FEATURE
Malaysia akan Izinkan Lagi Pasien Mancanegara Lakukan Pengobatan Medis
Rendy Renuki H
Senin 01 November 2021 / 16:48
Jakarta: Malaysia akan mengizinkan lagi pasien mancanegara melakukan pengobatan medis. Hal itu dipastikan usai Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, meluncurkan cetak biru Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).
Dokumen itu sebagai panduan penyedia jasa pengobatan medis di Malaysia. Apalagi mereka berencana menjadikan Negeri Jiran sebagai destinasi perjalanan perawatan medis terbaik pada 2025.
Strategi pada cetak biru MHTC meliputi peningkatan kualitas perawatan medis, digitalisasi perjalanan pasien, dan beberapa hal lain dalam peningkatan pelayanan mutu.
"Semua industri perlu melaksanakan blueprint ini dengan keunggulan yang mereka miliki. Saya menyarankan kolaborasi perawatan kesehatan lintas batas yang lebih baik dan mendorong negara-negara bekerja sama secara lebih efisien agar dapat memberikan layanan kesehatan berkelanjutan secara global," kata Khairy Jamaluddin.
Sebagai lembaga pemerintahan yang mendapat kepercayaan untuk melanjutkan pengembangan industri perjalanan perawatan kesehatan, MHTC berharap dapat mendorong kerja sama yang lebih kuat antara publik dan swasta, hal ini telah menjadi faktor keberhasilan MHTC di balik pertumbuhan Malaysia Healthcare.
Seiring dengan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam industri ini, MHTC bermitra dengan para pemain utama dari sektor swasta seperti perawatan kesehatan, kebugaran, perhotelan, pariwisata, transportasi, dan banyak lagi, di mana mereka akan tetap teguh dalam mengembangkan industri ini lebih lanjut ke depannya.
Pelaksanaan fase pertama MHTC akan dimulai 2021-2022 yang menjadi fase pemulihan. Dilanjutkan menuju fase rebuild pada 2023-2025 mendatang.
MHTC juga membuat Flagship Medical Tourism Hospital Programme untuk lebih memperkuat posisi Malaysia sebagai destinasi perawatan kesehatan terdepan, serta mengembangkan Malaysia sebagai destinasi untuk kehidupan di masa pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(MBM)
Dokumen itu sebagai panduan penyedia jasa pengobatan medis di Malaysia. Apalagi mereka berencana menjadikan Negeri Jiran sebagai destinasi perjalanan perawatan medis terbaik pada 2025.
Strategi pada cetak biru MHTC meliputi peningkatan kualitas perawatan medis, digitalisasi perjalanan pasien, dan beberapa hal lain dalam peningkatan pelayanan mutu.
"Semua industri perlu melaksanakan blueprint ini dengan keunggulan yang mereka miliki. Saya menyarankan kolaborasi perawatan kesehatan lintas batas yang lebih baik dan mendorong negara-negara bekerja sama secara lebih efisien agar dapat memberikan layanan kesehatan berkelanjutan secara global," kata Khairy Jamaluddin.
Sebagai lembaga pemerintahan yang mendapat kepercayaan untuk melanjutkan pengembangan industri perjalanan perawatan kesehatan, MHTC berharap dapat mendorong kerja sama yang lebih kuat antara publik dan swasta, hal ini telah menjadi faktor keberhasilan MHTC di balik pertumbuhan Malaysia Healthcare.
Seiring dengan investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam industri ini, MHTC bermitra dengan para pemain utama dari sektor swasta seperti perawatan kesehatan, kebugaran, perhotelan, pariwisata, transportasi, dan banyak lagi, di mana mereka akan tetap teguh dalam mengembangkan industri ini lebih lanjut ke depannya.
Pelaksanaan fase pertama MHTC akan dimulai 2021-2022 yang menjadi fase pemulihan. Dilanjutkan menuju fase rebuild pada 2023-2025 mendatang.
MHTC juga membuat Flagship Medical Tourism Hospital Programme untuk lebih memperkuat posisi Malaysia sebagai destinasi perawatan kesehatan terdepan, serta mengembangkan Malaysia sebagai destinasi untuk kehidupan di masa pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)