End Google Analytics -->
FITNESS & HEALTH

Mengenal Lebih Dalam Atrofi Vagina, Apa dan Bagaimana Cara Mengobatinya?

Mia Vale
Selasa 10 Januari 2023 / 13:00
Jakarta: Estrogen paling erat kaitannya dengan perkembangan seksual dan reproduksi pada wanita, tetapi hormon ini memengaruhi sistem di seluruh tubuh. Penelitian pada studi tahun 2018 tentang hormon dan kulit yang menua ini, menunjukkan bahwa kadar estrogen memuncak ketika seorang wanita berusia pertengahan hingga akhir 20-an, menurun menjadi berkisar 50 persen pada usia 50. Setelah itu berkurang dengan cepat.

Selain perubahan fisik, baik struktural maupun estetika, penurunan kadar estrogen ini menyebabkan kondisi lain yang sangat umum yang disebut atrofi vagina. Dan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa selama sebagian besar dekade terakhir, 81 persen wanita belum menyadari atrofi vagina adalah pengobatan medis yang dapat diobati.
 

Apa itu atrofi vagina?

"Atrofi secara harfiah berarti mengering atau menyusut," ujar Alan Lindemann, MD, seorang ahli kebidanan dan kematian ibu menjelaskan kepada The Healthy. Bagaimana ini diterjemahkan menjadi kesehatan vagina adalah ketika tubuh wanita memiliki jumlah estrogen yang cukup, kulit vagina menjadi tebal, kuat, dan elastis. Tetapi ketika estrogen ditarik, seperti pada menopause, kulit vagina menjadi tipis, mengering, dan tidak melar.

Berkurangnya kadar estrogen juga menurunkan aliran darah dan pelumasan vagina, tegas Helai Hesham, MD, seorang OBGYN, spesialis pengobatan panggul wanita dan ahli bedah rekonstruktif di Columbia University Irving Medical Center. Perubahan fisik pada vagina ini menyebabkan gejala seperti kekeringan, iritasi, dan nyeri saat berhubungan seks.


(Terapi penggantian hormon oral (HRT) sering diresepkan untuk wanita yang mengalami gejala menopause. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Pengobatan atrofi vagina

Ada dua pendekatan standar untuk mengobati atrofi vagina, metode hormonal dan nonhormonal. Metode nonhormon meliputi:

- Pelumas vagina bersifat short-acting dan digunakan terutama oleh pasien sesaat sebelum aktivitas seksual.

- Pelembap vagina dapat digunakan untuk mengatasi kekeringan, gatal, dan nyeri saat berhubungan seksual.

- Terapi laser vagina, teknologi yang lebih baru di mana telah digunakan untuk melokalisasi terapi ke vagina, terutama untuk wanita yang gagal dalam terapi estrogen atau bukan kandidat untuk estrogen vagina.

Sedangkan, terapi hormonal difokuskan pada terapi estrogen vagina lokal. Ini datang dalam bentuk krim, cincin, dan pil dan ditempatkan di vagina pada frekuensi yang berbeda. Seiring waktu, terapi estrogen vagina ini mengembalikan ketebalan alami dinding vagina, pH yang sehat, aliran darah normal, dan keseimbangan bakteri baik.

Terapi penggantian hormon oral (HRT) sering diresepkan untuk wanita yang mengalami gejala menopause lainnya, seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan masalah tidur. Dan ini dapat membantu gejala atrofi vagina. 

Pengobatan estrogen, bagaimanapun, telah dikaitkan dengan beberapa kasus kanker reproduksi wanita dan tidak disarankan untuk kelompok wanita tertentu, seperti mereka yang pernah menderita kanker payudara, rahim, atau ovarium atau memiliki riwayat pembekuan darah. Dalam kasus ini, obat oral non-estrogen yang disebut modulator reseptor estrogen selektif dapat mengobati atrofi vagina.
(yyy)

MOST SEARCH