Jakarta: Masa anak-anak merupakan proses di mana semua hal ingin diketahui. Sebagai orang tua, kita kerap memberikan ajaran yang salah dan justru diterapkan oleh anak tersebut.
Tentu kekerasan tidak ingin terjadi pada anak, saudara, hingga anak-anak lainnya. Miris rasanya ketika anak-anak kerap diberikan perlakuan kekerasan hanya karena tidak sama jalan pikirnya dengan orang dewasa.
Daya pikir anak-anak tentu tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Maka dari itu, orang dewasa perlu mengajarkan anak dengan baik, dengan melakukan interaksi-interaksi yang positif. Hal ini bertujuan agar anak tumbuh berkembang dengan baik dan juga tanpa rasa takut.
Orang tua harus mendorong praktik-praktik partisipatif. Hal ini bisa membuat anak mengembangkan kemampuan mereka dalam memberikan perlindungan. Selain itu, melatih terhadap setiap masalah atau kekhawatiran terkait anak dapat disampaikan dan didiskusikan bersama.
Memberdayakan anak dengan mendiskusikan tentang hak-hak mereka, kamu bisa jelaskan terkait apa saja. Hal ini termasuk seperti apa yang dapat diterima dan tidak, dan apa yang bisa mereka lakukan jika timbul sebuah masalah.
Save The Children Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPAA) merangkum cara berinteraksi yang baik dengan anak, antara lain.
1. Selalu menerapkan standar yang tinggi dalam perilaku pribadi dan profesional
2. Menghormati hak-hak anak dan berlaku adil, jujur, dan hormati harga diri mereka.
3. Berusaha untuk berada di tempat yang dapat terlihat pada saat bekerja sama dengan anak.
4. Waspada terhadap situasi yang dapat menyebabkan risiko tindak kekerasan.
5. Merencanakan dan mengatur pekerjaan dan tempat kerja sedemikian untuk mengurangi risiko kekerasan.
6. Memastikan dijaganya akuntabilitas antar fasilitator dan pendamping, sehingga perilaku yang tidak baik atau berpotensi menimbulkan kekerasan dapat ditangani.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tentu kekerasan tidak ingin terjadi pada anak, saudara, hingga anak-anak lainnya. Miris rasanya ketika anak-anak kerap diberikan perlakuan kekerasan hanya karena tidak sama jalan pikirnya dengan orang dewasa.
Daya pikir anak-anak tentu tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Maka dari itu, orang dewasa perlu mengajarkan anak dengan baik, dengan melakukan interaksi-interaksi yang positif. Hal ini bertujuan agar anak tumbuh berkembang dengan baik dan juga tanpa rasa takut.
Orang tua harus mendorong praktik-praktik partisipatif. Hal ini bisa membuat anak mengembangkan kemampuan mereka dalam memberikan perlindungan. Selain itu, melatih terhadap setiap masalah atau kekhawatiran terkait anak dapat disampaikan dan didiskusikan bersama.
Memberdayakan anak dengan mendiskusikan tentang hak-hak mereka, kamu bisa jelaskan terkait apa saja. Hal ini termasuk seperti apa yang dapat diterima dan tidak, dan apa yang bisa mereka lakukan jika timbul sebuah masalah.
Save The Children Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPAA) merangkum cara berinteraksi yang baik dengan anak, antara lain.
1. Selalu menerapkan standar yang tinggi dalam perilaku pribadi dan profesional
2. Menghormati hak-hak anak dan berlaku adil, jujur, dan hormati harga diri mereka.
3. Berusaha untuk berada di tempat yang dapat terlihat pada saat bekerja sama dengan anak.
4. Waspada terhadap situasi yang dapat menyebabkan risiko tindak kekerasan.
5. Merencanakan dan mengatur pekerjaan dan tempat kerja sedemikian untuk mengurangi risiko kekerasan.
6. Memastikan dijaganya akuntabilitas antar fasilitator dan pendamping, sehingga perilaku yang tidak baik atau berpotensi menimbulkan kekerasan dapat ditangani.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0093 [53]