FITNESS & HEALTH

Perlukah Beras Dicuci Sebelum Dimasak? Begini Kata Sains

Mia Vale
Kamis 21 September 2023 / 10:05
Jakarta: Seperti kita tahu, beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia. Dan setiap akan dimasak, semua orang umumnya akan mencuci beras terlebih dulu. Namun, pernahkah kaki berpikir, apakah beras memang harus dicuci sebelum dimasak? 

Pakar kuliner mengklaim beras yang dicuci terlebih dulu dapat mengurangi jumlah pati yang berasal dari butiran beras. Hal ini terlihat pada air bilasan yang keruh, yang menurut penelitian bebas dari pati (amilosa) pada permukaan butiran beras hasil proses penggilingan.

Di kalangan kuliner, mencuci dianjurkan untuk beberapa hidangan ketika butirannya ingin dipisahkan. Faktor-faktor lain, seperti jenis beras, tradisi keluarga, peringatan kesehatan setempat, dan bahkan waktu serta upaya yang diperlukan akan memengaruhi apakah masyarakat mencuci beras mereka terlebih dulu. 

Namun untuk hidangan lain seperti risotto, paella, dan puding beras (yang memerlukan efek lengket dan lembut), pencucian tidak boleh dilakukan.
 

Agar tidak lengket?


Disinyalir, beras dicuci untuk menghindari kelengketan saat beras dimasak. Dan akhirnya, sebuah penelitian yang dikutip dari IFL Science baru-baru ini, membandingkan pengaruh pencucian terhadap kelengketan dan kekerasan tiga jenis beras berbeda dari pemasok yang sama. 

Ketiga jenis tersebut adalah beras ketan, beras ukuran sedang, dan beras melati (beras thailand). Beras-beras yang berbeda ini tidak dicuci sama sekali, dicuci 3 kali dengan air, dan dicuci 10 kali dengan air.

Bertentangan dengan apa yang dikatakan para chef, penelitian ini menunjukkan bahwa proses pencucian tidak berpengaruh pada kelengketan (atau kekerasan) beras. 


(Pakar menyebutkan mencuci beras telah terbukti menghilangkan sekitar 90 persen arsenik yang dapat diakses secara hayati. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sebaliknya, didapat bahwa rasa lengket tersebut bukan disebabkan oleh permukaan pati (amilosa), melainkan pati lain yang disebut amilopektin yang terlepas dari butiran beras selama proses memasak. Jumlah butiran beras yang tercuci berbeda-beda. Jadi, jenis beraslah yang menentukan tingkat kelengketan beras.
 

Menghilangkan kandungan nutrisi


Prinsipnya, secara tradisional, beras dicuci untuk menghilangkan debu, serangga, batu-batu kecil, dan serpihan sekam yang tersisa dari proses penggilingan padi. Hal ini mungkin masih penting bagi beberapa wilayah di dunia yang pengolahannya tidak terlalu teliti, dan mungkin memberikan ketenangan pikiran bagi wilayah lain.

Beras juga diketahui mengandung kadar arsenik yang relatif tinggi, karena tanaman tersebut menyerap lebih banyak arsenik seiring pertumbuhannya. 

Oleh karena itu, mencuci beras telah terbukti menghilangkan sekitar 90 persen arsenik yang dapat diakses secara hayati, tetapi juga menghilangkan sejumlah besar nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita, termasuk tembaga, besi, seng, dan vanadium.

Saran terbaiknya adalah mencuci beras terlebih dulu dan memastikan kamu mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian. Studi terbaru pada tahun 2005 menemukan bahwa tingkat arsenik tertinggi berada di Amerika Serikat. 

Namun penting untuk diingat bahwa arsenik terdapat dalam makanan lain termasuk produk yang terbuat dari beras (kue, kerupuk, biskuit dan sereal), rumput laut, makanan laut dan sayuran.
 

Mencuci beras cegah bakteri?


Singkatnya, tidak! Mencuci beras tidak akan berpengaruh pada kandungan bakteri dari nasi yang dimasak. Pasalnya suhu memasak yang tinggi akan membunuh semua bakteri yang ada. 

Yang lebih memprihatinkan adalah berapa lama kamu menyimpan nasi atau nasi yang sudah dicuci di suhu ruangan. Menanak nasi tidak membunuh spora bakteri patogen yang disebut Bacillus cereus.

Evangeline Mantzioris, Direktur Program Ilmu Gizi dan Pangan, Ahli Diet Terakreditasi, University of South Australia, mengatakan, jika nasi basah atau nasi matang disimpan pada suhu ruangan, hal ini dapat mengaktifkan spora bakteri dan mulai berkembang biak. 

Bakteri ini kemudian menghasilkan racun yang tidak dapat dinonaktifkan dengan memasak atau memanaskan kembali. Racun ini dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal yang parah. Jadi, pastikan kamu tidak menyimpan nasi yang sudah dicuci atau dimasak terlalu lama di suhu ruangan.

(TIN)

MOST SEARCH