FITNESS & HEALTH
Jangan Berlebihan, 6 Cara Sehat dan Aman Konsumsi Daging Kurban
Mia Vale
Minggu 16 Juni 2024 / 10:05
Jakarta: Selain Idulfitri, hari raya Iduladha menjadi momen penting untuk saling peduli dan menjunjung kebersamaan. Di hari itu pula dimaknai sebagai ungkapan simpati dan berbagi kepada sesama manusia terutama bagi yang tidak mampu.
Iduladha dimaknai dengan pemotongan hewan kurban - umumnya sapindan kambing - yang kemudian dibagian kepada masyarakat secara merata. Saat itulah, masyarakat yang mungkin biasanya kurang bisa mengonsumsi daging, kini bisa menikmati daging lebih banyak dari hari biasanya.
Ya, menikmati daging kurban saat Iduladha sudah menjadi tradisi di masyarakat, utamanya Indonesia. Umumnya daging sapi atau kambing ini akan dibuat sate, gulai, atau olahan lainnya menemani santapan bersama keluarga.
Tak jarang pula ada yang membuat ketupat dan teman-temannya, laiknya Idulfitri. Namun begitu, konsumsi daging berlebihan tentu bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Nah, di bawah ini beberapa trik agar menikmati daging kambing saat momen spesial ini bisa berlangsung dengan aman.
.jpg)
(Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Daging sapi maupun kambing sama-sama memiliki lemak yang tinggi. Melansir dari Kemenkes, lemak sapi merupakan lemak jenuh sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol. Kondisi tersebut bisa mengarah pada penyakit jantung. Jadi, penting untuk memilih bagian daging yang rendah lemak.
Salah satu cara untuk memilih bagian yang rendah lemak, kamu bisa perhatikan seberapa banyak garis-garis putih pada daging. Ini merupakan lemak yang terdapat pada bagian daging. Semakin banyak garis putih, semakin tinggi kandungan lemaknya. Jadi, jika ingin mengolah daging kurban, pilihlah bagian yang sedikit garis putihnya atau pisahkan lemak dari dagingnya.
Selain penting bagi kesehatan, memasak daging hingga matang sempurna juga dapat membunuh bakteri penyebab keracunan makanan. Semua daging mentah memiliki bakteri. Saat seluruh daging cincang dan ditusuk, bakteri akan berpindah ke seluruh daging. Biasanya saat Iduladha daging akan diolah menjadi sate. Untuk itu, pastikan untuk membakar atau memanggang sate hingga matang sempurna.
Meskipun daging kurban lezat dan menggugah selera, penting untuk memperhatikan porsi makan agar tidak berlebihan. Mengutip dari berbagai sumber, idealnya, porsi daging dalam satu kali makan tidak lebih dari seukuran telapak tangan. Dan padukan daging dengan sayuran untuk mendapat tambahan nutrisi serat, vitamin, dan mineral yang seimbang.
Tak lengkap rasanya kalau makan gulai atau sate tanpa nasi hangat. Eits, kalau bisa, nasi outihnya diganti dengan nasi merah, ya. Pasalnya, makan nasi putih dalam jumlah besar atau hidangan berlemak lainnya dapat meningkatkan kalori secara signifikan. Atau bisa juga sajikan sate dengan salad sayuran segar agar asupan serat terpenuhi dan memperlancar pencernaan.
Olahraga tentu sangat penting bagi kesehatan dan menekan tinggi kolesterol setelah makan daging kurban. Olahraga bisa dilakukan minimal 30-60 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu. Utnuk menekan tingginya kolesterol, kamu bisa melakukan aerobik, mengangkat beban, push up-sit up. Selain itu, bisa juga untuk latihan fleksibilitas yang bisa dilakukan dengan cara peregangan betis, peregangan punggung, hingga peregangan dari otot ke dada.
Namun demikian, kelebihan konsumsi daging kambing dan sapi akan berefek langsung, seperti merasa pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat.
