BEAUTY

Riset Ungkap Potensi Bawang Hitam Tunggal dalam Mengatasi Jerawat

Yuni Yuli Yanti
Rabu 21 September 2022 / 11:00
Jakarta: Jerawat merupakan permasalahan kulit yang paling banyak dialami orang di seluruh dunia baik perempuan maupun laki-laki. 

Banyak faktor yang memicu munculnya jerawat, seperti hormon, tingkat stres, gaya hidup, nutrisi dan pola makan, konsumsi obat-obatan tertentu, serta penggunaan produk kosmetik atau perawatan kulit yang tidak sesuai dengan jenis kulit, hingga perkembangan koloni bakteri yang menimbulkan peradangan pada kulit.

Bakteri patogen Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphyllococcus epidermidis merupakan bakteri penyebab utama jerawat. Pengobatan untuk mengontrol gejala dan tingkat keparahan jerawat pun terbilang tidak mudah karena resistensinya terhadap antibakteri, seperti antibiotik dari golongan linkosamide.

Berdasarkan hal itu, dr. Ambar Rialita, SpKK, FINSDV, FAADV sebagai perwakilan dari Tim A yang berhasil menang dalam 'Hair and Skin Research Grant 2022' yang diadakan oleh L'oreal, PERDOSKI, dan Universitas Indonesia menjadikan tema permasalahan jerawat sebagai tema proposal penelitian.  


(DR. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, Ketua Umum PERDOSKI, dr. Ambar Rialita, Sp.KK, FINSDV, FAADV, Dr. Michèle Verschoore, Medical Director L’Oréal Research, Innovation and Technologies, Ahmad Gamal, S.Ars., M.U.P., Ph.D, Direktur Direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia dalam acara 'Hair and Skin Research Grant 2022', Selasa, 20 September 2022 di Hotel Raflles Jakarta. Foto: Dok. Yuni)

Menurut dr. Ambar dan tim, bawang hitam memiliki potensi yang cukup tinggi dalam menghambat pertumbuhan jerawat. Bawang hitam diketahui mengandung senyawa aktif antibakteri yang lebih tinggi dibanding bawang putih segar. Senyawa aktif yang dimaksud antara lain allicin dan S-allyl cysteine (SAC) yang diketahui memiliki sifat antibakteri, untuk melawan bakteri berdinding sel tebal (bakteri Gram positif) maupun bakteri dengan dinding sel yang lebih tipis (Gram negatif).

"Riset ini akan menguji potensi ekstrak bawang hitam tunggal untuk menghambat pertumbuhan bakteri pathogen penyebab jerawat Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphyllococcus epidermidis," tutur dr. Ambar.

Lebih lanjut, dr. Ambar menjelaskan bawang hitam dihasilkan dari bawang putih tunggal yang telah melalui proses fermentasi dengan suhu tinggi, sekitar 60 sampai 70 derajat Celsius, selama 2-4 pekan. Dengan proses ini, bawang putih berubah warna menjadi hitam, dan teksturnya menjadi lunak serta lembut.

"Setelah itu, dilakukan proses ekstraksi, analisis kadar bahan aktif, serta uji aktivitas antibakteri pada senyawa bawang hitam tunggal. Dengan sains, diharapkan kita dapat memaksimalkan potensi keanekaragaman hayati di Indonesia untuk menjawab permasalahan kulit yang kerap dijumpai," tutup dr. Ambar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH