FITNESS & HEALTH

Musim Pancaroba Rawan Batuk, Bagaimana Mencegahnya?

Aulia Putriningtias
Senin 24 Juni 2024 / 20:32
Jakarta: Batuk merupakan dorongan suara mendadak keluar untuk melepaskan udara dan membersihkan iritasi pada tenggorokan atau saluran pernapasan. Ternyata, musim pancaroba di Indonesia menyebabkan rawan untuk batuk.

Dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RS St. Elisabeth Bekasi mengatakan penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda. Namun, yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari dua minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
 

Apa saja tipe batuk yang sering dialami?


Batuk memiliki beberapa tipe berdasarkan sifatnya. Batuk yang sifatnya akut (berlangsung hanya beberapa hari sampai dua minggu) yang paling umum dialami, dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering). 

Kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok. Selain itu, biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/ dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering. 

Perlu lebih diwaspadai terkait tipe batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal). Dikarenakan, selain dari sebab yang disebut di atas, bisa juga menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.


(Dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RS St. Elisabeth Bekasi. Foto: Dok. Istimewa)

Dr. Rio juga menambahkan untuk mewaspadai batuk psikogenik. Batuk ini merupakan tipe yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tetapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.

Sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika di sekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini. 

Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespons terhadap terapi konvensional, tetapi tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi.
 

Bagaimana mencegah batuk, khususnya di musim pancaroba?


Dr. Rio pun berpesan untuk jangan lengah mewaspadai tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan penyakit yang menyerang paru-paru. Jika batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, dan hal mengganggu lainnya, sebaiknya untuk segera berkonsultasi kepada dokter.

"Terutama jika batuk sudah dialami menetap selama lebih dari dua minggu,” papar dr. Rio.

Pada musim pancaroba, tentu penyebab terbanyak batuk adalah infeksi virus pada saluran pernapasan, atau biasa dikenal dengan batuk pilek. Beberapa faktor pemicu kondisi ini antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin.

Untuk mengatasi jenis batuk ini dapat mengonsumsi obat OTC dan melakukan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kembali kuat. Namun, pastikan untuk bijak dalam memilih obat-obatan. 

Menurut dr. Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe, perhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan.

"Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis dan praktis untuk dibawa dan dikonsumsi, karena itu sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas," pungkas dr. Elizabeth.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH