FITNESS & HEALTH

Masindo Sebut Pemerintah Perlu Strategi Berbeda untuk Atasi Masalah Rokok

Medcom
Rabu 19 Oktober 2022 / 10:19
Jakarta: Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) berharap kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif semakin diperbanyak. Kajian itu nantinya diharapkan bisa membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan terkait rokok.

Menurut Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) Dimas Syailendra, pemerintah diminta untuk memberikan kesempatan kepada inovasi produk tembakau alternatif sebagai solusi tambahan untuk mengatasi rokok di Indonesia. Pasalnya, sejumlah kajian ilmiah dari dalam dan luar negeri telah membuktikan bahwa produk itu memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok.

"Untuk mengatasi masalah merokok, pemerintah perlu mengedepankan strategi berbeda ketimbang hanya menggunakan strategi pengendalian tembakau. Implementasi dari solusi tersebut dapat dimulai dengan mengkaji potensi dari pemanfaatan produk tembakau alternatif," kata Dimas Syailendra.

Dimas menyarankan pemerintah memperbanyak kajian ilmiah di dalam negeri dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di industri produk tembakau alternatif. Hasil dari kajian tersebut nantinya dapat menjadi acuan untuk pembuatan regulasi berbasis profil risiko yang berbeda dengan rokok.

"Dalam pembuatan regulasi, pemerintah dapat mempelajari aturan yang sudah diterapkan beberapa negara seperti Inggris, Jepang, dan Selandia Baru sebagai referensi. Selain negara-negara tersebut, Indonesia juga dapat belajar dari Filipina yang baru-baru ini telah mengesahkan regulasi bagi produk tembakau alternatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan hasil kajian. Beberapa poin dalam aturan tersebut meliputi akses bagi para pengguna, batasan usia, serta fungsi pengawasan," paparnya.

"Kebijakan berbasis ilmiah dapat menciptakan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat dan mengatasi masalah prevalensi merokok di Indonesia," lanjut dia.

Selain menjadi landasan penyusunan regulasi, hasil kajian ilmiah bisa menjadi referensi dalam penyebaran informasi akurat serta komprehensif mengenai produk tembakau alternatif agar perokok semakin sadar akan risiko merokok.

Dimas berharap pemerintah dapat bersikap terbuka dan melihat potensi yang besar dari produk tembakau alternatif dalam membantu menurunkan prevalensi merokok.

"Selain itu, yang terburuk justru produk tersebut menjadi tidak tepat sasaran dan dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertangung jawab," tutupnya.





 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH