FITNESS & HEALTH
Ari Lasso Menderita Penyakit Kanker Limpa yang Langka
Raka Lestari
Rabu 08 September 2021 / 20:20
Jakarta: Penyanyi Ari Lasso bercerita mengenai kondisi terkini dari kesehatannya yang mengalami kanker langka. Pada awalnya, penyanyi berusia 48 tahun tersebut didiagnosis terkena tumor limpa.
Namun pada saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Ari mengatakan bahwa dirinya menderita kanker Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL).
"Itu cancer, tapi cancernya sangat langka. Orang biasanya terkena cancer limfoma, itu getah beningnya benjol-benjol di leher, ketiak. Dia akan sering pingsan, kemudian darah putihnya sedikit. Anemia, sering demam, kemudian menimbulkan kerusakan limpa," ujar Ari kepada Deddy Corbuzier.
Ia menambahkan, "Nah kalo gue, kebalik. Limpa nya yang dihinggapi kanker. Dan ini case, 2 diantara 4000 limfoma," kata Ari. Dan ia juga menjelaskan bahwa langkah selanjutnya yang saat ini harus ia lakukan adalah PET Scan untuk mengetahui penyebaran kankernya serta dilakukan kemoterapi.
.jpg)
(Meski DLBCL yang diderita Ari Lasso agresif, namun berpotensi dapat disembuhkan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Dilansir dari laman website Lymphome Research Foundation, Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) adalah jenis limfoma non-Hodgkin (NHL) yang paling umum di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Terhitung sekitar 22 persen dari kasus NHL sel B yang baru didiagnosis di Amerika Serikat. Lebih dari 18.000 orang didiagnosis dengan DLBCL setiap tahun.
DLBCL adalah NHL agresif (tumbuh cepat) yang mempengaruhi limfosit B. Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih. Sel B adalah limfosit yang membuat antibodi untuk melawan infeksi dan merupakan bagian penting dari sistem limfatik.
Meskipun dapat terjadi pada masa kanak-kanak, kejadian DLBCL umumnya meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar pasien berusia di atas 60 tahun saat diagnosis.
DLBCL dapat berkembang di kelenjar getah bening atau di "situs ekstranodal" (area di luar kelenjar getah bening) seperti saluran pencernaan, testis, tiroid, kulit, payudara, tulang, otak, atau pada dasarnya setiap organ tubuh. Ini mungkin terlokalisasi (di satu tempat) atau umum (menyebar ke seluruh tubuh). Meskipun limfoma agresif, DLBCL dianggap berpotensi dapat disembuhkan.
Berikut tayangan podcast Deddy Corbuzier bersama dengan Ari Lasso dalam Corbuzier Podcast #closethedoor
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun pada saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Ari mengatakan bahwa dirinya menderita kanker Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL).
"Itu cancer, tapi cancernya sangat langka. Orang biasanya terkena cancer limfoma, itu getah beningnya benjol-benjol di leher, ketiak. Dia akan sering pingsan, kemudian darah putihnya sedikit. Anemia, sering demam, kemudian menimbulkan kerusakan limpa," ujar Ari kepada Deddy Corbuzier.
Ia menambahkan, "Nah kalo gue, kebalik. Limpa nya yang dihinggapi kanker. Dan ini case, 2 diantara 4000 limfoma," kata Ari. Dan ia juga menjelaskan bahwa langkah selanjutnya yang saat ini harus ia lakukan adalah PET Scan untuk mengetahui penyebaran kankernya serta dilakukan kemoterapi.
.jpg)
(Meski DLBCL yang diderita Ari Lasso agresif, namun berpotensi dapat disembuhkan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Dilansir dari laman website Lymphome Research Foundation, Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) adalah jenis limfoma non-Hodgkin (NHL) yang paling umum di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Terhitung sekitar 22 persen dari kasus NHL sel B yang baru didiagnosis di Amerika Serikat. Lebih dari 18.000 orang didiagnosis dengan DLBCL setiap tahun.
DLBCL adalah NHL agresif (tumbuh cepat) yang mempengaruhi limfosit B. Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih. Sel B adalah limfosit yang membuat antibodi untuk melawan infeksi dan merupakan bagian penting dari sistem limfatik.
Meskipun dapat terjadi pada masa kanak-kanak, kejadian DLBCL umumnya meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar pasien berusia di atas 60 tahun saat diagnosis.
DLBCL dapat berkembang di kelenjar getah bening atau di "situs ekstranodal" (area di luar kelenjar getah bening) seperti saluran pencernaan, testis, tiroid, kulit, payudara, tulang, otak, atau pada dasarnya setiap organ tubuh. Ini mungkin terlokalisasi (di satu tempat) atau umum (menyebar ke seluruh tubuh). Meskipun limfoma agresif, DLBCL dianggap berpotensi dapat disembuhkan.
Berikut tayangan podcast Deddy Corbuzier bersama dengan Ari Lasso dalam Corbuzier Podcast #closethedoor
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)