FAMILY

Wajib Tahu! Ini 5 Tingkah Laku Anak yang Bikin Jengkel Orang Tua, tapi Normal

Medcom
Sabtu 23 Juli 2022 / 13:10
Jakarta: Perilaku atau tingkah laku anak kadang-kadang terlihat tidak menyenangkan bagi orang tua. Padahal, sebenarnya tingkah tersebut sesuai dengan perkembangan mereka.
 
Saat tantrum misalnya, anak berguling-guling, membenturkan kepala, dan memukul diri sendiri. Sebenarnya tingkah atau perilaku tersebut bisa menimbulkan kecemasan bagi orang tua.

Seperti dimuat dalam Parents, ada beberapa perilaku anak yang tipikal namun sebenarnya masih dalam bentuk yang normal. Apa saja itu, berikut di antaranya:
 

1. Mengucapkan kata-kata menjengkelkan


Anak yang mengatakan mereka membenci orang tua menurut seorang psikolog pendidikan Ari Goldstein adalah hal normal. Sebelum usia tujuh tahun, anak belum memiliki filter kuat dan tidak memiliki keterampilan sosial.
 
Mereka belum mengerti bahwa kata-kata mereka dapat memengaruhi orang lain. Jadi, jika anak membuat pernyataan menyakitkan, biasanya tidak perlu khawatir.
 
Coba beritahu anak bahwa ucapan mereka tidak baik dan bagaimana perasaanmu. Jika mereka tidak mengerti, atau mulai mengekspresikan diri dengan melukai diri sendiri saatnya mencari bantuan profesional.
 

2. Merebut mainan teman


Sebelum usia 3 atau 4 tahun, konsep mengendalikan diri dan berbagi belum dapat dipahami sebagian besar anak. Goldstein menjelaskan bahwa anak-anak muda tidak pernah belajar keterampilan mengendalikan diri seperti tidak merebut mainan dari anak lain.
 
Sebagian besar anak masih mendorong anak lain saat bermain di taman, atau menolak untuk bergiliran menggunakan mainan hanya menguji batas-batas cara berperilaku. Jika anak telah memasuki usia sekolah dan usaha mendisiplinkan mereka belum meningkatkan perilaku, bicarakan dengan dokter.
 

3. Membenturkan kepala


Orang tua sering prihatin atas perilaku merugikan diri sendiri ini, kata Lourdes Quintana, spesialis pengembangan balita di Pusat Anak-Anak & Keluarga Howard Phillips. Berita baiknya adalah jika anak kadang membenturkan kepala, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika seorang anak tidak dapat menghentikan perilakunya, dan terjadi setiap kali merasa gelisah, hal itu membutuhkan perhatian khusus.
 

4. Menggigit


Quintana melihat ini cara balita yang frustrasi dengan ketidakmampuan mereka berkomunikasi lewat bahasa baik pada diri sendiri, orang tua, atau anak lain. Perilaku ini umumnya hanya perkembangan yang khas.
 
"Namun, jika perilaku ini tidak dapat dialihkan atau disiplin orang tua perlu menggali lebih dalam dan mencari bantuan," tambah Quintana.
 

5. Sulit makan


Menjadi pemilih makanan sangat umum selama masa kanak-kanak. Saat anak berusia balita dan prasekolah, mereka umumnya hanya makan tiga makanan. Ingatlah bahwa balita dan anak-anak prasekolah bereksperimen dengan rasa dan tekstur baru. Ketika nutrisi anak yang lebih besar masih terpengaruh masalah makan, itu adalah sesuatu yang perlu diperhatikan.


Kapan mencari bantuan profesional

Semua tingkah laku tersebut, menurut Goldstein, berkaitan dengan usia. Bagi orang tua meski terlihat tidak wajar, tindakan anak sebenarnya sesuai perkembangan. Tetapi jika tingkah laku mereka menghambat kehidupan sosial mereka, mungkin ini saatnya untuk mendapatkan bantuan.
 
Perhatikan seberapa sering si kecil menunjukkan perilaku tertentu. Ketika anakmu tidak belajar mengatur diri sendiri dari waktu ke waktu, bicarakan dengan seorang profesional.
 
"Aturan umum cara mengetahui apakah suatu perilaku 'khas' adalah frekuensi dan intensitas," tegas Quintana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH