COMMUNITY
Komunitas Diaspora Indonesia Gelar Forum, Tingkatkan Efektivitas KMILN
Medcom
Kamis 25 Mei 2023 / 16:15
Jakarta: Forum Diaspora Indonesia 2023 digelar. Beberapa program pun diutarakan di forum yang diadakan secara hibrida ini.
Forum ini terselenggara tak lain dari inisiasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Program Migrasi & Diaspora yang didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) berkolaborasi dengan Collective Leadership Institute dan Gerakan Diaspora Mengajar menggelar Forum Diaspora Indonesia 2023 pada 22-23 Mei 2023 di Hotel Le Meridien Jakarta.
Tema yang diangkat dalam forum tahun ini adalah: Mengatasi Tantangan dan Membuka Peluang: Bagaimana Diaspora Indonesia Berkontribusi bagi Pembangunan Indonesia dari Perspektif Bisnis,
Industri, dan Strategi Nasional.
Forum Diaspora Indonesia 2023 merupakan bagian dari upaya mendorong keterlibatan komunitas diaspora Indonesia dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Forum ini memfasilitasi dialog dan kolaborasi antar diaspora Indonesia yang masih berada di luar negeri, serta mereka yang telah kembali ke Tanah Air, termasuk di antaranya para pemimpin eksekutif dan pemangku kepentingan kunci untuk diaspora Indonesia.
Beberapa topik yang dibahas dalam dialog, di antaranya keterlibatan program diaspora, jaringan alumni universitas luar negeri, promosi perdagangan lokal dan investasi berkelanjutan, peningkatan riset akademisi, program pendanaan penelitian dan inovasi, serta program pertukaran budaya dan bahasa.
"Forum Diaspora Indonesia 2023 bertujuan untuk memobilisasi dan berbagi visi bersama antar komunitas diaspora Indonesia, serta mendorong peran penting mereka dalam pembangunan nasional berkelanjutan," ujar Makhdonal Anwar, Pemimpin Tim Program Migrasi & Diaspora GIZ Indonesia.
"Termasuk di sini, memberikan masukan dan dukungan kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan yang berkelanjutan," sambungnya.
Sementara itu Siti Nugraha Mauludiah, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan
Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri, menyampaikan, forum ini adalah forum kolaboratif yang mengumpulkan semua komunitas diaspora Indonesia.
"Di sini, kita duduk bersama untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait bagaimana kita bisa meningkatkan sumbangsih diaspora terhadap proses pembangunan Indonesia," terang Siti.
Forum Diaspora Indonesia 2023 mengumpulkan komunitas-komunitas diaspora, seperti Alumni Connect, Diaspora Mengajar, Diaspora Connect, Global Indonesian Professionals Association (GIPA), Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Indonesian Diaspora Network Global, Indonesian Diaspora Network United, dan PPI Dunia.
Ada beberapa sesi dialog yang digelar dalam forum ini, termasuk sharing dari ahli mengenai program strategis dan kebijakan inovasi untuk diaspora, diskusi mengenai kartu diaspora, analisis tantangan dan kebutuhan instrumen diaspora bond, dan diskus terkait strategi kebijakan roadmap diaspora Indonesia.
Salah satu topik yang diangkat dalam forum ini adalah upaya untuk meningkatkan efektivitas Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) atau yang lebih dikenal sebagai diaspora card.
KMILN diterbitkan oleh Pemerintah RI bagi masyarakat Indonesia yang menetap dan bekerja di luar negeri. Diaspora pemegang KMILN bisa membuka rekening di bank umum, memiliki properti di Indonesia, dan mendirikan badan usaha di Indonesia sesuai peraturan yang ada.
Menurut Siti Nugraha Mauludiah, saat ini Kemenlu mencatat baru ada 1.300 diaspora yang memegang KMILN. Angka ini masih jauh dari jumlah yang sesungguhnya.
"Kemlu berupaya menambahkan fasilitas untuk mendorong peningkatan jumlah kepemilikan kartu diaspora. Hal lain yang sedang kami lakukan adalah menyusun strategi mengenai pemberdayaan diaspora dan memfasilitasi kontribusi diaspora dalam proses pembangunan nasional," ungkap Siti.
Forum Diaspora Indonesia 2023 ditutup dengan peluncuran gerakan global #1000KaryaDiaspora yang diinisiasi oleh kolaborasi komunitas Diaspora Mengajar dengan SALT Academy. Selain itu, forum ini juga memperkenalkan; Indonesian Diaspora Returnee Network (IDRN) dan pembuatan database 1.000 komunitas diaspora multi-stakeholder di bidang studi penelitian, inovasi produk, dan industri kreatif.
"Melalui Forum Diaspora Indonesia, kami mengundang diaspora Indonesia untuk ikut aktif berkontribusi dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik," ungkap Makhdonal.
