COMMUNITY

Komitmen Keberlanjutan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau dan Sehat

Medcom
Selasa 08 April 2025 / 18:20
Jakarta: Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, Nestlé, memandang upaya keberlanjutan bukan hanya tentang mencapai target, tapi juga tentang berkontribusi secara nyata bagi lingkungan sekitar. 

Di Indonesia, Nestlé telah menerapkan berbagai program yang berkontribusi pada pencapaian target keberlanjutan global dengan menyesuaikan tantangan dan peluang lokal. 

Beberapa target utama keberlanjutan yang menjadi fokus Nestlé Indonesia meliputi pengurangan emisi karbon, peningkatan penggunaan bahan baku regeneratif, pengurangan penggunaan plastik virgin dan penerapan ekonomi sirkular, hingga peningkatan akses terhadap gizi berkualitas. 

Partisipasi aktif perusahaan ini pada pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah juga terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daur ulang dan mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. 

Nestlé berkontribusi dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun infrastruktur pengolahan sampah. Pendirian TPS3R Baraya Runtah di Karawang merupakan salah satu bentuk dukungan Nestlé dalam upaya pengurangan sampah rumah tangga dikirim ke TPA. Fasilitas ini mengelola sekitar 4,8 ton sampah per hari dari sekitar 4.000 rumah tangga. 

"Melalui inovasi, keberlanjutan, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab, kami terus berupaya menciptakan dampak berkelanjutan yang melibatkan para pemangku kepentingan dan masyarakat luas, termasuk para petani yang merupakan mitra usaha. Ke depannya, kami akan terus berkomitmen untuk menghadirkan perubahan positif, membangun sistem pangan yang lebih baik, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua," Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia.

Selain itu, Nestlé juga telah bermitra dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur untuk meningkatkan  produktivitas dan kesejahteraan mereka melalui pertanian regeneratif.

"Sejak 1975, kami telah melakukan pendampingan dan edukasi teknis, bantuan sarana produksi, hingga akses ke pasar maupun keuangan kepada para mitra peternak. Melalui upaya-upaya ini, Nestlé mampu menggunakan 100 persen susu segar hasil dari peternakan rakyat sebagai bahan baku produksi susu murni BEAR BRAND. Kami juga membantu mitra peternak sapi perah rakyat membangun lebih dari 8.800 kubah biogas dan 2.400 unit slurry application sebagai sumber pupuk," jelas Mirna Tri Handayani, Business Executive Officer Adult Dairy. 

Syahrudi, Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia menambahkan Nestlé turut mencatat keberhasilan dalam mengimplementasikan program pertanian regeneratif di lebih dari 2.000 petani kopi rakyat di Lampung melalui inisiatif RegenTa yang merupakan bagian dari Nescafé Plan 2030. 

Program ini membantu petani meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menciptakan sumber pendapatan tambahan melalui diversifikasi tanaman (agroforestry) dan peternakan yang sesuai dengan kondisi lokal. 

"Melalui Farmer Business School, petani kopi tidak hanya meningkatkan praktik pertanian mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang membantu mereka mengelola bisnis pertanian mereka dengan lebih baik. Hingga akhir 2024, secara global Nestlé telah berhasil memperoleh 21,3 persen bahan baku utama dari petani yang menerapkan praktik pertanian regeneratif, yang melampaui target awal 20 persen pada 2025," papar Syahrudi. 

Lebih lanjut, langkah lain dalam mewujudkan keberlanjutan adalah transisi dari kemasan plastik konvensional ke kemasan yang lebih ramah lingkungan, di mana pemakaian plastik virgin telah berkurang 21,3 persen sejak 2018 secara global melalui berbagai upaya seperti penggunaan plastik daur ulang dalam kemasan hingga penerapan desain kemasan yang lebih efisien dalam penggunaan material. 

"Di Indonesia sendiri, inisiatif nyata yang dilakukan meliputi mengganti seluruh sedotan plastik di produk ready-to-drink dengan sedotan kertas, menggunakan kemasan plastik yang memiliki kandungan daur ulang (recycled content), melakukan desain kemasan yang dapat mengurangi penggunaan plastik dan bertransisi menggunakan bahan kemasan plastik yang dapat didaur ulang (recyclable)," tutup Maruli Sitompul, Sustainability Delivery Lead PT Nestlé Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH