FITNESS & HEALTH

Sifat Asam Abu Vulkanik Bisa Sebabkan Iritasi Kulit, Hati-hati!

Mia Vale
Senin 06 Desember 2021 / 07:05
Jakarta: Saat gunung erupsi, akan memuntahkan gas panas, abu, lava, bahkan batu yang bisa merusak. Belum lagi ancaman tambahan seperti tanah longsor, banjir, pencemaran air bersih, sampai timbulnya penyakit. 

Biasanya, masalah kesehatan setelah letusan gunung berapi berujung pada penyakit pernapasan, luka bakar, iritasi kulit, cedera akibat jatuh, dan kecelakaan kendaraan terkait kondisi licin dan berkabut yang disebabkan oleh abu. 

Itu pula yang sedang dialami oleh masyarakat Lumajang, korban erupsi Semeru, Sabtu, 4 Desember 2021 lalu. Selain penyakit pernapasan, paparan abu vulkanis juga bisa menyebabkan iritasi jika terkena kulit manusia. 

Hal ini lagi-lagi merupakan dampak dari kandungan asam yang ada dalam abu vulkanik. Berita buruknya, kandungan asam tersebut memiliki konsentrasi yang bervariasi dan bisa menimbulkan iritasi kulit.



(Ruam kemerahan, bintik-bintik merah, dan gatal-gatal pada area yang terpapar hujan abu, merupakan gejala yang muncul pada dermatitis. Foto: Ilustrasi/Pexels.com) 


Memang, dampak iritasi kulit akibat abu vulkanik tidak umum, hanya saja dapat terjadi pada sebagian orang. Terutama jika abu vulkaniknya bersifat asam. 

Permasalahan kulit ini, bergantung jauhnya jarak orang tersebut dari hujan abu. Biasanya, sebagaimana yang sudah dilansir dari IVHHN, gejala iritasi kulit ini meliputi iritasi dan kemerahan pada kulit dan infeksi sekunder akibat garukkan. 

Selain iritasi, abu vulkanik juga bisa menyebabkan masalah kulit lainnya. Salah satunya adalah alergi (dermatitis). Pasalnya, abu vulkanik terdiri dari berbagai macam debu, partikel, dan pollen. Kondisi ini mungkin akan semakin parah pada orang yang memang berbakat alergi.

Dermatitis sendiri merupakan suatu peradangan kulit yang timbul akibat kontak dengan alergen melalui proses sensitasi, yaitu terhadap substansi yang bisa menyebabkan reaksi peradangan pada kulit. Namun, kondisi ini tidak terjadi pada semua orang, tapi hanya pada orang-orang dengan tingkat sensitif tinggi. 

Ruam kemerahan, bintik-bintik merah, dan gatal-gatal pada area yang terpapar hujan abu, merupakan gejala yang muncul pada dermatitis. Dan sebagai langkah awal pengobatan bila muncul alergi akibat abu vulkanik, segera bersihkan area yang terpapar hujan abu dengan air bersih. Lalu, berikan obat anti-histamin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH