COMMUNITY
JEC Perkenalkan Matapedia, Ensiklopedia Digital Seputar Kesehatan Mata
Medcom
Senin 28 April 2025 / 08:00
Jakarta: Guna memajukan kesehatan mata di Indonesia melalui inovasi dan edukasi berbasis sains, JEC Eye Hospitals and Clinics, resmi memperkenalkan Matapedia, bersamaan dengan penyelenggaraan JEC International Meeting (JECIM) pada Kamis (25/4/2025), di Fairmont Jakarta.
Berbasis ilmiah dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, Matapedia menyediakan ratusan artikel mengenai penyakit mata, prosedur medis, tips perawatan mata, hingga penjelasan teknologi oftalmologi terkini yang disusun oleh tim dokter dan kontributor profesional kesehatan mata.
"JEC berkomitmen untuk memajukan kesehatan mata di Indonesia melalui inovasi dan edukasi yang berbasis sains. Matapedia, sebagai ensiklopedia digital pertama di Indonesia, merupakan wujud nyata dari visi kami untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat. Inisiatif ini memperkuat posisi JEC sebagai pemimpin layanan mata dengan menyediakan informasi akurat yang memerangi misinformasi kesehatan, sekaligus memastikan akses pengetahuan bagi masyarakat dan tenaga medis di seluruh Indonesia," ungkap DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K), Presiden Direktur JEC Korporat.
Diketahui, Matapedia hadir untuk melayani tidak hanya masyarakat umum tetapi juga menjadi sumber pengetahuan praktis bagi tenaga kesehatan primer, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan mata di daerah terpencil.
Platform ini menghadirkan beragam format konten, mulai dari teks dan infografis hingga konten audio-visual, dilengkapi dengan fitur canggih "Tanya AI" untuk konsultasi langsung mengenai gejala atau terminologi medis.
Selain memperkuat sisi edukasi publik, paltform ini juga menjawab tantangan besar layanan mata di Indonesia. Data RAAB menunjukkan 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan, yaitu 1,6 juta di antaranya buta, sementara 6,4 juta lainnya mengalami gangguan sedang hingga berat.
Padahal, jumlah dokter spesialis mata menurut PERDAMI hanya 3.000 orang. Artinya satu dokter mata harus menangani rata-rata lebih dari 2.000 pasien, rasio yang sangat jauh dari ideal.
Menurut Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng, sekaligus Ketua JECIM 2025, ketimpangan antara kebutuhan layanan dengan ketersediaan SDM ini menjadi alasan kuat mengapa platform seperti Matapedia urgen tersedia.
"Kami ingin memastikan bahwa di tengah keterbatasan akses layanan langsung, masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bisa dipercaya. Harapan kami, tak ada lagi orang tua yang bingung menghadapi masalah mata anak karena informasi tidak akurat. Tak ada lagi pasien glaukoma yang terlambat berobat akibat mitos yang dibacanya. Matapedia akan menjadi sahabat terpercaya kesehatan mata bagi semua kalangan," jelasnya.
Lebih dari sekadar proyek digital, JEC menargetkan lebih dari 1.000 artikel dalam satu tahun pertama. Selain itu, JEC juga sedang menyiapkan aplikasi mobile dengan fitur aksesibilitas lengkap untuk tunanetra, termasuk pembaca layar dan panduan audio interaktif.
"Melalui peluncuran Matapedia dan penyelenggaraan JECIM 2025, JEC memperkuat komitmen menciptakan layanan mata inklusif berbasis sains, sehingga mencerminkan langkah strategis JEC dalam menghadapi era kesehatan digital dengan tetap mengutamakan keakuratan informasi dan akses yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat," tutup DR. Dr. Johan Hutauruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Berbasis ilmiah dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, Matapedia menyediakan ratusan artikel mengenai penyakit mata, prosedur medis, tips perawatan mata, hingga penjelasan teknologi oftalmologi terkini yang disusun oleh tim dokter dan kontributor profesional kesehatan mata.
"JEC berkomitmen untuk memajukan kesehatan mata di Indonesia melalui inovasi dan edukasi yang berbasis sains. Matapedia, sebagai ensiklopedia digital pertama di Indonesia, merupakan wujud nyata dari visi kami untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat. Inisiatif ini memperkuat posisi JEC sebagai pemimpin layanan mata dengan menyediakan informasi akurat yang memerangi misinformasi kesehatan, sekaligus memastikan akses pengetahuan bagi masyarakat dan tenaga medis di seluruh Indonesia," ungkap DR. Dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K), Presiden Direktur JEC Korporat.
Diketahui, Matapedia hadir untuk melayani tidak hanya masyarakat umum tetapi juga menjadi sumber pengetahuan praktis bagi tenaga kesehatan primer, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan mata di daerah terpencil.
Platform ini menghadirkan beragam format konten, mulai dari teks dan infografis hingga konten audio-visual, dilengkapi dengan fitur canggih "Tanya AI" untuk konsultasi langsung mengenai gejala atau terminologi medis.
Selain memperkuat sisi edukasi publik, paltform ini juga menjawab tantangan besar layanan mata di Indonesia. Data RAAB menunjukkan 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan, yaitu 1,6 juta di antaranya buta, sementara 6,4 juta lainnya mengalami gangguan sedang hingga berat.
Padahal, jumlah dokter spesialis mata menurut PERDAMI hanya 3.000 orang. Artinya satu dokter mata harus menangani rata-rata lebih dari 2.000 pasien, rasio yang sangat jauh dari ideal.
Menurut Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng, sekaligus Ketua JECIM 2025, ketimpangan antara kebutuhan layanan dengan ketersediaan SDM ini menjadi alasan kuat mengapa platform seperti Matapedia urgen tersedia.
"Kami ingin memastikan bahwa di tengah keterbatasan akses layanan langsung, masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bisa dipercaya. Harapan kami, tak ada lagi orang tua yang bingung menghadapi masalah mata anak karena informasi tidak akurat. Tak ada lagi pasien glaukoma yang terlambat berobat akibat mitos yang dibacanya. Matapedia akan menjadi sahabat terpercaya kesehatan mata bagi semua kalangan," jelasnya.
Lebih dari sekadar proyek digital, JEC menargetkan lebih dari 1.000 artikel dalam satu tahun pertama. Selain itu, JEC juga sedang menyiapkan aplikasi mobile dengan fitur aksesibilitas lengkap untuk tunanetra, termasuk pembaca layar dan panduan audio interaktif.
"Melalui peluncuran Matapedia dan penyelenggaraan JECIM 2025, JEC memperkuat komitmen menciptakan layanan mata inklusif berbasis sains, sehingga mencerminkan langkah strategis JEC dalam menghadapi era kesehatan digital dengan tetap mengutamakan keakuratan informasi dan akses yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat," tutup DR. Dr. Johan Hutauruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)