FAMILY
Survei: Pernikahan Impian Generasi Muda, Intimate dan Serba Digital
Medcom
Selasa 28 Februari 2023 / 17:15
Jakarta: Tren pernikahan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti preferensi pribadi atau kondisi sekitar.
Seperti pada masa pembatasan berlangsung akibat penyebaran virus Covid-19, orang-orang pun di satu sisi juga ingin merayakan momen berharga mereka hanya kepada orang-orang terdekat saja.
Belakangan ini pun, topik ‘nikah di KUA’ ramai dibicarakan di media sosial Twitter. Banyak netizen memposting foto mereka yang melangsungkan pernikahan hanya di Kantor Urusan Agama (KUA).
Menurut survei dari JAKPAT, dari 1.186 responden menunjukkan sebanyak 97% dari mereka mengaku ingin menikah. Namun, sebagian besar dari mereka belum memutuskan kapan (43%) atau tidak dalam waktu dekat (30%).
Survei ini juga melihat rangkaian pernikahan seperti foto prewedding, acara resepsi, acara adat, dan bulan madu. Hasilnya menunjukkan resepsi menjadi momen yang paling ingin diwujudkan dengan persentase 70%.
Disusul dengan bulan madu, foto prewedding, dan pernikahan tradisional sebanyak 34%. Responden menilai acara adat adalah momen yang bisa dilewati. Foto prewedding menempati posisi kedua dengan 32% dan hampir 30% menganggap empat rangkaian pernikahan ini tak perlu dilewatkan.
Ada berbagai alasan mengapa ada rangkaian pernikahan yang perlu dihilangkan. Sebanyak 65% responden menilai keputusan itu dapat menghemat biaya. Sementara itu, lebih dari 50% responden ingin momen pernikahan yang lebih sederhana. Alasan lain adalah itu bukan prioritas dan lebih menghemat waktu.
Survei JAKPAT mendapati hasil sebanyak 41% responden ingin mengadakan dengan keluarga orang-orang terdekat saja, yang dikenal dengan intimate wedding. Sementara, 39% lainnya ingin mengundang beberapa pihak dengan jumlah terbatas (pernikahan sederhana). Sisanya ingin mengadakan pesta mewah.
Kemudian, 51% generasi muda ingin mengadakan acara pernikahan dengan lokasi semi-indoor/outdoor dan berlangsung di akhir pekan (62%).
Digitalisasi juga memengaruhi persiapan dalam pernikahan. Di mana 4 dari 5 responden ingin menggunakan undangan digital. Sementara 37% tak keberatan menerima sumbangan/angpau pernikahan dalam bentuk digital.
Kemudian, aksesoris seperti Instagram filter dan e-guestbook juga menjadi pertimbangan dalam menggelar pernikahan bagi generasi muda.
Menikah di KUA saja belakangan ini viral di media sosial. Menurut survei, 1 dari 4 responden mengaku tahu tentang isu ini. Mereka menilai fenomena ini menghemat uang (78%) dan lebih sederhana (72%). Bahkan, 36% dari mereka mengaku tertarik mencobanya.
Responden yang mengetahui isu ‘nikah di KUA’, lebih menyukai konsep pernikahan modern. Responden yang tak tahu cenderung lebih memilih pernikahan tradisional.
Di satu sisi, mereka yang menganggap ‘nikah di KUA’ cukup menarik, tak benar-benar ingin hanya melakukan acara itu. Lebih dari 80% responden mengaku tetap ingin merayakan momen bahagia itu dengan orang-orang terdekat mereka.
Itulah survei yang dilakukan oleh JAKPAT terkait tren pernikahan anak muda sekarang. Apakah kamu termasuk ingin mencoba intimate wedding atau menjalani pernikahan yang ramai seperti biasanya?
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Seperti pada masa pembatasan berlangsung akibat penyebaran virus Covid-19, orang-orang pun di satu sisi juga ingin merayakan momen berharga mereka hanya kepada orang-orang terdekat saja.
Belakangan ini pun, topik ‘nikah di KUA’ ramai dibicarakan di media sosial Twitter. Banyak netizen memposting foto mereka yang melangsungkan pernikahan hanya di Kantor Urusan Agama (KUA).
Menurut survei dari JAKPAT, dari 1.186 responden menunjukkan sebanyak 97% dari mereka mengaku ingin menikah. Namun, sebagian besar dari mereka belum memutuskan kapan (43%) atau tidak dalam waktu dekat (30%).
Survei ini juga melihat rangkaian pernikahan seperti foto prewedding, acara resepsi, acara adat, dan bulan madu. Hasilnya menunjukkan resepsi menjadi momen yang paling ingin diwujudkan dengan persentase 70%.
Disusul dengan bulan madu, foto prewedding, dan pernikahan tradisional sebanyak 34%. Responden menilai acara adat adalah momen yang bisa dilewati. Foto prewedding menempati posisi kedua dengan 32% dan hampir 30% menganggap empat rangkaian pernikahan ini tak perlu dilewatkan.
Ada berbagai alasan mengapa ada rangkaian pernikahan yang perlu dihilangkan. Sebanyak 65% responden menilai keputusan itu dapat menghemat biaya. Sementara itu, lebih dari 50% responden ingin momen pernikahan yang lebih sederhana. Alasan lain adalah itu bukan prioritas dan lebih menghemat waktu.
Pernikahan impian anak muda
Survei JAKPAT mendapati hasil sebanyak 41% responden ingin mengadakan dengan keluarga orang-orang terdekat saja, yang dikenal dengan intimate wedding. Sementara, 39% lainnya ingin mengundang beberapa pihak dengan jumlah terbatas (pernikahan sederhana). Sisanya ingin mengadakan pesta mewah.
Kemudian, 51% generasi muda ingin mengadakan acara pernikahan dengan lokasi semi-indoor/outdoor dan berlangsung di akhir pekan (62%).
Digitalisasi juga memengaruhi persiapan dalam pernikahan. Di mana 4 dari 5 responden ingin menggunakan undangan digital. Sementara 37% tak keberatan menerima sumbangan/angpau pernikahan dalam bentuk digital.
Kemudian, aksesoris seperti Instagram filter dan e-guestbook juga menjadi pertimbangan dalam menggelar pernikahan bagi generasi muda.
Tanggapan generasi muda menikah di KUA saja
Menikah di KUA saja belakangan ini viral di media sosial. Menurut survei, 1 dari 4 responden mengaku tahu tentang isu ini. Mereka menilai fenomena ini menghemat uang (78%) dan lebih sederhana (72%). Bahkan, 36% dari mereka mengaku tertarik mencobanya.
Responden yang mengetahui isu ‘nikah di KUA’, lebih menyukai konsep pernikahan modern. Responden yang tak tahu cenderung lebih memilih pernikahan tradisional.
Di satu sisi, mereka yang menganggap ‘nikah di KUA’ cukup menarik, tak benar-benar ingin hanya melakukan acara itu. Lebih dari 80% responden mengaku tetap ingin merayakan momen bahagia itu dengan orang-orang terdekat mereka.
Itulah survei yang dilakukan oleh JAKPAT terkait tren pernikahan anak muda sekarang. Apakah kamu termasuk ingin mencoba intimate wedding atau menjalani pernikahan yang ramai seperti biasanya?
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)