pola Makan Anak Tak Cukup dengan Nasi dan Mie, Ini Kata Dokter Gizi
Beras merah mengandung 4 gram serat per 100 gram. Pasta memiliki kandungan serat yang lebih tinggi. Seratus gram pasta jenis ini mengandung 10,7 serat. Jika membutuhkan serat lebih banyak, pasta yang lebih unggul.
Jika mencari makanan kaya protein, pilihlah pasta. Seratus gram pasta mengandung 12,5 gram protein. Di sisi lain, beras merah mengandung 8 gram protein per 100 gram.
Dalam perbandingan beras dan pasta, beras merah memiliki lebih banyak nutrisi. Pasta mengandung kalsium (36 mg), zat besi (3,21 mg), dan magnesium (107 mg). Beras merah tidak mengandung kalsium, dan hanya mengandung sedikit zat besi (0,72 mg), serta 120 mg magnesium.
Baik pasta atau nasi sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal yang perlu diingat adalah berapa banyak porsi yang dikonsumsi. Karena keduanya sama-sama berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Makan nasi berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan penambahan berat badan. Pasta, terutama jenis biasa, dapat meningkatkan kadar gula darah.
Gluten dalam pasta, terutama pasta biasa, dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang yang sensitif terhadap gluten. Kurangnya nutrisi dalam nasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi seiring waktu.
Jadi, baik nasi atau pasta sama-sama baik, tergantung dengan porsinya. Sebaiknya tidak mengonsumsi porsi berlebihan untuk nasi maupun pasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Ahli gizi Rakshita Mehra dalam Healthshots mengatakan bahwa beras merah atau pasta gandum utuh lebih sehat daripada beras olahan (beras putih atau pasta biasa). Hal ini karena kandungan serat, vitamin, dan mineralnya yang lebih tinggi.
Namun, berbicara nutrisi antara nasi dan pasta, ada beberapa pertimbangan yang perlu kamu ketahui dalam memilihnya, antara lain:
1. Karbohidrat
Keduanya merupakan sumber karbohidrat yang baik, tetapi beras merah mengandung lebih banyak karbohidrat. Seratus gram beras merah mengandung 78 gram karbohidrat.
Seratus gram pasta gandum utuh mengandung 71,5 gram karbohidrat. Jadi, jika karbohidrat yang dicari antara beras dan pasta, beras merah lebih unggul.
Baca juga: Pola Makan Anak Tak Cukup dengan Nasi dan Mie, Ini Kata Dokter Gizi
2. Serat
Beras merah mengandung 4 gram serat per 100 gram. Pasta memiliki kandungan serat yang lebih tinggi. Seratus gram pasta jenis ini mengandung 10,7 serat. Jika membutuhkan serat lebih banyak, pasta yang lebih unggul.
3. Protein
Jika mencari makanan kaya protein, pilihlah pasta. Seratus gram pasta mengandung 12,5 gram protein. Di sisi lain, beras merah mengandung 8 gram protein per 100 gram.
4. Nutrisi lain
Dalam perbandingan beras dan pasta, beras merah memiliki lebih banyak nutrisi. Pasta mengandung kalsium (36 mg), zat besi (3,21 mg), dan magnesium (107 mg). Beras merah tidak mengandung kalsium, dan hanya mengandung sedikit zat besi (0,72 mg), serta 120 mg magnesium.
Lantas, nasi atau pasta yang lebih sehat?
Baik pasta atau nasi sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal yang perlu diingat adalah berapa banyak porsi yang dikonsumsi. Karena keduanya sama-sama berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Makan nasi berlebihan dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan penambahan berat badan. Pasta, terutama jenis biasa, dapat meningkatkan kadar gula darah.
Gluten dalam pasta, terutama pasta biasa, dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang yang sensitif terhadap gluten. Kurangnya nutrisi dalam nasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi seiring waktu.
Jadi, baik nasi atau pasta sama-sama baik, tergantung dengan porsinya. Sebaiknya tidak mengonsumsi porsi berlebihan untuk nasi maupun pasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)