FITNESS & HEALTH

Aurel Hermansyah Pamit dari Media Sosial, Ini Pandangan Psikolog

Kumara Anggita
Kamis 10 Desember 2020 / 13:33
Jakarta: Media sosial adalah tempat yang menyenangkan namun bisa juga menjadi tempat yang menyebalkan. Hal ini membuat beberapa orang termasuk artis jadi bolak-balik main dan rehat dari media sosial.

Tiga hari lalu, pada hari semin, Aurel Hermansyah pelantun lagu ‘Kepastian’ pun pamit pada followers di Instagramnya @aurelie.hermansyah. 

Dalam postingannya yang sedang mengenakan pakaian putih, Aurel mengatakan bahwa ia akan pergi dari media sosialnya selama beberapa hari dan ingin fokus pada dirinya sendiri untuk istirahat.

Menanggapi permasalahan media sosial, Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung mengatakan bahwa peristiwa pamit dari media sosial adalah hal yang wajar. 

Ini karena beberapa orang termasuk artis mungkin memiliki tuntutan yang cukup melelahkan mental.

“Media sosial biasanya memang memudahkan bagi kita untuk terhubung dengan banyak orang. Namun, karena setiap orang tersebut beragam karakteristiknya, maka tiap orang akan punya pertama, persepsi (penilaian) terhadap apa yang dilihatnya, dan tiap orang juga akan punya kedua, ekspektasi,” paparnya saat dihubungi Medcom.id/gaya.

“Oleh karena itu, tidak sedikit mereka termasuk public figure yang terjun ke dunia media sosial biasanya berusaha memenuhi kedua hal tersebut. Maka biasanya dibuatlah skenario khusus yang bisa memenuhi ekspektasi kedua tersebut, karena jika kedua hal ini dipenuhi maka engagement pun akan semakin meningkat dan jumlah orang yang mengikuti akan meningkat pula. Hanya saja, kondisi ini akan membuat seorang public figure akan merasa lelah,” lanjutnya.
 

Lelah bisa dari beragam alasan


Rasa lelah itu bisa muncul karena berbagai alasan. Namun menurut Efnie salah satu alasan yang mungkin banyak dirasakan para artis adalah karena mereka harus tampil ‘sesuai’.

Hal ini karena apa yang ia tampilkan tidak selalu sesuai dengan kondisi diri yang sesungguhnya. Selain itu secara terus menerus berusaha menampilkan apa yang bukan menjadi bagian dari kepribadian kita akan menjadi pemicu lelah mental,” ujarnya.

Ia menambahkan, komentar-komentar negatif dari netizen juga menjadi pemicu lainnya. 

“Ditambah lagi ada komentar-komentar negatif yang dilayangkan oleh orang-orang tertentu yang hanya sekedar memanfaatkan media sosial sebagai wadah pelampiasan agresinya. Ini semakin melelahkan mental tentunya,” kata Efnie.

Ketika seseorang sudah merasakan lelah mental, maka Efnie memang menyarankan agar orang tersebut beristirahat untuk merawat dirinya kembali. Salah satu bentuk perawatan diri yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi diri sendiri.

“Yang mereka butuhkan untuk merawat kembali kondisi mentalnya adalah dengan memberikan ruang bagi diri mereka untuk menikmati setiap detik kehidupannya. Menikmati alam sekitarnya bersama dengan orang-orang yang dikasihi. Kehidupan yang dimaksud di sini adalah kehidupan nyata."

Ini sangat membantu memulihkan fungsi kerja otak yang mengalami kelelahan akibat media sosial. Jika ini tidak dilakukan, maka ini sangat merusak kesehatan mental. 

"Dengan menikmati kehidupan nyata, maka public figure tersebut bisa betul-betul menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengikuti skenario yang diinginkan oleh publik,” paparnya.

“Saat tidak perlu mengikuti skenario maka otakpun akan menjadi semakin rileks karena bisa mengikuti alur kehidupan yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH