FITNESS & HEALTH
Permintaan Kemasan Makanan dengan 3 Kategori Ini Terjadi Peningkatan
A. Firdaus
Rabu 25 Agustus 2021 / 17:45
Jakarta: Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah dan larangan makan di restoran menyebabkan meningkatnya pesan antar makanan secara daring. Seiring dengan itu menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap kemasan makanan.
Di samping itu, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan sudah semakin tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini. Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.
"Pembatasan aktivitas di luar rumah mengubah kebiasaan masyarakat dari yang terbiasa dine-in di restoran, menjadi takeaway atau pesan antar. Hal ini menyebabkan permintaan kemasan makanan khususnya Polystirene Foam (PS) mengalami kenaikan yang cukup baik," terang Sutjipto General Manager Indah Cup.
Selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tercatat adanya kenaikan permintaan kemasan. Baik primer maupun sekunder packaging yang diperkirakan sebesar 3-5 % dibanding dengan PPKM sebelumnya. Kemasan makanan PS dianggap efisien dan ekonomis dalam memenuhi bertambahnya permintaan yang cukup tinggi, karena harga yang terjangkau serta keamanannya dalam menjaga makanan ketika diantar dari restoran ke pelanggan.
Selain efisien dan ekonomis, kemasan makanan PS dinilai efektif melindungi makanan yang diantar terhadap kontaminasi. Hal ini dilihat menjadi hal yang penting karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan barang-barang yang digunakan sehari-hari sudah semakin tinggi. Mulai dari penggunaan masker hingga alat-alat makan dan kemasan makanan. Hal ini disampaikan oleh dr. Lia Natalia Sp. THT-KL yang juga hadir sebagai salah satu pembicara pada webinar tersebut.
"Banyak orang menjadi lebih berhati-hati dalam memilih jenis kemasan makanan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan orang dalam memilih kemasan makanan antara lain; kemasan yang higienis, kemasan yang dapat digunakan kembali, dan kemasan yang dapat didaur ulang,” jelas dr. Lia Natalia.
Pada kesempatan tersebut, dr. Lia Natalia Sp. THT-KL juga menyampaikan bagaimana kemasan makanan sekali pakai sangat efektif dalam mencegah kontaminasi silang (cross contamination), yaitu proses berpindahnya virus secara tidak sengaja dari suatu benda atau seseorang ke benda lainnya.
"Wadah makanan plastik menjadi yang direkomendasikan, terutama pada masa sekarang ini. Selain kemampuannya untuk melindungi makanan terhadap kontaminasi dan melestarikan makanan lebih lama untuk meminimalkan penggunaan bahan pengawet, kemasan makanan plastik merupakan bahan yang dapat didaur ulang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Di samping itu, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan sudah semakin tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini. Menghadirkan kemasan makanan yang aman, higienis, dan ekonomis menjadi hal yang perlu diperhatikan melihat tren pesan antar makanan secara daring yang diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.
"Pembatasan aktivitas di luar rumah mengubah kebiasaan masyarakat dari yang terbiasa dine-in di restoran, menjadi takeaway atau pesan antar. Hal ini menyebabkan permintaan kemasan makanan khususnya Polystirene Foam (PS) mengalami kenaikan yang cukup baik," terang Sutjipto General Manager Indah Cup.
Selama diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tercatat adanya kenaikan permintaan kemasan. Baik primer maupun sekunder packaging yang diperkirakan sebesar 3-5 % dibanding dengan PPKM sebelumnya. Kemasan makanan PS dianggap efisien dan ekonomis dalam memenuhi bertambahnya permintaan yang cukup tinggi, karena harga yang terjangkau serta keamanannya dalam menjaga makanan ketika diantar dari restoran ke pelanggan.
Selain efisien dan ekonomis, kemasan makanan PS dinilai efektif melindungi makanan yang diantar terhadap kontaminasi. Hal ini dilihat menjadi hal yang penting karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kehigienisan barang-barang yang digunakan sehari-hari sudah semakin tinggi. Mulai dari penggunaan masker hingga alat-alat makan dan kemasan makanan. Hal ini disampaikan oleh dr. Lia Natalia Sp. THT-KL yang juga hadir sebagai salah satu pembicara pada webinar tersebut.
"Banyak orang menjadi lebih berhati-hati dalam memilih jenis kemasan makanan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan orang dalam memilih kemasan makanan antara lain; kemasan yang higienis, kemasan yang dapat digunakan kembali, dan kemasan yang dapat didaur ulang,” jelas dr. Lia Natalia.
Pada kesempatan tersebut, dr. Lia Natalia Sp. THT-KL juga menyampaikan bagaimana kemasan makanan sekali pakai sangat efektif dalam mencegah kontaminasi silang (cross contamination), yaitu proses berpindahnya virus secara tidak sengaja dari suatu benda atau seseorang ke benda lainnya.
"Wadah makanan plastik menjadi yang direkomendasikan, terutama pada masa sekarang ini. Selain kemampuannya untuk melindungi makanan terhadap kontaminasi dan melestarikan makanan lebih lama untuk meminimalkan penggunaan bahan pengawet, kemasan makanan plastik merupakan bahan yang dapat didaur ulang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)