BEAUTY
Yuni Shara Tak Mau Sembarangan Terima Endorse Produk Perawatan
Medcom
Kamis 05 Desember 2024 / 18:00
Jakarta: Yuni Shara masih terlihat cantik dan memesona di usianya yang sudah menginjak 52 tahun. Namun, Yuni ternyata menyebut dirinya termasuk terlambat melakukan perawatan kecantikan.
Lantaran belum terlalu lama menyelami dunia perawatan kulit, Yuni Shara sangat selektif memilih produk yang akan dia pakai. Dia juga tidak mau sembarangan menerima endorse produk perawatan diri jika dia tidak benar-benar memakainya dan merasakan manfaatnya.
"Saya termasuk terlambat melakukan treatment kecantikan. Tapi usia kan tetap tidak bisa bohong karena saya juga mulai ada kerutan dan uban. Sementara pekerjaan menuntut saya tampil oke. Jadi saya mulai melakukan perawatan," kata Yuni Shara.
"Makanya saya pasti banyak pertimbangan kalau pilih produk atau treatment. Saya juga tidak mau terima endorse sembarangan. Kalau saya terima pasti harus saya pelajari betul, ini cocok atau tidak. Karena saya tidak mau bohong," lanjut Yuni.
Sikap itu pula yang Yuni ketika menerima tawaran sebagai duta Oligio yang meruipakan alat teknologi pengencangan dan peremajaan kulit terbaru berbasis Monopolar RF (Radio Frequency), Bagi Yuni yang takut jarum suntik, alat semacam ini sangat membantu karena hasil optimal, aman, dan non-invasif atau tanpa operasi.
"Saya belum berani face lift karena takut jarum. Tapi dengan alat seperti ini bisa mengurangi masalah saya karena gampang, waktunya cepat dan painless. Bisa merangsang tumbuhnya kolagen juga. Kita bisa merawat kesehatan dan kekencangan kulit tanpa perlu melalui prosedur rumit," katanya.
Oligio merupakan alat inovatif yang menggunakan teknologi Monopolar Radio Frequency (RF) yang dihadirkan oleh Sometech Indonesia (STI) selaku perusahaan distributor alat kesehatan dan kecantikan di Indonesia. Alat ini dirancang khusus untuk mengatasi berbagai tanda penuaan, seperti garis halus, kerutan, pori-pori besar, kantung mata, dan masalah kulit lainnya pada area wajah dan leher.
Selain Yuni Shara, acara ini juga menghadirkan pakar kecantikan nasional hingga internasional, seperti dr Almond Wibowo, M.Biomed (AAM) (Indonesia), dr. Dwindi Saptania, M.Biomed (AAM) (Indonesia), Dr. Park Young Jin (Korea), dan Dr. Dissapong Panithaporn (Thailand), yang berbagi wawasan tentang inovasi teknologi RF dan penerapannya di bidang perawatan kulit.
"Kami sangat senang memperkenalkan Oligio bersama Yuni Shara sebagai Brand Ambassador. Teknologi ini menghadirkan solusi efektif dan inovatif untuk meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi kerutan, serta memperbaiki tekstur kulit secara menyeluruh. Kami percaya, dengan sosok inspiratif seperti Yuni Shara, Oligio akan semakin dikenal luas dan menjadi pilihan utama para praktisi estetika di Indonesia," kata Moses Yang, Direktur PT Sometech Indonesia
Oligio bekerja dengan memancarkan gelombang radio frekuensi 6,78 MHz yang menembus hingga lapisan dermis kulit. Proses ini menghasilkan panas antara 40 derajat hingga 60 derajat celsius yang merangsang kolagen untuk berkontraksi dan memproduksi kolagen baru. Dengan cara ini, kolagen akan beregenerasi secara alami dalam jangka panjang sehingga memberikan efek peremajaan yang berkelanjutan.
"Alat ini dilengkapi dengan empat sistem keamanan yang canggih, termasuk adanya sensor suhu otomatis menjaga suhu tetap terkendali dan mencegah panas berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Lantaran belum terlalu lama menyelami dunia perawatan kulit, Yuni Shara sangat selektif memilih produk yang akan dia pakai. Dia juga tidak mau sembarangan menerima endorse produk perawatan diri jika dia tidak benar-benar memakainya dan merasakan manfaatnya.
"Saya termasuk terlambat melakukan treatment kecantikan. Tapi usia kan tetap tidak bisa bohong karena saya juga mulai ada kerutan dan uban. Sementara pekerjaan menuntut saya tampil oke. Jadi saya mulai melakukan perawatan," kata Yuni Shara.
"Makanya saya pasti banyak pertimbangan kalau pilih produk atau treatment. Saya juga tidak mau terima endorse sembarangan. Kalau saya terima pasti harus saya pelajari betul, ini cocok atau tidak. Karena saya tidak mau bohong," lanjut Yuni.
baca juga: Dukung Kesehatan Mental Gen Z dengan Perawatan Tubuh yang Bikin Rileks |
Sikap itu pula yang Yuni ketika menerima tawaran sebagai duta Oligio yang meruipakan alat teknologi pengencangan dan peremajaan kulit terbaru berbasis Monopolar RF (Radio Frequency), Bagi Yuni yang takut jarum suntik, alat semacam ini sangat membantu karena hasil optimal, aman, dan non-invasif atau tanpa operasi.
"Saya belum berani face lift karena takut jarum. Tapi dengan alat seperti ini bisa mengurangi masalah saya karena gampang, waktunya cepat dan painless. Bisa merangsang tumbuhnya kolagen juga. Kita bisa merawat kesehatan dan kekencangan kulit tanpa perlu melalui prosedur rumit," katanya.
Oligio merupakan alat inovatif yang menggunakan teknologi Monopolar Radio Frequency (RF) yang dihadirkan oleh Sometech Indonesia (STI) selaku perusahaan distributor alat kesehatan dan kecantikan di Indonesia. Alat ini dirancang khusus untuk mengatasi berbagai tanda penuaan, seperti garis halus, kerutan, pori-pori besar, kantung mata, dan masalah kulit lainnya pada area wajah dan leher.
Selain Yuni Shara, acara ini juga menghadirkan pakar kecantikan nasional hingga internasional, seperti dr Almond Wibowo, M.Biomed (AAM) (Indonesia), dr. Dwindi Saptania, M.Biomed (AAM) (Indonesia), Dr. Park Young Jin (Korea), dan Dr. Dissapong Panithaporn (Thailand), yang berbagi wawasan tentang inovasi teknologi RF dan penerapannya di bidang perawatan kulit.
"Kami sangat senang memperkenalkan Oligio bersama Yuni Shara sebagai Brand Ambassador. Teknologi ini menghadirkan solusi efektif dan inovatif untuk meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi kerutan, serta memperbaiki tekstur kulit secara menyeluruh. Kami percaya, dengan sosok inspiratif seperti Yuni Shara, Oligio akan semakin dikenal luas dan menjadi pilihan utama para praktisi estetika di Indonesia," kata Moses Yang, Direktur PT Sometech Indonesia
Oligio bekerja dengan memancarkan gelombang radio frekuensi 6,78 MHz yang menembus hingga lapisan dermis kulit. Proses ini menghasilkan panas antara 40 derajat hingga 60 derajat celsius yang merangsang kolagen untuk berkontraksi dan memproduksi kolagen baru. Dengan cara ini, kolagen akan beregenerasi secara alami dalam jangka panjang sehingga memberikan efek peremajaan yang berkelanjutan.
"Alat ini dilengkapi dengan empat sistem keamanan yang canggih, termasuk adanya sensor suhu otomatis menjaga suhu tetap terkendali dan mencegah panas berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)