FITNESS & HEALTH

Cegah Sejak Dini, Begini Cara Cek Berisiko Terkena Kanker Paru atau Tidak

Medcom
Kamis 24 Agustus 2023 / 17:05
Jakarta: Kanker paru menjadi kondisi serius yang masih menjadi permasalahan di Indonesia. Penyakit ini menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor tiga dan jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahun.

Data Globocan 2020 mengungkapkan kenyataan yang mengkhawatirkan untuk Indonesia. Sebanyak 34.783 kasus baru yang terdiagnosis setiap tahun, dan mengakibatkan 30.843 kematian tragis.

Sayangnya, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dr. Eva Susanti, kebanyakan warga Indonesia terlambat dalam melakukan pemeriksaan. Jadi, ketika sudah ada gejala berat, langsung memeriksakan diri ke dokter.

"Sebagian besar pasien ditemukan pada stadium lanjut. Beban pembiayaan kesehatan akibat kanker menduduki peringkat kedua memakan biaya 3,5 triliun rupiah," kata dr. Eva saat ditemui di acara Peluncuran Konsensus Skrining Kanker Paru Nasional, Rabu, 23 Agustus 2023.
 

Apa faktor risiko dari munculnya kanker paru?


Tidak dalam waktu dekat kanker paru muncul begitu saja di dalam tubuh. Setidaknya, membutuhkan sekitar 5-10 tahun ke depan saat tahu bahwa seseorang mengalami kanker paru.

Maka dari itu, kita perlu mengenali faktor risiko untuk berjaga-jaga. Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi hadirnya kanker paru, antara lain faktor yang tidak dapat dikontrol dan dapat dikontrol.

Faktor yang tidak dapat dikontrol, meliputi:
- Umur
- Jenis kelamin
- Riwayat kesehatan keluarga atau genetik (bapak/ibu/saudara kandung)

Faktor yang dapat dikontrol, meliputi:
- Paparan asap rokok (aktif/pasif/bekas perokok)
- Polusi udara (indoor/outdoor, asbes, radon)
- Pekerjaan (paparan zat karsinogen)
- Penyakit paru kronik

Bagaimana cara mencegah kanker paru sejak dini?


Dr. Sita Laksmi Andarini selaku Interim Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa ada dua cara untuk mencegah kanker paru sedini mungkin. Pertama, melalui skrining, dan kedua melalui deteksi dini.

Skrining merupakan langkah pencegahan bagi seseorang yang tak bergejala. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kita memiliki penyakit kanker paru atau tidak sedini mungkin.

"Tujuannya skrining adalah menemukan adanya penyakit sedini mungkin sehingga dalam waktu yang bisa disembuhkan atau meningkatkan kualitas hidup dan bebas dari penyakit," kata dr. Sita.

Menurutnya, semakin dini kita memeriksakan diri, semakin cepat untuk ditangani. Pun, semakin murah biaya yang dapat dikeluarkan oleh kita. Sayangnya, warga Indonesia kerap memeriksakan diri ketika mereka sudah stadium lanjut.

Sedangkan deteksi dini merupakan langkah penanganan bagi seseorang yang telah memiliki gejala. Gejala seperti permasalahan respirasi perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mengetahui lebih awal, kamu bisa melakukan pengecekan risiko kanker paru melalui https://qr.short.az/r/NARUSKRINING yang telah diberikan oleh IASTO dan PDPI. Jika dinyatakan berisiko saat melakukan tes, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter, ya!

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH