End Google Analytics -->
FITNESS & HEALTH

Sakit Perut vs Keracunan Makanan, Apa Bedanya?

Raka Lestari
Sabtu 12 Maret 2022 / 17:18
Jakarta: Hampir semua orang mungkin pernah mengalami sakit perut. Dan ini biasanya menyebabkan perut menjadi tidak nyaman. Namun, perut yang tidak nyaman mungkin saja bisa terjadi karena kamu mengalami keracunan makanan. Untuk itu, perlu sekali mengetahui perbedaan di antara keduanya.

"Mencari tahu perbedaan antara keduanya mungkin cukup sulit karena mungkin saja kamu tidak menyadari bahwa kamu telah terpapar dengan seseorang yang sedang sakit," kata Rabia De Latour, MD, ahli gastroenterologi di NYU Langone Health.

Gejala keracunan makanan akan muncul dalam waktu 1-8 jam setelah kamu makan. Sedangkan jika kamu mengalami sakit perut gejalanya tidak akan terlihat sampai antara 24 hingga 48 jam.

"Ada masa inkubasi pada kasus sakit perut," kata De Latour.

Begitu gejala muncul, antara sakit perut dan keracunan makanan terlihat hampir identik. Yaitu sakit perut, mual, muntah, dan diare.

"Tapi ada satu tanda khusus bahwa kamu mengalami keracunan makanan yang serius yaitu terjadi demam tinggi atau ada darah pada kotoranmu," kata Neal Shipley, MD, direktur medis Northwell Health-GoHealth Urgent Care.

Penyakit yang disebabkan virus biasanya kurang agresif. Jadi temui dokter jika kamu mengalami demam tinggi, muntah atau tinja berdarah, atau gejala yang kamu alami tidak membaik dalam waktu 2 hari.

"Jika orang lain yang juga makan bersamamu memiliki masalah perut yang sama, ada kemungkinan kamu semua mengalami keracunan makanan," tambah Dr De Latour.

Antara sakit perut atau keracunan makanan diobati dengan cara yang sama, yaitu dengan banyak minum air putih dan makan makanan yang lembut. Sakit perut disebabkan oleh virus, sedangkan keracunan makanan bisa berasal dari virus, bakteri, atau parasit. Jika kamu sakit perut, menggunakan antibiotik yang hanya melawan bakteri tidak akan membantu sama sekali.

"Sering mencuci tangan dapat mencegah sakit perut dan keracunan makanan. Kamu juga dapat menjaga kuman orang sakit masuk kedalam tubuh sendiri dan menghindari makanan yang terkontaminasi silang saat memasak," saran Dr De Latour.
(FIR)

MOST SEARCH