FITNESS & HEALTH
Kopi Bikin Kamu Ingin BAB? Ini Alasannya Menurut Dokter
Mia Vale
Kamis 02 Februari 2023 / 21:16
Jakarta: Kopi menjadi salah satu minuman paling populer untuk dinikmati di pagi hari. Dan banyak orang mengandalkannya untuk meningkatkan energi agar mereka dapat melewati hari dalam keadaan utuh.
Tidak hanya memberikan energi, kopi juga terbukti memberikan banyak manfaat kesehatan jangka panjang bila dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, beberapa peminum kopi mungkin juga mendapati diri mereka lebih sering ke kamar mandi untuk buang air besar atau BAB setelah menikmati secangkir kopi saat pagi hari.
Alhasil, akan timbul pertanyaan, "Mengapa kopi membuat seseorang buang air besar?" Satu penelitian yang menyurvei 92 peserta menemukan bahwa 29 persen dari total kelompok dilaporkan perlu buang air besar hanya dalam waktu 30 menit setelah menghabiskan secangkir kopi.
Untuk lebih memahami alasan dibalik efek kopi terhadap pencernaan ini, Adil Maqbool, MD, seorang peneliti yang berafiliasi dengan tim di Toho University, Jepang, dan peer-reviewer di Lancet, serta Onyx Adegbola, MD, Ph.D., menjelaskannya melalui Eat This, Not That!
Ia menjelaskan bahwa ada dua pendorong utama dibalik efek kopi pada pergerakan usus. Yang pertama berkaitan dengan cara kopi berinteraksi dengan otot di usus besar, dan yang lainnya terkait dengan bagaimana minuman ini memengaruhi produksi asam lambung.
.jpg)
(Kopi berkafein dan tanpa kafein merangsang produksi hormon yang disebut gastrin, yang memberi sinyal pada lambung untuk melepaskan asam lambung. Karena gastrin meningkatkan pencernaan, itu dapat berkontribusi pada dorongan kita untuk pergi ke toilet setelah minum kopi. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Salah satu alasan utama kopi memberi sensasi bahwa sudah saatnya menggunakan kamar mandi adalah karena cara kopi berinteraksi dengan proses di usus besar.
"Minum kopi bisa merangsang otot di usus besar, yang bisa menimbulkan sensasi ingin ke kamar mandi," ujar Maqbool. Ini karena kopi mengandung kafein, yang merupakan senyawa dan stimulan alami, yang memicu pergerakan otot-otot usus besar, yang menyebabkan buang air besar.
Yang cukup menarik, bahkan kopi tanpa kafein, yang masih mengandung sedikit kafein, dapat merangsang usus besar.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Gastroenterology and Hepatology, kopi berkafein, kopi tanpa kafein, dan makanan, lebih efektif menyebabkan kontraksi usus besar daripada air.
Meskipun kopi tanpa kafein menyebabkan pergerakan usus besar, kopi berkafein masih 23 persen lebih efektif.
Cara umum lainnya agar kopi dapat membuat kita buang air besar adalah dengan berinteraksi dengan asam lambung. "Kopi bertindak sebagai pencahar alami karena merangsang produksi asam lambung di perut dan usus kita," tandas Adegbola.
Keasaman yang meningkat ini membantu mempercepat proses pencernaan, yang dapat menyebabkan keinginan untuk buang air besar. Interaksi ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut atau kram pada beberapa orang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produksi asam lambung yang dipicu dalam tubuh sebenarnya dapat ditentukan oleh kadar asam yang ditemukan dalam jenis kopi tertentu yang kamu minum.
Jenis asam yang umum dalam kopi termasuk N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides, trigonelline, dan N-methylpyridinium, dan kopi tertentu mengandung asam ini dalam jumlah yang berbeda.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Nutrition Food Research, kopi panggang gelap yang mengandung tingkat lebih rendah dari tiga asam kopi biasa ditemukan menyebabkan produksi asam lambung lebih rendah daripada campuran pasar lainnya.
Jika kamu merasa kopi membuat terlalu sering pergi ke kamar mandi, atau jika terkadang merasakan gejala refluks asam setelah meminum secangkir kopi, Klinik Cleveland menyarankan beberapa jenis pilihan kopi rendah asam, yakni dark roasts, espresso, minuman dingin, atau campuran jamur.
Intinya menurut kedua dokter tersebut, dampak kopi pada usus benar-benar bervariasi berdasarkan individu. "Beberapa orang lebih sensitif terhadap kafein dibanding yang lain," imbuh Adegbola.
