BEAUTY
Jus Tungau Debu: Pengobatan Eksem Baru yang Cukup Bikin Merinding!
Mia Vale
Selasa 22 Maret 2022 / 08:05
Jakarta: Memang, tidak ada prediksi kapan penyakit radang kronis akan kambuh, tetapi ketika itu terjadi, bantuan terbaik adalah mengoleskan losion pada kulit yang gatal dan pecah-pecah.
Ya, kondisi seperti ini umum disebut dengan eksem. Dan kini mereka yang menderita dermatitis atopik ini bisa bersenang hati. Pasalnya para ilmuwan telah menemukan cara baru untuk mengobati eksem (biasa orang menyebutnya eksim). Obat tersebut adalah ekstrak tungau debu yang bisa diminum. Hah!
Sebagaimana hasil lansiran laman Big Think, berkat uji klinis yang berhasil, penderita eksem sekarang mungkin memiliki pengobatan yang lebih baik. Hanya saja pengobatan itu bisa membuat orang-orang yang mengonsumsinya sedikit berpikir dua kali, bahkan mungkin merinding. Betapa tidak, mereka diharuskan minum ekstrak tungau debu selama beberapa bulan.
Pada tahun 1911, Leonard Noon, seorang ahli patologi Inggris, penasaran mengapa alergi musiman hilang bagi sebagian orang.
Dia tahu alergi dipicu oleh serbuk sari, alergen, dan dia curiga bahwa orang-orang yang beruntung ini mengembangkan molekul antialergen, yang kadang-kadang bisa terjadi setelah terpapar alergen berulang kali. Jadi, dia melakukan percobaan pada individu dengan alergi musiman.
Pada awalnya, ia menyuntikkan serbuk sari dosis rendah ke peserta. Selama sebulan, dia meningkatkan dosisnya. Pada akhir percobaan, serbuk sari tidak lagi menyebabkan respons alergi.
.jpg)
(Konsultasikan pada dokter kecantikan atau kesehatan kulit untuk mendapatkan hasil yang paling optimal untuk eksem yang kamu derita. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Selama seabad terakhir, para ilmuwan telah menyempurnakan strategi pengobatan Noon, yang disebut imunoterapi alergen yang disuntikkan, dan telah terbukti efektif dalam mencegah berbagai kondisi alergi, termasuk yang disebabkan oleh alergi tungau debu seperti asma dan konjungtivitis.
Namun, strategi tersebut bukanlah pengobatan eksem yang efektif, yang juga dapat dipicu oleh tungau debu. Ketika para peneliti merancang uji klinis baru-baru ini, mereka menyimpang dari desain Noon.
Alih-alih menerima suntikan, pasien menempatkan beberapa tetes ekstrak tungau debu di lidah mereka. Selama beberapa dekade terakhir, rute administrasi ini semakin populer.
Penelitian telah menunjukkan itu bisa sama efektifnya dengan injeksi. Plus, jauh lebih mudah bagi pasien untuk memberikan sendiri beberapa tetes ke lidah daripada mengunjungi dokter untuk suntikan tiga kali seminggu.
Jika meletakkan beberapa tetes tungau debu halus di bawah lidah terdengar tidak menarik, jangan khawatir! Hal ini tidak seburuk kedengarannya. Ekstrak tungau debu hanyalah potongan cair dari tungau debu yang dihaluskan. Jadi ini lebih seperti jus tungau debu daripada smoothie tungau debu.
Dan setelah 18 bulan pengobatan, peserta yang menerima jus tungau debu mengalami peningkatan 56 persen. Dalam beberapa kasus, gejala eksem hampir hilang seluruhnya. Perhatian: hanya ahli yang membuatnya. Jangan sampai kamu buat sendiri di rumah ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ya, kondisi seperti ini umum disebut dengan eksem. Dan kini mereka yang menderita dermatitis atopik ini bisa bersenang hati. Pasalnya para ilmuwan telah menemukan cara baru untuk mengobati eksem (biasa orang menyebutnya eksim). Obat tersebut adalah ekstrak tungau debu yang bisa diminum. Hah!
Sebagaimana hasil lansiran laman Big Think, berkat uji klinis yang berhasil, penderita eksem sekarang mungkin memiliki pengobatan yang lebih baik. Hanya saja pengobatan itu bisa membuat orang-orang yang mengonsumsinya sedikit berpikir dua kali, bahkan mungkin merinding. Betapa tidak, mereka diharuskan minum ekstrak tungau debu selama beberapa bulan.
Pada tahun 1911, Leonard Noon, seorang ahli patologi Inggris, penasaran mengapa alergi musiman hilang bagi sebagian orang.
Dia tahu alergi dipicu oleh serbuk sari, alergen, dan dia curiga bahwa orang-orang yang beruntung ini mengembangkan molekul antialergen, yang kadang-kadang bisa terjadi setelah terpapar alergen berulang kali. Jadi, dia melakukan percobaan pada individu dengan alergi musiman.
Pada awalnya, ia menyuntikkan serbuk sari dosis rendah ke peserta. Selama sebulan, dia meningkatkan dosisnya. Pada akhir percobaan, serbuk sari tidak lagi menyebabkan respons alergi.
.jpg)
(Konsultasikan pada dokter kecantikan atau kesehatan kulit untuk mendapatkan hasil yang paling optimal untuk eksem yang kamu derita. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Alergi musiman para peserta disembuhkan!
Selama seabad terakhir, para ilmuwan telah menyempurnakan strategi pengobatan Noon, yang disebut imunoterapi alergen yang disuntikkan, dan telah terbukti efektif dalam mencegah berbagai kondisi alergi, termasuk yang disebabkan oleh alergi tungau debu seperti asma dan konjungtivitis.
Namun, strategi tersebut bukanlah pengobatan eksem yang efektif, yang juga dapat dipicu oleh tungau debu. Ketika para peneliti merancang uji klinis baru-baru ini, mereka menyimpang dari desain Noon.
Alih-alih menerima suntikan, pasien menempatkan beberapa tetes ekstrak tungau debu di lidah mereka. Selama beberapa dekade terakhir, rute administrasi ini semakin populer.
Penelitian telah menunjukkan itu bisa sama efektifnya dengan injeksi. Plus, jauh lebih mudah bagi pasien untuk memberikan sendiri beberapa tetes ke lidah daripada mengunjungi dokter untuk suntikan tiga kali seminggu.
It's work!
Jika meletakkan beberapa tetes tungau debu halus di bawah lidah terdengar tidak menarik, jangan khawatir! Hal ini tidak seburuk kedengarannya. Ekstrak tungau debu hanyalah potongan cair dari tungau debu yang dihaluskan. Jadi ini lebih seperti jus tungau debu daripada smoothie tungau debu.
Dan setelah 18 bulan pengobatan, peserta yang menerima jus tungau debu mengalami peningkatan 56 persen. Dalam beberapa kasus, gejala eksem hampir hilang seluruhnya. Perhatian: hanya ahli yang membuatnya. Jangan sampai kamu buat sendiri di rumah ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)