FITNESS & HEALTH
Selain BOR, Kemenkes Pastikan Stok Obat Covid-19 Masih sangat Cukup
A. Firdaus
Sabtu 19 Februari 2022 / 12:10
Jakarta: Kementerian Kesehatan memastikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) covid-19 di rumah sakit masih aman di tengah lonjakan kasus Covid-19 Varian Omicron. Selain itu, stok obat skala nasional juga masih sangat cukup.
BOR dipastikan masih aman, lantaran hanya pasien yang bergejala sedang hingga berat yang ditampung rumah sakit. Selebihnya, untuk pasien bergejala ringan atau tanpa gejala telah ditangani via layanan telemedisin.
Setidaknya hingga Senin 14 Februari, Kemenkes mencatat telah melayani 158.075 pasien OTG dan gejala ringan melalui fasilitas telemedisin untuk wilayah Jawa dan Bali. Dari jumlah tersebut, 136.028 pasien sudah menerima layanan konsultasi dan menerima resep elektronik.
"Selain terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi, merawat pasien dengan kondisi sedang hingga kritis, kami juga terus memperkuat layanan telemedisin dan puskesmas di daerah yang menjadi bagian dari strategi pemerintah menghadapi pandemi," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.
"Data menunjukkan fasilitas layanan kesehatan nasional kita masih memadai. Angka ini pun masih mengacu pada kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 yang terpasang saat ini, belum kapasitas maksimal yang dapat ditambah menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU," kata dr. Nadia
Selain kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang masih memadai, stok obat secara nasional di 34 provinsi masih sangat cukup. Hingga Kamis 17 Februari 2022, stok Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml jumlahnya mencapai 82,576,620. Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan 4.958.599 untuk obat-obatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
BOR dipastikan masih aman, lantaran hanya pasien yang bergejala sedang hingga berat yang ditampung rumah sakit. Selebihnya, untuk pasien bergejala ringan atau tanpa gejala telah ditangani via layanan telemedisin.
Setidaknya hingga Senin 14 Februari, Kemenkes mencatat telah melayani 158.075 pasien OTG dan gejala ringan melalui fasilitas telemedisin untuk wilayah Jawa dan Bali. Dari jumlah tersebut, 136.028 pasien sudah menerima layanan konsultasi dan menerima resep elektronik.
"Selain terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi, merawat pasien dengan kondisi sedang hingga kritis, kami juga terus memperkuat layanan telemedisin dan puskesmas di daerah yang menjadi bagian dari strategi pemerintah menghadapi pandemi," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.
"Data menunjukkan fasilitas layanan kesehatan nasional kita masih memadai. Angka ini pun masih mengacu pada kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 yang terpasang saat ini, belum kapasitas maksimal yang dapat ditambah menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU," kata dr. Nadia
Selain kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang masih memadai, stok obat secara nasional di 34 provinsi masih sangat cukup. Hingga Kamis 17 Februari 2022, stok Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml jumlahnya mencapai 82,576,620. Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan 4.958.599 untuk obat-obatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)