FAMILY

Diskriminasi Gender di Lingkungan Sosial, Apa yang Harus Dilakukan?

Medcom
Kamis 05 Desember 2024 / 09:00
Jakarta: Diskriminasi berbasis gender adalah perlakuan tidak adil yang disebabkan karena
perbedaan gender. Diskriminasi gender masih mengakar di berbagai negara dan wilayah
di dunia sejak lama, dan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah sosial yang
umum terjadi di dunia. 

Sering kali diskriminasi gender, misalnya kekerasan terhadap perempuan terjadi karena adanya ketimpangan atau ketidak adilan gender. Contoh lain, berdasarkan laporan Bank Dunia tahun 2024, menemukan bahwa perempuan menikmati kurang dari dua pertiga hak hukum yang dinikmati laki-laki. 

"Diskriminasi berbasis gender dapat terjadi pada siapa saja di lingkungan sosial, mulai dari lingkungan kerja hingga lingkungan terkecil yaitu keluarga. Misalnya, masih adanya budaya patriarki di mana laki-laki mempunyai kekuasaan lebih dibanding perempuan,
kesenjangan pendidikan dan perlindungan hukum antara laki-laki dan perempuan,
hingga tidak seimbangnya pembagian tugas dan kekerasan dalam rumah tangga," ujar Ayoe Sutomo M. Psi. Psikolog dalam Edukasi Kesetaraan Gender byang di gelar PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm), pada Rabu (4/12/2024). 

Untuk menghindari diskriminasi gender, Ayoe Sutomo menegaskan bahwa penting bagi setiap perempuan untuk memiliki mindset perempuan mampu untuk berdaya. Hal tersebut dapat diawali dengan mulai mencari dan melihat sekecil apa pun potensi diri yang dimiliki oleh perempuan. 

Dimulai dari keterampilan sederhana dalam keseharian, yang jika diasah dengan baik
dan serius bisa saja menjadi sesuatu yang bernilai. Selain itu, perempuan juga perlu memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan baik pribadi maupun rumah tangga. Hal ini pun diharapkan dapat memperkecil kerentanan perempuan terhadap disktiminasi dan kekerasan," papar Ayoe Stutomo. 


(Unicharm Gandeng Suku Dinas PPAPP Jakarta Selatan Berikan Edukasi Kesetaraan Gender ke 100 Ibu di Jakarta pada Rabu (4/12/2024). Foto: Dok. Istimewa)

Selain itu, terkait dengan kekerasan domestik, perempuan juga perlu mendapatkan perasaan aman untuk berani menyampaikan atau melapor jika merasa khawatir mengalami kekerasan dalam rumah tangga. 

Menurut Ayoe, perasaan aman dapat hadir salah satunya dari dukungan keluarga atau orang terdekat yang dapat dipercaya. Mintalah bantuan dari teman dan kerabat, tidak perlu ditutup-tutupi, dan segera laporkan dan konsultasikan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

"Untuk memutus mata rantai diskriminasi dan kekerasan domestik, penting bagi perempuan yang sudah memiliki anak untuk mengusahakan pendidikan terbaik. Serta memberikan penanaman nilai yang tepat terkait kesetaraan gender agar mereka dapat menjadi perempuan yang berdaya untuk dapat berkontribusi lebih banyak dalam memberdayakan generasi selanjutnya," jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Sri Haryani Sales Director Unicharm mengatakan, Unicharm mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang selalu dicintai oleh seluruh wanita di Indonesia.

Unicharm memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan laki-laki dan perempuan untuk mengembangkan kariernya. Lebih dari 50 perse karyawan kami adalah perempuan. Di luar Perusahaan, Unicharm telah melakukan kegiatan untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang peduli terhadap kesehatan perempuan. 

"Hari ini, dengan memberikan pendidikan kesetaraan gender kepada kurang lebih 100 ibu rumah tangga, kami berharap agar perempuan Indonesia dapat bergerak bersama mulai dari diri sendiri bersama lingkungan sekitar, sehingga dapat mendorong terciptanya kesetaraan dan keadilan gender di masyarakat," pungkas Sri Haryani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH