GADGET TIPS

Tips Memilih Kabel Listrik yang Aman dan Berkualitas

Medcom
Minggu 22 September 2024 / 18:15
Jakarta: Kebakaran akibat korsleting listrik telah menjadi momok yang menakutkan, menimbulkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah setiap tahunnya. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat ada sebanyak 2.286 kejadian kebakaran sepanjang tahun 2023. Dari jumlah itu, 53,19 persen atau sebanyak 1.216 kejadian kebakaran di Jakarta disebabkan korsleting listrik.

Salah satu penyebab utama dari tragedi ini adalah penggunaan kabel listrik yang tidak berkualitas. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih terjebak dalam paradigma memilih kabel berdasarkan popularitas merek, khususnya istilah "Kabel 4 Besar" yang sering kali dianggap sebagai jaminan mutu.

Brand Manager PT Sutanto Arifchandra Elektronik (SAE), Dedi Arif Purnomo, S.T., M.M mengungkapkan istilah "Kabel 4 Besar" tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak menjamin kualitas kabel yang sebenarnya. Sering kali, istilah ini hanya menciptakan ilusi keamanan, mengaburkan fakta bahwa banyak produk berkualitas tinggi lainnya yang tersedia di pasaran.

Stereotipe Big 4 atau "Empat Terbesar" menjadi momok yang membingungkan bagi masyarakat. Bahkan, Big 4 menjadi kegelisahan tersendiri soal kualitas produk kabel untuk para konsumennya, yaitu produk yang dipakainya sudah sesuai dengan standarisasi keamanan atau belum. Apakah Big 4 itu benar adanya? Ataukah hanya isapan jempol belaka? 

Mitos Big 4 muncul berawal dari survei yang dilakukan oleh SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara). Pada saat itu PT PLN melakukan survei terhadap 4 pabrik kabel besar di Indonesia. Survei yang dicanangkan pada tahun 1980 ini berimbas pada kepercayaan pasar bahwa adanya fenomena Big 4. 

Alhasil, hampir semua perusahaan produksi kabel seluruh Indonesia berebut klaim atas labelisasi Big 4 tersebut. Tentu saja supaya produk mereka laku keras di pasaran.

Padahal survei yang dilakukan 44 tahun yang lalu bisa dikatakan sudah usang. Survei yang sudah tidak relevan ini, justru cenderung tidak valid, karena tidak jelas tolak ukurnya untuk diambil kesimpulan produk tersebut masuk kategori Big 4. 

Menurut Dedi Arif Purnomo, tidak semua merek kabel diciptakan sama, kesalahan dalam memilih merek kabel dapat menyebabkan kerugian besar dan fatal. Memilih merek kabel yang tepat sangat penting dalam menentukan kualitas kabel dan mencegah kerugian besar serta berbahaya. 

Mengapa ini penting? Instalasi listrik menggunakan kabel dengan kualitas rendah dan tidak memenuhi standar bisa menyebabkan korsleting dan kebakaran hingga membahayakan nyawa dan aset dalam bangunan.

Memilih kabel yang tepat sangat penting untuk menjamin keamanan dan keandalan instalasi listrik kamu. Dedi Arif Purnomo menyatakan bahwa variabel konkret yang seharusnya menjadi prioritas utama sebagai tolak ukur dalam mempertimbangkan pemilihan kabel adalah sebagai berikut:


(“PT Sutanto Arifchandra Elektronik dengan kabel merek Kitani terus berkomitmen pada kualitas dan inovasi, memastikan keselamatan dan kepuasan pelanggan dengan produk-produk terbaiknya," jelas Dedi Arif Purnomo. Foto: Dok. Istimewa)
 

1. Kinerja dan keandalan


Kabel berkualitas tinggi menawarkan kinerja yang konsisten dan keandalan jangka panjang. Terbuat dari bahan baku terbaik dan proses manufaktur yang ketat, memastikan konduktivitas yang optimal dan minimnya gangguan. 

Kabel yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menyebabkan masalah serius seperti gangguan sinyal, kehilangan daya, atau bahkan risiko kebakaran. Maka, mengutamakan kualitas di atas nama merek adalah langkah yang tepat untuk menghindari masalah tersebut.
 

2. Spesifikasi teknis yang tepat


Setiap perangkat memiliki kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi oleh kabel yang digunakan. Memilih kabel berdasarkan spesifikasi teknis yang tepat sangat penting untuk memastikan performa optimal. 

Misalnya, kabel untuk instalasi listrik industri memerlukan isolasi yang lebih kuat dan tahan panas, sedangkan kabel untuk jaringan data membutuhkan kecepatan transmisi tinggi dan perlindungan terhadap interferensi elektromagnetik. Konsumen seharusnya lebih fokus pada spesifikasi ini.
 

3. Pengujian dan sertifikasi


Kabel berkualitas biasanya melalui berbagai pengujian dan sertifikasi untuk memastikan mereka memenuhi standar industri. Sertifikasi seperti ISO, SNI, dan LMK menandakan bahwa produk telah melewati uji kualitas dan keamanan yang ketat serta manajemen mutu yang baik. Memilih kabel yang memiliki sertifikasi ini adalah indikator kuat bahwa produk tersebut dapat diandalkan, terlepas dari mereknya.
 

Kabel berkualitas 


PT Sutanto Arifchandra Elektronik (SAE) dengan merek kabel "Kitani", terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk-produknya, meskipun sudah diakui jaminan kualitasnya dengan mengantongi beberapa sertifikat yang dimilikinya. 

Salah satunya adalah kabel Kitani menggunakan skinning insulation technology pada semua produk kabel listrik tegangan rendahnya, teknologi di mana lapisan isolasi tambahan diterapkan di atas konduktor utama kabel untuk menambah nilai resistansi isolasinya guna meningkatkan keandalan, keamanan, dan kinerja keseluruhan kabel sehingga kabel menjadi lebih aman, awet, dan tahan panas.

Sistem kendali mutu ketat yang diterapkan mencakup 100% pengujian fungsi seluruh produksi dengan mengacu pada standar ISO 9001:2015. Terlebih lagi, Kitani sedang gencar membudayakan Six Sigma Quality, yaitu metode pengendalian untuk menghapus semua cacat produk atau kesalahan dalam proses dan transaksi yang berlangsung di perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH