FITNESS & HEALTH
Kolaborasi Penting untuk Menciptakan Rantai Pasok Susu Segar
A. Firdaus
Jumat 09 Mei 2025 / 17:10
Malang: Susu adalah salah satu komoditas pangan strategis yang berperan dalam meningkatkan gizi, mendukung kesehatan, serta menggerakkan roda ekonomi sektor peternakan dan industri olahan. Saat ini ketersediaan susu di Indonesia masih ditopang dengan impor, mengingat peternak baru mampu memenuhi 20% kebutuhan susu nasional.
Menurut Kementerian Koordinator bidang Pangan Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Karsan, S.Sos., M.M, di tengah tantangan yang ada, seperti fluktuasi produksi dan ketergantungan impor, kita perlu solusi yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal, membangun kemitraan yang lebih kuat antara peternak dan industri pengolahan, serta memperkuat ekosistem pendukung, mulai dari distribusi hingga kebijakan tarif dan insentif.
"Kami mengapresiasi peran PT Nestle Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sejak 1975. Nestle telah bekerja sama dengan sekitar 14.000 peternak melalui 27 koperasi susu, menyerap sekitar 350.000 liter susu segar setiap hari," ujar Karsan dalam keterangan pers.
Baca juga: Peneliti IPB Beberkan Khasiat Minum Susu untuk Kesehatan Rambut
"Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok susu segar yang
efisien, inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berkontribusi dengan pemikiran inovatif, solusi berbasis data, serta langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat rantai pasok susu segar di Indonesia," sambungnya saat membuka penyelenggaraan Asia Oceania Africa (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025, yang diselenggarakan PT Nestle Indonesia.
Workshop ini berlangsung selama satu minggu penuh mulai dari 5–13 Mei 2025 di Malang, Jawa Timur, yang dihadiri peserta dari lebih dari delapan negara di kawasan Asia, Oceania, dan Africa, termasuk perwakilan dari Global Nutrition Business Unit dan R and D Agriculture.
AOA Fresh Milk Sourcing tahun ini bertujuan untuk mengangkat kolaborasi antara para peternak dan Nestlé dalam melakukan transformasi praktik peternakan sapi perah menjadi lebih tangguh, regeneratif, memiliki jejak karbon yang rendah, serta menyatukan peta jalan pengembangan peternakan susu dalam mendukung komitmen Net Zero.

Sejak awal beroperasi, Nestle telah mengimplementasikan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip
keberlanjutan dalam berbagai aspek operasional perusahaan di sepanjang rantai pasok, salah satunya Pengadaan Bahan Baku yang Berkelanjutan (Responsible Sourcing).
"Kami hadir untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang. Tahun ini genap 50 tahun, PT Nestlé Indonesia bermitra bersama peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur," ujar Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu.
Hadirnya AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 ini, menurut Rahayu, tentunya menjadi motivasi bagi PT Nestle Indonesia untuk tetap konsisten dan berkomitmen pada pengadaan bahan baku yang berkelanjutan.
"Saya berharap kemitraan yang telah terjalin dapat turut meningkatkan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia. Ketika kami membuka Pabrik Bandaraya di Jawa Tengah, kami turut memulai kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah untuk mendapatkan pasokan bahan baku susu segar bagi Bandaraya. Kami pro investasi di Indonesia dan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia," terang Rahayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut Kementerian Koordinator bidang Pangan Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Karsan, S.Sos., M.M, di tengah tantangan yang ada, seperti fluktuasi produksi dan ketergantungan impor, kita perlu solusi yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal, membangun kemitraan yang lebih kuat antara peternak dan industri pengolahan, serta memperkuat ekosistem pendukung, mulai dari distribusi hingga kebijakan tarif dan insentif.
"Kami mengapresiasi peran PT Nestle Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sejak 1975. Nestle telah bekerja sama dengan sekitar 14.000 peternak melalui 27 koperasi susu, menyerap sekitar 350.000 liter susu segar setiap hari," ujar Karsan dalam keterangan pers.
Baca juga: Peneliti IPB Beberkan Khasiat Minum Susu untuk Kesehatan Rambut
"Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok susu segar yang
efisien, inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berkontribusi dengan pemikiran inovatif, solusi berbasis data, serta langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat rantai pasok susu segar di Indonesia," sambungnya saat membuka penyelenggaraan Asia Oceania Africa (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025, yang diselenggarakan PT Nestle Indonesia.
Workshop ini berlangsung selama satu minggu penuh mulai dari 5–13 Mei 2025 di Malang, Jawa Timur, yang dihadiri peserta dari lebih dari delapan negara di kawasan Asia, Oceania, dan Africa, termasuk perwakilan dari Global Nutrition Business Unit dan R and D Agriculture.
AOA Fresh Milk Sourcing tahun ini bertujuan untuk mengangkat kolaborasi antara para peternak dan Nestlé dalam melakukan transformasi praktik peternakan sapi perah menjadi lebih tangguh, regeneratif, memiliki jejak karbon yang rendah, serta menyatukan peta jalan pengembangan peternakan susu dalam mendukung komitmen Net Zero.

Sejak awal beroperasi, Nestle telah mengimplementasikan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip
keberlanjutan dalam berbagai aspek operasional perusahaan di sepanjang rantai pasok, salah satunya Pengadaan Bahan Baku yang Berkelanjutan (Responsible Sourcing).
"Kami hadir untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang. Tahun ini genap 50 tahun, PT Nestlé Indonesia bermitra bersama peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur," ujar Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu.
Hadirnya AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 ini, menurut Rahayu, tentunya menjadi motivasi bagi PT Nestle Indonesia untuk tetap konsisten dan berkomitmen pada pengadaan bahan baku yang berkelanjutan.
"Saya berharap kemitraan yang telah terjalin dapat turut meningkatkan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia. Ketika kami membuka Pabrik Bandaraya di Jawa Tengah, kami turut memulai kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah untuk mendapatkan pasokan bahan baku susu segar bagi Bandaraya. Kami pro investasi di Indonesia dan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia," terang Rahayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)