Jakarta: Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa angka kasus TBC yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dilansir dari Kemenkes, penyakit TBC cukup memprihatinkan dengan terus muncul laporan yang diprediksi sebanyak 700 ribu kasus baru.
“Di Indonesia diperkirakan kasus TBC sebanyak 74 persen atau 717 ribu kasus baru. Angka ini merupakan capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” tutur Menkes Budi pada momen Opening Ceremony Webinar Nasional: Implementasi TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) dalam Berbagai Sektor Untuk Eliminasi TBC. Seminar Nasional ini digelar oleh Bakrie Center Foundation pada Senin 20 Maret 2023 lalu.
Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah concern apalagi bagi lansia. Dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Pekanbaru memaparkan umumnya TBC memang menyerang kelompok usia produktif karena mobilitas pada usia tersebut lebih tinggi.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya kondisi kekebalan tubuh lansia sudah menurun yang disebabkan dari faktor komorbid atau penyakit penyerta lainnya.
Pada orang tua, sistem kekebalan mengalami pelemahan bertahap seiring bertambahnya usia, suatu kondisi yang dikenal sebagai immunosenescence.
Mereka juga cenderung tidak bugar dan sehat seperti orang yang lebih muda, terutama jika mereka tinggal sendiri. Dan, berikut ini pengobatan TBC untuk lansia seperti dipaparkan oleh Dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P.
.jpg)
(Pada saat pengobatan, jangan lupa konsultasikan kondisi pasien jika mengalami beberapa hal seperti sakit perut, muntah, diare parah, mengeluarkan urine yang gelap. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Mari sama- sama menjaga kesehatan paru, baik untuk diri kita sendiri dan juga orang tua kita. Bagi kamu yang saat ini masih dengan usia produktif jangan lupa untuk selalu menjalani gaya hidup sehat ya, agar tidak sampai terkena infeksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
“Di Indonesia diperkirakan kasus TBC sebanyak 74 persen atau 717 ribu kasus baru. Angka ini merupakan capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” tutur Menkes Budi pada momen Opening Ceremony Webinar Nasional: Implementasi TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) dalam Berbagai Sektor Untuk Eliminasi TBC. Seminar Nasional ini digelar oleh Bakrie Center Foundation pada Senin 20 Maret 2023 lalu.
Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah concern apalagi bagi lansia. Dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Pekanbaru memaparkan umumnya TBC memang menyerang kelompok usia produktif karena mobilitas pada usia tersebut lebih tinggi.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya kondisi kekebalan tubuh lansia sudah menurun yang disebabkan dari faktor komorbid atau penyakit penyerta lainnya.
Pada orang tua, sistem kekebalan mengalami pelemahan bertahap seiring bertambahnya usia, suatu kondisi yang dikenal sebagai immunosenescence.
Mereka juga cenderung tidak bugar dan sehat seperti orang yang lebih muda, terutama jika mereka tinggal sendiri. Dan, berikut ini pengobatan TBC untuk lansia seperti dipaparkan oleh Dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P.
.jpg)
(Pada saat pengobatan, jangan lupa konsultasikan kondisi pasien jika mengalami beberapa hal seperti sakit perut, muntah, diare parah, mengeluarkan urine yang gelap. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pengobatan TBC untuk lansia
- 1. Penyakit TBC aktif dapat diobati selama empat, enam atau sembilan bulan. Dokter spesialis paru akan memberikan pengobatan dan menentukan obat mana yang terbaik untuk kamu.
- 2. Yang terpenting pada pengobatan TBC, adalah pasien harus rutin mengonsumsi obat sesuai yang diberikan oleh dokter resepkan dan tidak menghentikannya sebelum dokter mengizinkan.
- 3. Kebanyakan pasien dapat meminum obat TBC tanpa efek samping yang serius. Namun jika pasien memiliki efek samping yang serius, dokter terkait mungkin akan meminta untuk berhenti minum obat atau mengubah dosis obat.
- 4. Pada saat pengobatan, jangan lupa konsultasikan kondisi pasien jika mengalami beberapa hal seperti sakit perut, muntah, diare parah, mengeluarkan urine yang gelap, warna kulit atau mata kekuningan, perubahan dalam penglihatan, gangguan keseimbangan, ruam serta nyeri sendi.
Mari sama- sama menjaga kesehatan paru, baik untuk diri kita sendiri dan juga orang tua kita. Bagi kamu yang saat ini masih dengan usia produktif jangan lupa untuk selalu menjalani gaya hidup sehat ya, agar tidak sampai terkena infeksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)