FITNESS & HEALTH
Kondisi Covid-19 pada Anak di Indonesia Berdasarkan Hasil Riset IDAI
Raka Lestari
Kamis 30 September 2021 / 16:56
Jakarta: Sepanjang pandemi covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini, tidak hanya lansia dan orang dewasa yang menjadi korban, melainkan juga anak-anak.
Studi retrospektif memberikan data terkait kasus covid-19 yang menimpa anak-anak. Data yang diambil dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu antara Maret hingga Desember 2020, ada 37.706 kasus anak terkonfirmasi covid-19.
Dikatakan oleh Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, penelitian ini adalah gambaran data terbesar pertama kasus Covid anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid-19.
"Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat,” ujar Prof Aman dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.
Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi covid-19 yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun, yaitu sebanyak 26 persen. Diikuti 1-5 tahun (23 persen), kurang dari 12bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan kurang dari 10 tahun (13 persen).
Dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K) - Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI menjelaskan bahwa, berdasarkan laporan tersebut, diperoleh Case Fatality Rate (CFR) Covid pada anak di Indonesia. Di antaranya 522 kematian dari 35.506 kasus Suspek (CFR 1.4 persen), dan 177 kematian dari 37.706 kasus Terkonfirmasi (CFR 0.46 persen).
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat covid-19 terbanyak dikarenakan faktor Gagal Napas, Sepsis / Syok Sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).
Komorbid terbanyak pada anak covid-19 yang meninggal adalah Malnutrisi dan Keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, Tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun. Dan sebanyak 62 anak meninggal tanpa komorbid.
Lebih lanjut, laporan riset IDAI tersebut juga menjabarkan distribusi regional kasus covid-19 pada anak, di mana terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi covid-19 terbanyak yakni: Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.
Juga ada tujuh daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi covid-19 terbanyak, yaitu: Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Studi retrospektif memberikan data terkait kasus covid-19 yang menimpa anak-anak. Data yang diambil dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu antara Maret hingga Desember 2020, ada 37.706 kasus anak terkonfirmasi covid-19.
Dikatakan oleh Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, penelitian ini adalah gambaran data terbesar pertama kasus Covid anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid-19.
"Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat,” ujar Prof Aman dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.
Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi covid-19 yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun, yaitu sebanyak 26 persen. Diikuti 1-5 tahun (23 persen), kurang dari 12bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan kurang dari 10 tahun (13 persen).
Dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K) - Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI menjelaskan bahwa, berdasarkan laporan tersebut, diperoleh Case Fatality Rate (CFR) Covid pada anak di Indonesia. Di antaranya 522 kematian dari 35.506 kasus Suspek (CFR 1.4 persen), dan 177 kematian dari 37.706 kasus Terkonfirmasi (CFR 0.46 persen).
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat covid-19 terbanyak dikarenakan faktor Gagal Napas, Sepsis / Syok Sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).
Komorbid terbanyak pada anak covid-19 yang meninggal adalah Malnutrisi dan Keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, Tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun. Dan sebanyak 62 anak meninggal tanpa komorbid.
Lebih lanjut, laporan riset IDAI tersebut juga menjabarkan distribusi regional kasus covid-19 pada anak, di mana terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi covid-19 terbanyak yakni: Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.
Juga ada tujuh daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi covid-19 terbanyak, yaitu: Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)