Dapat juga menyebabkan kegemukan. “Semua yang berlebih tentu tidak baik. Tidak makan daging pun stok lemak tubuh sudah banyak. Protein secukupnya, selebar telapak tangan, jika berlebih, ginjal akan kerja keras,” jelas Ahli Nutrisi, dr. Tan Sot Yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Iduladha dimaknai dengan pemotongan hewan kurban - umumnya sapindan kambing - yang kemudian dibagian kepada masyarakat secara merata. Saat itulah, masyarakat yang mungkin biasanya kurang bisa mengonsumsi daging, kini bisa menikmati daging lebih banyak dari hari biasanya.
Ya, menikmati daging kurban saat Iduladha sudah menjadi tradisi di masyarakat, utamanya Indonesia. Umumnya daging sapi atau kambing ini akan dibuat sate, gulai, atau olahan lainnya menemani santapan bersama keluarga.
Tak jarang pula ada yang membuat ketupat dan teman-temannya, laiknya Idulfitri. Namun begitu, konsumsi daging berlebihan tentu bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Nah, di bawah ini beberapa trik agar menikmati daging kambing saat momen spesial ini bisa berlangsung dengan aman.
1. Pilih daging rendah lemak
.jpg)
(Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Daging sapi maupun kambing sama-sama memiliki lemak yang tinggi. Melansir dari Kemenkes, lemak sapi merupakan lemak jenuh sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol. Kondisi tersebut bisa mengarah pada penyakit jantung. Jadi, penting untuk memilih bagian daging yang rendah lemak.
Salah satu cara untuk memilih bagian yang rendah lemak, kamu bisa perhatikan seberapa banyak garis-garis putih pada daging. Ini merupakan lemak yang terdapat pada bagian daging. Semakin banyak garis putih, semakin tinggi kandungan lemaknya. Jadi, jika ingin mengolah daging kurban, pilihlah bagian yang sedikit garis putihnya atau pisahkan lemak dari dagingnya.
2. Masak daging dengan sempurna
Selain penting bagi kesehatan, memasak daging hingga matang sempurna juga dapat membunuh bakteri penyebab keracunan makanan. Semua daging mentah memiliki bakteri. Saat seluruh daging cincang dan ditusuk, bakteri akan berpindah ke seluruh daging. Biasanya saat Iduladha daging akan diolah menjadi sate. Untuk itu, pastikan untuk membakar atau memanggang sate hingga matang sempurna.
3. Jaga porsi konsumsi
Meskipun daging kurban lezat dan menggugah selera, penting untuk memperhatikan porsi makan agar tidak berlebihan. Mengutip dari berbagai sumber, idealnya, porsi daging dalam satu kali makan tidak lebih dari seukuran telapak tangan. Dan padukan daging dengan sayuran untuk mendapat tambahan nutrisi serat, vitamin, dan mineral yang seimbang.
4. Hindari 'teman' makan yang tidak sehat
Tak lengkap rasanya kalau makan gulai atau sate tanpa nasi hangat. Eits, kalau bisa, nasi outihnya diganti dengan nasi merah, ya. Pasalnya, makan nasi putih dalam jumlah besar atau hidangan berlemak lainnya dapat meningkatkan kalori secara signifikan. Atau bisa juga sajikan sate dengan salad sayuran segar agar asupan serat terpenuhi dan memperlancar pencernaan.
5. Tetap olahraga
Olahraga tentu sangat penting bagi kesehatan dan menekan tinggi kolesterol setelah makan daging kurban. Olahraga bisa dilakukan minimal 30-60 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu. Utnuk menekan tingginya kolesterol, kamu bisa melakukan aerobik, mengangkat beban, push up-sit up. Selain itu, bisa juga untuk latihan fleksibilitas yang bisa dilakukan dengan cara peregangan betis, peregangan punggung, hingga peregangan dari otot ke dada.
6. Bila dikonsumsi berlebihan
Namun demikian, kelebihan konsumsi daging kambing dan sapi akan berefek langsung, seperti merasa pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat.
Dapat juga menyebabkan kegemukan. “Semua yang berlebih tentu tidak baik. Tidak makan daging pun stok lemak tubuh sudah banyak. Protein secukupnya, selebar telapak tangan, jika berlebih, ginjal akan kerja keras,” jelas Ahli Nutrisi, dr. Tan Sot Yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)