Mereka yang sangat sensitif mungkin mengalami efek yang lebih kuat dari minum kopi, termasuk dorongan yang
meningkat untuk pergi ke kamar mandi. Ingat, jika kamu merasa perlu ke kamar mandi setelah minum kopi, itu tidak masalah.
(TIN)
Tidak hanya memberikan energi, kopi juga terbukti memberikan banyak manfaat kesehatan jangka panjang bila dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, beberapa peminum kopi mungkin juga mendapati diri mereka lebih sering ke kamar mandi untuk buang air besar atau BAB setelah menikmati secangkir kopi saat pagi hari.
Alhasil, akan timbul pertanyaan, "Mengapa kopi membuat seseorang buang air besar?" Satu penelitian yang menyurvei 92 peserta menemukan bahwa 29 persen dari total kelompok dilaporkan perlu buang air besar hanya dalam waktu 30 menit setelah menghabiskan secangkir kopi.
Untuk lebih memahami alasan dibalik efek kopi terhadap pencernaan ini, Adil Maqbool, MD, seorang peneliti yang berafiliasi dengan tim di Toho University, Jepang, dan peer-reviewer di Lancet, serta Onyx Adegbola, MD, Ph.D., menjelaskannya melalui Eat This, Not That!
Ia menjelaskan bahwa ada dua pendorong utama dibalik efek kopi pada pergerakan usus. Yang pertama berkaitan dengan cara kopi berinteraksi dengan otot di usus besar, dan yang lainnya terkait dengan bagaimana minuman ini memengaruhi produksi asam lambung.
.jpg)
(Kopi berkafein dan tanpa kafein merangsang produksi hormon yang disebut gastrin, yang memberi sinyal pada lambung untuk melepaskan asam lambung. Karena gastrin meningkatkan pencernaan, itu dapat berkontribusi pada dorongan kita untuk pergi ke toilet setelah minum kopi. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Kopi merangsang usus besar
Salah satu alasan utama kopi memberi sensasi bahwa sudah saatnya menggunakan kamar mandi adalah karena cara kopi berinteraksi dengan proses di usus besar.
"Minum kopi bisa merangsang otot di usus besar, yang bisa menimbulkan sensasi ingin ke kamar mandi," ujar Maqbool. Ini karena kopi mengandung kafein, yang merupakan senyawa dan stimulan alami, yang memicu pergerakan otot-otot usus besar, yang menyebabkan buang air besar.
Yang cukup menarik, bahkan kopi tanpa kafein, yang masih mengandung sedikit kafein, dapat merangsang usus besar.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Gastroenterology and Hepatology, kopi berkafein, kopi tanpa kafein, dan makanan, lebih efektif menyebabkan kontraksi usus besar daripada air.
Meskipun kopi tanpa kafein menyebabkan pergerakan usus besar, kopi berkafein masih 23 persen lebih efektif.
Melepaskan asam lambung
Cara umum lainnya agar kopi dapat membuat kita buang air besar adalah dengan berinteraksi dengan asam lambung. "Kopi bertindak sebagai pencahar alami karena merangsang produksi asam lambung di perut dan usus kita," tandas Adegbola.
Keasaman yang meningkat ini membantu mempercepat proses pencernaan, yang dapat menyebabkan keinginan untuk buang air besar. Interaksi ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut atau kram pada beberapa orang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produksi asam lambung yang dipicu dalam tubuh sebenarnya dapat ditentukan oleh kadar asam yang ditemukan dalam jenis kopi tertentu yang kamu minum.
Jenis asam yang umum dalam kopi termasuk N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides, trigonelline, dan N-methylpyridinium, dan kopi tertentu mengandung asam ini dalam jumlah yang berbeda.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Nutrition Food Research, kopi panggang gelap yang mengandung tingkat lebih rendah dari tiga asam kopi biasa ditemukan menyebabkan produksi asam lambung lebih rendah daripada campuran pasar lainnya.
Jika kamu merasa kopi membuat terlalu sering pergi ke kamar mandi, atau jika terkadang merasakan gejala refluks asam setelah meminum secangkir kopi, Klinik Cleveland menyarankan beberapa jenis pilihan kopi rendah asam, yakni dark roasts, espresso, minuman dingin, atau campuran jamur.
Tergantung individu
Intinya menurut kedua dokter tersebut, dampak kopi pada usus benar-benar bervariasi berdasarkan individu. "Beberapa orang lebih sensitif terhadap kafein dibanding yang lain," imbuh Adegbola.
Mereka yang sangat sensitif mungkin mengalami efek yang lebih kuat dari minum kopi, termasuk dorongan yang
meningkat untuk pergi ke kamar mandi. Ingat, jika kamu merasa perlu ke kamar mandi setelah minum kopi, itu tidak masalah.
(TIN)