BEAUTY
Kandungan dalam Sampo dan Kondisioner yang Bisa Merusak Rambut
Raka Lestari
Kamis 27 Mei 2021 / 14:00
Jakarta: Menggunakan sampo dan kondisioner bisa menjadi hal yang menenangkan. Semacam melakukan mini spa di rumah. itulah mengapa, banyak orang sering memilih sampo dan kondisioner berdasarkan aromanya yang harum, banyaknya busa dan yang bisa melembapkan serta membersihkan rambut.
Akan tetapi, tidak semuanya benar. Ternyata beberapa bahan yang biasa ditemukan dalam sampo dan kondisioner sebenarnya beracun. Tidak hanya dapat merusak rambut seiring waktu, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar juga.
Berikut ini kandungan bahan yang biasa terdapat dalam sampo dan efeknya pada rambut:
Kandungan sulfat, termasuk SLS (sodium lauryl sulfate), SLES (sodium laureth sulfate) dan ammonium lauryl sulfate adalah surfaktan. Itu berarti kandungan ini digunakan untuk meluruhkan dan menghilangkan kotoran dan minyak dari rambut.
Namun sayangnya, mereka juga bisa menyebabkan kerusakan. Mereka bisa menghilangkan minyak alami dari rambut, membuat rambut kering, rapuh, dan mudah patah. Lebih buruknya lagi, mereka dapat memicu reaksi alergi dan merusak folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut baru dapat dihentikan, sehingga akhirnya menyebabkan rambut menipis.

(Tidak hanya dapat merusak rambut seiring waktu, kandungan dalam sampo juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar juga. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Paraben ditambahkan ke sampo dan kondisioner sebagai pengawet, untuk memperpanjang umur simpan dan menghambat pertumbuhan bakteri. Sayangnya, mereka juga cepat diserap ke dalam tubuh melalui kulit dan dapat meniru hormon estrogen wanita, sehingga menyebabkan fluktuasi hormonal yang tidak normal.
Phthalates digunakan untuk meningkatkan 'penyebaran', atau fleksibilitas, produk kosmetik dan rumah tangga. Dalam sampo dan kondisioner, mereka ditambahkan untuk membuatnya 'menempel' lebih baik pada rambut dan kulit kepala.
Tetapi pthalates memiliki risiko, yaitu mereka diketahui mengganggu aktivitas hormon baik pada pria maupun wanita. Dan dengan demikian meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, serta berkontribusi pada infertilitas pria, serta pubertas dini pada anak perempuan.
Gangguan pada aktivitas hormonal yang normal juga dapat menimbulkan masalah bagi rambut kita. Dokter kulit di Miami, Janice Lima-Maribona, MD, menjelaskan kadar hormon dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas rambut.
"Tekstur rambut secara langsung berkaitan dengan masalah hormonal yang berhubungan dengan tiroid serta kadar estrogen dan testosteron," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Akan tetapi, tidak semuanya benar. Ternyata beberapa bahan yang biasa ditemukan dalam sampo dan kondisioner sebenarnya beracun. Tidak hanya dapat merusak rambut seiring waktu, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar juga.
Berikut ini kandungan bahan yang biasa terdapat dalam sampo dan efeknya pada rambut:
Sulfat
Kandungan sulfat, termasuk SLS (sodium lauryl sulfate), SLES (sodium laureth sulfate) dan ammonium lauryl sulfate adalah surfaktan. Itu berarti kandungan ini digunakan untuk meluruhkan dan menghilangkan kotoran dan minyak dari rambut.
Namun sayangnya, mereka juga bisa menyebabkan kerusakan. Mereka bisa menghilangkan minyak alami dari rambut, membuat rambut kering, rapuh, dan mudah patah. Lebih buruknya lagi, mereka dapat memicu reaksi alergi dan merusak folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut baru dapat dihentikan, sehingga akhirnya menyebabkan rambut menipis.

(Tidak hanya dapat merusak rambut seiring waktu, kandungan dalam sampo juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar juga. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Paraben
Paraben ditambahkan ke sampo dan kondisioner sebagai pengawet, untuk memperpanjang umur simpan dan menghambat pertumbuhan bakteri. Sayangnya, mereka juga cepat diserap ke dalam tubuh melalui kulit dan dapat meniru hormon estrogen wanita, sehingga menyebabkan fluktuasi hormonal yang tidak normal.
Phthalates
Phthalates digunakan untuk meningkatkan 'penyebaran', atau fleksibilitas, produk kosmetik dan rumah tangga. Dalam sampo dan kondisioner, mereka ditambahkan untuk membuatnya 'menempel' lebih baik pada rambut dan kulit kepala.
Tetapi pthalates memiliki risiko, yaitu mereka diketahui mengganggu aktivitas hormon baik pada pria maupun wanita. Dan dengan demikian meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, serta berkontribusi pada infertilitas pria, serta pubertas dini pada anak perempuan.
Gangguan pada aktivitas hormonal yang normal juga dapat menimbulkan masalah bagi rambut kita. Dokter kulit di Miami, Janice Lima-Maribona, MD, menjelaskan kadar hormon dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas rambut.
"Tekstur rambut secara langsung berkaitan dengan masalah hormonal yang berhubungan dengan tiroid serta kadar estrogen dan testosteron," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)