FITNESS & HEALTH

Kemenkes Fasilitasi Pengiriman Ratusan Perawat Ke Jepang

Yatin Suleha
Selasa 06 Mei 2025 / 16:18
Jakarta: Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang di bidang kesehatan terus berkembang positif dan progresif. Melalui kerja sama erat antara Kementerian Kesehatan RI dan berbagai institusi kesehatan serta pemerintah daerah di Jepang, ribuan tenaga kesehatan Indonesia kini mendapat peluang untuk mengembangkan karier di Negeri Sakura.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menerima kunjungan kehormatan Gubernur Prefektur Mie, Jepang, Ichimi Katsuyuki, dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Leimena, Selasa, 6 Mei 2025. Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya dengan Prefektur Mie.

Salah satu bentuk nyata kolaborasi tersebut adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan Gubernur Prefektur Mie pada 30 Juli 2024. 

Baca juga: Kunjungi Puskesmas di Sulteng, Menkes Dorong Cek Kesehatan Gratis dan Akses Digital

MoU ini membuka peluang bagi lulusan Poltekkes Kemenkes untuk mengikuti pelatihan dan bekerja di Jepang sebagai caregiver dan perawat tersertifikasi.

Prefektur Mie menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima. Langkah ini dinilai mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan layak bagi tenaga kesehatan Indonesia.

Pertemuan juga membahas potensi kolaborasi lainnya, seperti peningkatan kapasitas tenaga kesehatan Indonesia melalui pelatihan dan pemagangan, serta kerja sama di bidang layanan lansia, keperawatan, dan teknologi kesehatan.

“Kami melihat Jepang, khususnya Prefektur Mie, sebagai mitra penting dalam pengembangan sistem kesehatan Indonesia. Dengan pengalaman Jepang dalam menghadapi masyarakat menua, kerja sama ini sangat relevan untuk mendukung reformasi kesehatan di Indonesia,” ujar Menkes Budi G. Sadikin.


(Kemenkes menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang, khususnya Prefektur Mie. Ke depan, Kemenkes berharap kerja sama dapat diperluas dalam pengembangan fakultas keperawatan, teknologi laboratorium medis, dan lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Gubernur Ichimi Katsuyuki menyambut baik rencana kolaborasi lebih luas melalui skema kerja sama antar daerah dan pertukaran tenaga ahli.

“Kami terbuka untuk mendukung berbagai program peningkatan kapasitas SDM kesehatan Indonesia. Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi, Kemenkes juga bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui proyek Enhancement of Caregiver Competency yang fokus pada penguatan keahlian lulusan Poltekkes di bidang keperawatan geriatri dan perawatan jangka panjang.

Selain itu, kolaborasi dengan Sapporo Cardiovascular Centre memberikan peluang fellowship tahunan bagi dokter spesialis kardiologi intervensi, dengan kuota empat peserta per tahun.

Baca juga: Menkes: Jangan Biarkan Nila Setitik Merusak Susu Sebelanga

Kemenkes menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang, khususnya Prefektur Mie. Ke depan, Kemenkes berharap kerja sama dapat diperluas dalam pengembangan fakultas keperawatan, teknologi laboratorium medis, dan kesehatan lingkungan di Poltekkes Kemenkes; pendirian pusat penelitian klinis dan terapan di Indonesia; serta fasilitasi program fellowship medis langsung, terutama di bidang intervensi kardiologi dan neurologi.

Kerja sama Indonesia–Jepang ini tidak hanya mencerminkan hubungan bilateral yang solid, tetapi juga menjadi investasi strategis untuk mencetak tenaga kesehatan unggul, baik untuk memenuhi kebutuhan nasional maupun global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH