FAMILY
Hal yang Harus Diperhatikan saat Bertengkar dengan Pasangan
Raka Lestari
Selasa 20 Oktober 2020 / 17:33
Jakarta: Sejatinya pertengkaran merupakan sesuatu yang normal, dan sesuatu yang sehat dalam sebuah hubungan. Dan, sebaiknya hal yang menjadi pertengkaran dalam sebuah hubungan tidaklah diabaikanm karena bisa saja menimbulkan masalah baru lainnya.
Menurut sebuah studi pada 2000 yang dilakukan psikolog John Gottmn dan Robert Levenson, pasangan yang berpisah, cenderung membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa saling memahami keinginan satu sama lain ketika bertengkar.
Itulah mengapa menurut Dr Gart Brown, seorang terapis hubungan dan percintaan ternama di Los Angeles mengatakan bahwa, pertengkaran dalam pasangan sebaiknya berlangsung hanya sekitar 10 menit saja.
"Terdapat perbedaan antara bertengkar dan memiliki argumen yang sehat. Pertengkaran cenderung berlangsung selama 10 menit dan lebih berdasarkan kepada siapa yang menang. Sedangkan argumen lebih kepada memahami satu sama lain," ujar Dr. Brown kepada Elite Daily.
Ketika kamu hanya tertarik kepada siapa yang menang dalam sebuah pertengkaran, kamu cenderung akan lebih fokus terhadap pemikiran dan perasaan ingin diakui, dibandingkan mendengarkan pendapat pasangan.
Hal tersebut tentunya akan menjadi masalah, karena kamu tidak mendengarkan perasaan satu sama lain. Dan, itu akan menjadi lebih sulit dalam mengambil keputusan. Itulah yang menyebabkan pertengkaran menjadi lebih lama dibandingkan seharusnya.
Mesikpun demikian, setiap hubungan tentu memilki keunikannya masing-masing. Beberapa pasangan pun cenderung bertengkar lebih lama karena beberapa faktor.
Dr Brown juga mengatakan bahwa, berapa lama kamu bertengkar dengan pasangan tergantung dari kepribadian masing-masing. Sebagai contoh, jika kamu dan pasangan merupakan pasangan yang keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahan ketika salah, maka pertengkaran cenderung akan berlangsung lebih lama.
Kepribadianmu dan pasangan bukanlah satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan. Itu juga tergantung dari subjek yang menjadi pertengkaran kalian.
"Sebagai contoh, jika kamu bertengkar karena pasangan tidak bisa dipercaya, hal itu jelas membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih destruktif pada hubungan," tambah Dr Brown.
Berpisah sementara bisa menjadi solusi jika pertengkaran antara kamu dan pasangan tidak bisa terselesaikan dalam waktu yang cukup lama. Kunci utama adalah untuk menciptakan ruang bagi satu sama lain untuk didengarkan, dan mengutarakan permasalahan dengan cara yang tepat.
"Hal itu tidak akan terjadi jika kamu dan pasangan terlalu kuat dan agresif. Sebab salah satu atau kalian berdua tidak merasa cukup aman untuk mengalah," tutup Dr Brown.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut sebuah studi pada 2000 yang dilakukan psikolog John Gottmn dan Robert Levenson, pasangan yang berpisah, cenderung membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa saling memahami keinginan satu sama lain ketika bertengkar.
Itulah mengapa menurut Dr Gart Brown, seorang terapis hubungan dan percintaan ternama di Los Angeles mengatakan bahwa, pertengkaran dalam pasangan sebaiknya berlangsung hanya sekitar 10 menit saja.
"Terdapat perbedaan antara bertengkar dan memiliki argumen yang sehat. Pertengkaran cenderung berlangsung selama 10 menit dan lebih berdasarkan kepada siapa yang menang. Sedangkan argumen lebih kepada memahami satu sama lain," ujar Dr. Brown kepada Elite Daily.
Ketika kamu hanya tertarik kepada siapa yang menang dalam sebuah pertengkaran, kamu cenderung akan lebih fokus terhadap pemikiran dan perasaan ingin diakui, dibandingkan mendengarkan pendapat pasangan.
Hal tersebut tentunya akan menjadi masalah, karena kamu tidak mendengarkan perasaan satu sama lain. Dan, itu akan menjadi lebih sulit dalam mengambil keputusan. Itulah yang menyebabkan pertengkaran menjadi lebih lama dibandingkan seharusnya.
Mesikpun demikian, setiap hubungan tentu memilki keunikannya masing-masing. Beberapa pasangan pun cenderung bertengkar lebih lama karena beberapa faktor.
Dr Brown juga mengatakan bahwa, berapa lama kamu bertengkar dengan pasangan tergantung dari kepribadian masing-masing. Sebagai contoh, jika kamu dan pasangan merupakan pasangan yang keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahan ketika salah, maka pertengkaran cenderung akan berlangsung lebih lama.
Kepribadianmu dan pasangan bukanlah satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan. Itu juga tergantung dari subjek yang menjadi pertengkaran kalian.
"Sebagai contoh, jika kamu bertengkar karena pasangan tidak bisa dipercaya, hal itu jelas membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih destruktif pada hubungan," tambah Dr Brown.
Berpisah sementara bisa menjadi solusi jika pertengkaran antara kamu dan pasangan tidak bisa terselesaikan dalam waktu yang cukup lama. Kunci utama adalah untuk menciptakan ruang bagi satu sama lain untuk didengarkan, dan mengutarakan permasalahan dengan cara yang tepat.
"Hal itu tidak akan terjadi jika kamu dan pasangan terlalu kuat dan agresif. Sebab salah satu atau kalian berdua tidak merasa cukup aman untuk mengalah," tutup Dr Brown.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)