"Kami berharap forum ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat tentang diaspora sekaligus memperkuat jaringan diaspora Indonesia dan rasa nasionalisme mereka, sehingga identitas ke-Indonesia-an mereka tetap terjaga dan hubungan mereka dengan Tanah Air tetap erat," tutup Makhdonal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Forum ini terselenggara tak lain dari inisiasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Program Migrasi & Diaspora yang didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) berkolaborasi dengan Collective Leadership Institute dan Gerakan Diaspora Mengajar menggelar Forum Diaspora Indonesia 2023 pada 22-23 Mei 2023 di Hotel Le Meridien Jakarta.
Tema yang diangkat dalam forum tahun ini adalah: Mengatasi Tantangan dan Membuka Peluang: Bagaimana Diaspora Indonesia Berkontribusi bagi Pembangunan Indonesia dari Perspektif Bisnis,
Industri, dan Strategi Nasional.
Forum Diaspora Indonesia 2023 merupakan bagian dari upaya mendorong keterlibatan komunitas diaspora Indonesia dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Forum ini memfasilitasi dialog dan kolaborasi antar diaspora Indonesia yang masih berada di luar negeri, serta mereka yang telah kembali ke Tanah Air, termasuk di antaranya para pemimpin eksekutif dan pemangku kepentingan kunci untuk diaspora Indonesia.
Beberapa topik yang dibahas dalam dialog, di antaranya keterlibatan program diaspora, jaringan alumni universitas luar negeri, promosi perdagangan lokal dan investasi berkelanjutan, peningkatan riset akademisi, program pendanaan penelitian dan inovasi, serta program pertukaran budaya dan bahasa.
"Forum Diaspora Indonesia 2023 bertujuan untuk memobilisasi dan berbagi visi bersama antar komunitas diaspora Indonesia, serta mendorong peran penting mereka dalam pembangunan nasional berkelanjutan," ujar Makhdonal Anwar, Pemimpin Tim Program Migrasi & Diaspora GIZ Indonesia.
"Termasuk di sini, memberikan masukan dan dukungan kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam pembuatan kebijakan yang berkelanjutan," sambungnya.
Sementara itu Siti Nugraha Mauludiah, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan
Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri, menyampaikan, forum ini adalah forum kolaboratif yang mengumpulkan semua komunitas diaspora Indonesia.
"Di sini, kita duduk bersama untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait bagaimana kita bisa meningkatkan sumbangsih diaspora terhadap proses pembangunan Indonesia," terang Siti.
Forum Diaspora Indonesia 2023 mengumpulkan komunitas-komunitas diaspora, seperti Alumni Connect, Diaspora Mengajar, Diaspora Connect, Global Indonesian Professionals Association (GIPA), Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Indonesian Diaspora Network Global, Indonesian Diaspora Network United, dan PPI Dunia.
Ada beberapa sesi dialog yang digelar dalam forum ini, termasuk sharing dari ahli mengenai program strategis dan kebijakan inovasi untuk diaspora, diskusi mengenai kartu diaspora, analisis tantangan dan kebutuhan instrumen diaspora bond, dan diskus terkait strategi kebijakan roadmap diaspora Indonesia.
Salah satu topik yang diangkat dalam forum ini adalah upaya untuk meningkatkan efektivitas Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) atau yang lebih dikenal sebagai diaspora card.
KMILN diterbitkan oleh Pemerintah RI bagi masyarakat Indonesia yang menetap dan bekerja di luar negeri. Diaspora pemegang KMILN bisa membuka rekening di bank umum, memiliki properti di Indonesia, dan mendirikan badan usaha di Indonesia sesuai peraturan yang ada.
Menurut Siti Nugraha Mauludiah, saat ini Kemenlu mencatat baru ada 1.300 diaspora yang memegang KMILN. Angka ini masih jauh dari jumlah yang sesungguhnya.
"Kemlu berupaya menambahkan fasilitas untuk mendorong peningkatan jumlah kepemilikan kartu diaspora. Hal lain yang sedang kami lakukan adalah menyusun strategi mengenai pemberdayaan diaspora dan memfasilitasi kontribusi diaspora dalam proses pembangunan nasional," ungkap Siti.
Forum Diaspora Indonesia 2023 ditutup dengan peluncuran gerakan global #1000KaryaDiaspora yang diinisiasi oleh kolaborasi komunitas Diaspora Mengajar dengan SALT Academy. Selain itu, forum ini juga memperkenalkan; Indonesian Diaspora Returnee Network (IDRN) dan pembuatan database 1.000 komunitas diaspora multi-stakeholder di bidang studi penelitian, inovasi produk, dan industri kreatif.
"Melalui Forum Diaspora Indonesia, kami mengundang diaspora Indonesia untuk ikut aktif berkontribusi dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik," ungkap Makhdonal.
"Kami berharap forum ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat tentang diaspora sekaligus memperkuat jaringan diaspora Indonesia dan rasa nasionalisme mereka, sehingga identitas ke-Indonesia-an mereka tetap terjaga dan hubungan mereka dengan Tanah Air tetap erat," tutup Makhdonal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)