Jakarta: Komunikasi yang sehat adalah salah satu cara untuk memiliki hubungan yang membangun satu sama lain. Namun, sayangnya banyak pasangan tidak menyadari bahwa selama ini perilaku komunikasi mereka beracun.
Hal ini ditegaskan oleh seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan, Shelley Sommerfeldt, PsyD. Menurutnya, komunikasi itu penting karena menumbuhkan kepercayaan dan koneksi.
“Untuk memiliki hubungan yang terbuka, jujur, dan rentan dengan pasangan kita, kita harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan cara yang sehat,” lanjut Shelley.
Untuk itu, ada tips komunikasi yang bisa kamu coba dengan pasangan. Yaitu dengan mengikutinya, seharusnya konflik lebih mudah teratasi. Dikutip dari Healthline berikut tipsnya:
Sebelum berbicara dengan pasangan tentang masalah yang membuatmu kesal, pastikan untuk memproses atau mengontrol perasaanmu sendiri tentang masalah itu dan menenangkan diri terlebih dahulu.
“Jika kita terlibat dalam percakapan dengan perasaan sangat marah, kesal, atau terlalu emosional, maka komunikasi cenderung menjadi terlalu panas dan sulit untuk menemukan solusi,” kata Shelley.
Cobalah mendengarkan musik santai sebelum berbicara dengan pasangan. Dengan begitu kamu akan lebih bisa mengontrol emosi dan bisa berkomunikasi dengan baik.
Shelley menegaskan bahwa memilih waktu yang tepat untuk berbicara dengan pasangan dapat membuat semua perbedaan. Jika ada sesuatu yang membebani pikiran, beritahu pasanganmu bahwa kamu ingin duduk dan berbicara.
“Jika pasangan kamu tahu bahwa kamu ingin berbicara dengan mereka, ini dapat membantu meredakan situasi juga karena mereka cenderung tidak merasa diserang atau dibutakan dengan debat panas,” kata Shelley.
“Banyak pasangan memasuki percakapan seolah-olah mereka ingin memenangkan debat atau argumen,” kata Shelley.
Meskipun kamu mungkin tidak setuju dengan sudut pandang pasangan, penting untuk benar-benar mendengarkan mengapa mereka merasakan hal itu. Mereka harus melakukan hal yang sama untukmu.
Saat berdiskusi, jangan jadikan kompetisi untuk melihat siapa yang menang. Sebaliknya, dengarkan secara aktif dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka.
Ingat bahwa fokus komunikasi dengan pasangan kamu adalah untuk mencapai pemahaman. Pastikan kalian berdua meninggalkan percakapan dengan perasaan seolah-olah ada semacam resolusi.
“Ini membantu orang memaafkan dan melangkah maju. Cara itu juga dapat membawa perasaan kekuatan dan hubungan di antara pasangan,” lanjut Shelley.
Saran Cali Estes, PhD, kamu harus menempatkan batasan tegas. Ini dapat membantu menghindari miskomunikasi.
Misalnya, jika keuangan adalah masalah yang sulit, pertimbangkan untuk membuat beberapa batasan. Mungkin kamu memutuskan bahwa setiap pembelian di atas 5 juta harus didiskusikan dan disetujui oleh kedua belah pihak sebelum mengambil keputusan. Dengan batasan konflik bisa dikurangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Hal ini ditegaskan oleh seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan, Shelley Sommerfeldt, PsyD. Menurutnya, komunikasi itu penting karena menumbuhkan kepercayaan dan koneksi.
“Untuk memiliki hubungan yang terbuka, jujur, dan rentan dengan pasangan kita, kita harus dapat berkomunikasi secara bebas dengan cara yang sehat,” lanjut Shelley.
Untuk itu, ada tips komunikasi yang bisa kamu coba dengan pasangan. Yaitu dengan mengikutinya, seharusnya konflik lebih mudah teratasi. Dikutip dari Healthline berikut tipsnya:
1. Proses perasaanmu dulu
Sebelum berbicara dengan pasangan tentang masalah yang membuatmu kesal, pastikan untuk memproses atau mengontrol perasaanmu sendiri tentang masalah itu dan menenangkan diri terlebih dahulu.
“Jika kita terlibat dalam percakapan dengan perasaan sangat marah, kesal, atau terlalu emosional, maka komunikasi cenderung menjadi terlalu panas dan sulit untuk menemukan solusi,” kata Shelley.
Cobalah mendengarkan musik santai sebelum berbicara dengan pasangan. Dengan begitu kamu akan lebih bisa mengontrol emosi dan bisa berkomunikasi dengan baik.
2. Memikirkan waktu
Shelley menegaskan bahwa memilih waktu yang tepat untuk berbicara dengan pasangan dapat membuat semua perbedaan. Jika ada sesuatu yang membebani pikiran, beritahu pasanganmu bahwa kamu ingin duduk dan berbicara.
“Jika pasangan kamu tahu bahwa kamu ingin berbicara dengan mereka, ini dapat membantu meredakan situasi juga karena mereka cenderung tidak merasa diserang atau dibutakan dengan debat panas,” kata Shelley.
3. Berfokuslah untuk saling mendengarkan
“Banyak pasangan memasuki percakapan seolah-olah mereka ingin memenangkan debat atau argumen,” kata Shelley.
Meskipun kamu mungkin tidak setuju dengan sudut pandang pasangan, penting untuk benar-benar mendengarkan mengapa mereka merasakan hal itu. Mereka harus melakukan hal yang sama untukmu.
Saat berdiskusi, jangan jadikan kompetisi untuk melihat siapa yang menang. Sebaliknya, dengarkan secara aktif dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka.
4. Jadikan kompromi dan resolusi sebagai tujuan
Ingat bahwa fokus komunikasi dengan pasangan kamu adalah untuk mencapai pemahaman. Pastikan kalian berdua meninggalkan percakapan dengan perasaan seolah-olah ada semacam resolusi.
“Ini membantu orang memaafkan dan melangkah maju. Cara itu juga dapat membawa perasaan kekuatan dan hubungan di antara pasangan,” lanjut Shelley.
5. Tetapkan batasan yang jelas
Saran Cali Estes, PhD, kamu harus menempatkan batasan tegas. Ini dapat membantu menghindari miskomunikasi.
Misalnya, jika keuangan adalah masalah yang sulit, pertimbangkan untuk membuat beberapa batasan. Mungkin kamu memutuskan bahwa setiap pembelian di atas 5 juta harus didiskusikan dan disetujui oleh kedua belah pihak sebelum mengambil keputusan. Dengan batasan konflik bisa dikurangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)