FITNESS & HEALTH
Ini Syarat Pasien Autoimun Kulit jika Ingin Menggunakan Skincare
Raka Lestari
Rabu 03 November 2021 / 19:11
Jakarta: Pada pasien yang memiliki autoimun kulit, salah satu keluhan yang mungkin sering dialami adalah kulit yang terasa gatal. Untuk mengatasi gatal tersebut, bisa menggunakan pelembap.
Untuk itu tidak disarankan menggaruk bagian yang gatal tersebut. Sebab bisa membuat kondisi bertambah parah.
"Untuk penyakit autoimun kulit, sebenarnya kita harus melakukan pengobatan terlebih dahulu. Pengobatan diberikan sampai kondisi sudah terkontrol," ujar dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dalam Virtual Media Briefing, pada Rabu, 3 November 2021.
Kalau sudah terkontrol dan ingin menggunakan skincare, sifatnya relatif. Jadi sangat penting untuk diketahui, semakin banyak zat atau produk yang digunakan, justru bisa mencetuskan iritasi kalau tidak cocok dengan produk yang digunakan tersebut.
Untuk itu, sebisa mungkin minimalisir penggunaan produk yang digunakan. Jika ingin menggunakan skincare, bisa menggunakan pelembap untuk melembapkan kulitnya.
"Dengan memberikan pelembap, itu akan membantu mengurangi keluhan gatal dan kulit akan menjadi lebih lembap, sehingga bisa lebih terkontrol kondisinya. Daripada harus menggunakan berbagai produk skincare yang kita belum tahu efeknya seperti apa," tambah dr. Amelia.
Dan untuk memilih pelembap, dr. Amelia menyarankan agar memilih pelembap yang memang ditujukan untuk kulit sensitif. Karena pelembap untuk kulit sensitif biasanya mengandung bahan-bahan dengan tingkat iritasi yang lebih rendah dan bersifat hypoallergenic. Sehingga tidak mencetuskan masalah baru, seperti kemerahan karena iritasi.
"Ketika kulit mengalami iritasi, biasanya kulit akan lebih gatal. Dan biasanya juga pasien akan menggaruknya, sehingga akan muncul lesi dan akan menyebabkan kondisi kulitnya akan semakin parah. Untuk itu pilihlah produk bersifat hypoallergenic," tutur dr. Amelia.
Menurut dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, perlu diingat, sebelum memilih pelembap pastikan dulu apakah penyakitnya sudah terkontrol atau belum. Kalau pelembap memang untuk maintenance kondisinya.
"Kalau memang belum terkontrol, harus dilakukan perawatan dulu sampai sembuh. Ketika sedang kambuh juga sebaiknya langsung periksa ke dokter. Barulah kalau memang sudah terkontrol dan tidak sedang kambuh, bisa menggunakan pelembap," tutup dr. Anthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Untuk itu tidak disarankan menggaruk bagian yang gatal tersebut. Sebab bisa membuat kondisi bertambah parah.
"Untuk penyakit autoimun kulit, sebenarnya kita harus melakukan pengobatan terlebih dahulu. Pengobatan diberikan sampai kondisi sudah terkontrol," ujar dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dalam Virtual Media Briefing, pada Rabu, 3 November 2021.
Kalau sudah terkontrol dan ingin menggunakan skincare, sifatnya relatif. Jadi sangat penting untuk diketahui, semakin banyak zat atau produk yang digunakan, justru bisa mencetuskan iritasi kalau tidak cocok dengan produk yang digunakan tersebut.
Untuk itu, sebisa mungkin minimalisir penggunaan produk yang digunakan. Jika ingin menggunakan skincare, bisa menggunakan pelembap untuk melembapkan kulitnya.
"Dengan memberikan pelembap, itu akan membantu mengurangi keluhan gatal dan kulit akan menjadi lebih lembap, sehingga bisa lebih terkontrol kondisinya. Daripada harus menggunakan berbagai produk skincare yang kita belum tahu efeknya seperti apa," tambah dr. Amelia.
Dan untuk memilih pelembap, dr. Amelia menyarankan agar memilih pelembap yang memang ditujukan untuk kulit sensitif. Karena pelembap untuk kulit sensitif biasanya mengandung bahan-bahan dengan tingkat iritasi yang lebih rendah dan bersifat hypoallergenic. Sehingga tidak mencetuskan masalah baru, seperti kemerahan karena iritasi.
"Ketika kulit mengalami iritasi, biasanya kulit akan lebih gatal. Dan biasanya juga pasien akan menggaruknya, sehingga akan muncul lesi dan akan menyebabkan kondisi kulitnya akan semakin parah. Untuk itu pilihlah produk bersifat hypoallergenic," tutur dr. Amelia.
Menurut dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, perlu diingat, sebelum memilih pelembap pastikan dulu apakah penyakitnya sudah terkontrol atau belum. Kalau pelembap memang untuk maintenance kondisinya.
"Kalau memang belum terkontrol, harus dilakukan perawatan dulu sampai sembuh. Ketika sedang kambuh juga sebaiknya langsung periksa ke dokter. Barulah kalau memang sudah terkontrol dan tidak sedang kambuh, bisa menggunakan pelembap," tutup dr. Anthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)