FITNESS & HEALTH

Apakah Endometriosis dapat Memengaruhi Kesuburan pada Wanita?

Raka Lestari
Kamis 29 April 2021 / 18:05
Jakarta: Endometriosis adalah jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim yang juga tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut, dan dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, serta nyeri panggul.

Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup. Salah satunya adalah masalah kesuburan pada wanita.

"Tak dapat dipungkiri, endometriosis dapat menjadi penyebab gangguan kesuburan. Kelainan anatomi dan perlekatan yang disebabkan karena endometriosis (terutama pada kasus sedang hingga berat) mengurangi peluang terjadinya kehamilan alami," ujar dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFER selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre.

Menurut dr. Luky, hal ini disebabkan karena ada lebih banyak perlekatan pada ovarium yang dapat mengganggu pelepasan sel telur. Sehingga sel telur tidak dapat mencapai saluran telur (tuba).

Sedangkan bagi wanita dengan endometriosis minimal, peluang terjadinya kehamilan secara alami masih cukup tinggi. Apalagi jika didukung kondisi sperma suami yang sehat dan normal.

"Selain rasa nyeri hebat ketika menstruasi, wanita dengan endometriosis kerap merasakan rasa nyeri saat berhubungan seksual. Meskipun tidak umum, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri pula saat buang air kecil, buang air besar, diare, mual, muntah, dan perut kembung," kata dr. Luky.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi biasa menggunakan beberapa modalitas pemeriksaan untuk memastikan diagnosis endometriosis, antara lain:

- Pemeriksaan panggul.

- Pemeriksaan ultrasonografi.

- MRI.

- Laparoskopi

"Banyak wanita yang menganggap remeh nyeri haid ini. Hal itulah yang kemudian menyebabkan penanganan terhadap endometriosis menjadi lebih rumit. Padahal kalau sudah dideteksi dan ditangani sejak awal, endometriosis yang masih kecil dan belum menyebar ke organ lain, tentunya dapat ditangani lebih mudah," tutup dr. Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH