BEAUTY
Bumil Pakai Tabir Surya, Amankah? Ini Penjelasan para Ahli
Mia Vale
Selasa 09 Mei 2023 / 07:00
Jakarta: Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa tabir surya (sunscreen) biasa tidak aman untuk wanita hamil, tetapi ada alasan yang mendasari, sehingga banyak bumil memilih untuk menghindarinya.
Menurut Dr Steve Vasilev, MD, MBA, FACOG, FACS, FACN, ABIHN, ABOI, jika mengambil sebagian besar tabir surya, kamu akan menemukan banyak nama kimia, seperti avobenzone, octinoxate, dan oxybenzone, yang dikaitkan dengan efek toksik, termasuk kanker, dalam jangka panjang.
"Dengan begitu bisa dimengerti mengapa wanita hamil ingin menghindarinya. Mereka lebih baik memilih sisi keamanan, terutama jika ada pilihan lain yang tersedia," ujar Dr. Vasilev, ahli onkologi ginekologi dan direktur medis serta profesor di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, CA.
Meski begitu, "Penggunaan tabir surya umumnya dianggap aman digunakan dalam kehamilan dan berdasarkan rekomendasi terkini dari American Academy of Dermatology (AAD), setiap orang yang berusia di atas enam bulan harus menggunakan tabir surya," jelas Jason Castillo, MD, dokter kulit dan Asisten Profesor Klinis di Kaiser Permanente Bernard J. Tyson School of Medicine, dikutip dari The Healthy.
Yakni, salah satu kanker paling umum yang didiagnosis pada kehamilan dan lebih cenderung bermetastasis pada wanita hamil, sehingga membuatnya berpotensi lebih mematikan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Obstetric Medicine.
Memakai tabir surya, setidaknya SPF 30, setiap hari juga melindungi dari masalah kulit yang umum terjadi selama kehamilan, termasuk keriput, bintik penuaan, dan melasma.
Seperti diketahui, melasma merupakan suatu kondisi yang menyebabkan hiperpigmentasi (penggelapan kulit) pada wajah, lengan, dan perut akibat paparan sinar matahari dan lebih sering terjadi selama kehamilan.

(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Bahan kimia ini dikenal sebagai "pengganggu endokrin", yang berarti mengganggu fungsi hormon dalam tubuh dan dapat menyebabkan tumor kanker, cacat lahir, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Laporan ini diterbitkan oleh Kelompok Kerja Lingkungan, sebuah kelompok advokasi konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh FDA telah menemukan bukti bahan kimia ini ada dalam ASI dan urin wanita yang baru saja melahirkan. Salah satu cacat lahir yang dikaitkan dengan oxybenzone—bahan kimia yang digunakan di lebih dari 70 persen tabir surya kimia—adalah penyakit Hirschsprung, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Reproductive Toxicology. Ini adalah cacat yang ada saat lahir yang memengaruhi sel-sel saraf usus besar, sehingga bayi sulit atau tidak mungkin buang air besar.
Sayangnya, bahan-bahan ini dapat mengering, mengiritasi, dan meninggalkan gips putih, dan ini menjadi alasan utama banyak orang tidak menyukainya. Maka disarankan untuk mencari formulasi yang mengandung bahan lembut yang ramah kulit seperti lidah buaya dan vitamin E.
Apa pun jenis tabir surya yang bumil pilih, Dr. Castillo menyarankan tabir surya yang berlabel spektrum luas (melindungi dari sinar UVA dan UVB), SPF 30 atau lebih tinggi, dan tahan air. Satu hal yang haris diperhatikan, tetap dapatkan 15 menit sinar matahari setiap hari dan jika bumil kekurangan vitamin D dan pertimbangkan untuk menambahkan suplemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut Dr Steve Vasilev, MD, MBA, FACOG, FACS, FACN, ABIHN, ABOI, jika mengambil sebagian besar tabir surya, kamu akan menemukan banyak nama kimia, seperti avobenzone, octinoxate, dan oxybenzone, yang dikaitkan dengan efek toksik, termasuk kanker, dalam jangka panjang.
"Dengan begitu bisa dimengerti mengapa wanita hamil ingin menghindarinya. Mereka lebih baik memilih sisi keamanan, terutama jika ada pilihan lain yang tersedia," ujar Dr. Vasilev, ahli onkologi ginekologi dan direktur medis serta profesor di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, CA.
Meski begitu, "Penggunaan tabir surya umumnya dianggap aman digunakan dalam kehamilan dan berdasarkan rekomendasi terkini dari American Academy of Dermatology (AAD), setiap orang yang berusia di atas enam bulan harus menggunakan tabir surya," jelas Jason Castillo, MD, dokter kulit dan Asisten Profesor Klinis di Kaiser Permanente Bernard J. Tyson School of Medicine, dikutip dari The Healthy.
Manfaat tabir surya bagi Bumil
Dr. Castillo menuturkan manfaat terbesar tabir surya untuk orang hamil adalah membantu melindungi dari perkembangan semua jenis kanker kulit, terutama melanoma.Yakni, salah satu kanker paling umum yang didiagnosis pada kehamilan dan lebih cenderung bermetastasis pada wanita hamil, sehingga membuatnya berpotensi lebih mematikan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Obstetric Medicine.
Memakai tabir surya, setidaknya SPF 30, setiap hari juga melindungi dari masalah kulit yang umum terjadi selama kehamilan, termasuk keriput, bintik penuaan, dan melasma.
Seperti diketahui, melasma merupakan suatu kondisi yang menyebabkan hiperpigmentasi (penggelapan kulit) pada wajah, lengan, dan perut akibat paparan sinar matahari dan lebih sering terjadi selama kehamilan.

(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Tabir surya kimia selama kehamilan
Banyak penelitian baru-baru ini menyoroti kekhawatiran terkait dengan senyawa kimia avobenzone, octinoxate, homosalate, octocrylene dan oxybenzone yang dapat memengaruhi wanita hamil.Bahan kimia ini dikenal sebagai "pengganggu endokrin", yang berarti mengganggu fungsi hormon dalam tubuh dan dapat menyebabkan tumor kanker, cacat lahir, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Laporan ini diterbitkan oleh Kelompok Kerja Lingkungan, sebuah kelompok advokasi konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh FDA telah menemukan bukti bahan kimia ini ada dalam ASI dan urin wanita yang baru saja melahirkan. Salah satu cacat lahir yang dikaitkan dengan oxybenzone—bahan kimia yang digunakan di lebih dari 70 persen tabir surya kimia—adalah penyakit Hirschsprung, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Reproductive Toxicology. Ini adalah cacat yang ada saat lahir yang memengaruhi sel-sel saraf usus besar, sehingga bayi sulit atau tidak mungkin buang air besar.
Memilih tabir surya yang aman
"Saya selalu merekomendasikan tabir surya fisik kepada pasien bumil. Hindari bahan kimia dan cari tabir surya mineral dengan titanium dioksida dan seng oksid," anjur Dr. Vasilev.Sayangnya, bahan-bahan ini dapat mengering, mengiritasi, dan meninggalkan gips putih, dan ini menjadi alasan utama banyak orang tidak menyukainya. Maka disarankan untuk mencari formulasi yang mengandung bahan lembut yang ramah kulit seperti lidah buaya dan vitamin E.
Apa pun jenis tabir surya yang bumil pilih, Dr. Castillo menyarankan tabir surya yang berlabel spektrum luas (melindungi dari sinar UVA dan UVB), SPF 30 atau lebih tinggi, dan tahan air. Satu hal yang haris diperhatikan, tetap dapatkan 15 menit sinar matahari setiap hari dan jika bumil kekurangan vitamin D dan pertimbangkan untuk menambahkan suplemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)