FITNESS & HEALTH
Kasus Gangguan Ginjal Akut Mayoritas Alami Stadium 3, Apa Artinya?
Medcom
Kamis 27 Oktober 2022 / 17:12
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa per 26 Oktober 2022, ada 269 kasus gagal ginjal akut pada anak yang tersebar di 27 provinsi. Gejala Anuria menjadi yang paling banyak dialami, setidaknya ada 53 persen.
Juru bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril mengatakan, gejala anuria masuk dalam stadium 3. Artinya, pasien tidak bisa mengeluarkan air urine sama sekali.
“Kalau sudah terjadi gejala anuria atau tidak buang air kecil, maka sudah masuk ke stadium ketiga atau stadium berat. Jika dilihat dari data, ada 53 persen atau 143 kasus yang mengalami anuria, kemudian oliguri ini 22 persen atau 58 kasus,” kata dr. Syahril.
"Ginjalnya sudah benar-benar rusak dan tidak bisa melakukan metabolisme pencernaan dengan normal,” lanjutnya.
Sementara itu, disusul dengan stadium 2 sebanyak 7 persen dengan gejala , stadium 1 sebanyak 11 persen, dan belum teridentifikasi sebanyak 20 persen dari keseluruhan kasus per 26 Oktober ini.
Dr. Syahril mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang memiliki anak-anak untuk dapat diperhatikan produksi air urine mereka. Jika terjadi hal-hal yang menandai adanya gejala gangguan gagal ginjal akut, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
“Untuk masyarakat bahwasannya harus hati-hati karena kasus ini belum berhenti, belum selesai, maka harus hati-hati untuk para balita, khususnya jika ada gejala yang saya sebutkan tadi untuk cepat-cepat berkonsultasi kepada tenaga kesehatan,” tutup dr. Syahril.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Juru bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril mengatakan, gejala anuria masuk dalam stadium 3. Artinya, pasien tidak bisa mengeluarkan air urine sama sekali.
“Kalau sudah terjadi gejala anuria atau tidak buang air kecil, maka sudah masuk ke stadium ketiga atau stadium berat. Jika dilihat dari data, ada 53 persen atau 143 kasus yang mengalami anuria, kemudian oliguri ini 22 persen atau 58 kasus,” kata dr. Syahril.
"Ginjalnya sudah benar-benar rusak dan tidak bisa melakukan metabolisme pencernaan dengan normal,” lanjutnya.
Sementara itu, disusul dengan stadium 2 sebanyak 7 persen dengan gejala , stadium 1 sebanyak 11 persen, dan belum teridentifikasi sebanyak 20 persen dari keseluruhan kasus per 26 Oktober ini.
Dr. Syahril mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang memiliki anak-anak untuk dapat diperhatikan produksi air urine mereka. Jika terjadi hal-hal yang menandai adanya gejala gangguan gagal ginjal akut, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
“Untuk masyarakat bahwasannya harus hati-hati karena kasus ini belum berhenti, belum selesai, maka harus hati-hati untuk para balita, khususnya jika ada gejala yang saya sebutkan tadi untuk cepat-cepat berkonsultasi kepada tenaga kesehatan,” tutup dr. Syahril.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)