BEAUTY

Perubahan Iklim dapat Merusak Skin Barrier? Begini Cara Mencegahnya Menurut Dermatologist

Yuni Yuli Yanti
Selasa 27 Februari 2024 / 07:00
Jakarta: Dampak polusi dan perubahan iklim bagi kesehatan manusia kini semakin nyata. Tahun lalu, selain peningkatan bencana alam akibat cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan berkepanjangan di seluruh Indonesia, terjadi pula lonjakan infeksi saluran pernapasan di Jakarta. 

Yang tidak banyak diketahui, dampak kesehatan ini tidak hanya terjadi pada organ pernapasan saja, tapi ternyata juga memengaruhi kualitas kulit.

Menurut para pakar biologi molekuler dalam International Journal of Molecular Sciences, perubahan iklim dapat merusak skin barrier atau lapisan terluar kulit yang menjadi pertahanan pertama tubuh sehingga meningkatkan resiko iritasi dan infeksi kulit. 

Hal ini diperkuat dengan temuan para ahli dermatologi dalam British Journal of Dermatology bahwa paparan polusi di kota-kota besar mempercepat kerusakan skin barrier. 

Sementara itu, dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, para ahlinya memaparkan bahwa suhu dan kelembapan udara yang terus berubah secara ekstrem dapat memperburuk infeksi serta peradangan kulit seperti eksim.

"Masyarakat awam juga semakin sadar bahwa polusi dan perubahan iklim dapat memengaruhi kecantikan dan penampilan mereka. Sisi positifnya, minat masyarakat Indonesia terhadap perawatan kulit atau skincare semakin meningkat. Tapi hal ini harus diimbangi dengan pemahaman bahwa kecantikan dan penampilan itu berawal dari kulit yang sehat," jelas dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.KK FINSDV, FAADV. 

Minat masyarakat Indonesia terhadap skincare tercermin dari tingginya permintaan terhadap produk serta prosedur perawatan kulit berbasis teknologi asal Korea. Hal tersebut terjadi seiring dengan terus meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya pop Korea dan bintang-bintangnya yang kini menjadi standar kecantikan di Asia. 


(Suhu dan kelembapan udara yang terus berubah secara ekstrem dapat memperburuk infeksi serta peradangan kulit seperti eksim. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


"Dengan banyaknya produk asal Korea yang beredar di pasaran, menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk bisa mengedukasi diri agar bisa memilih produk dan prosedur yang bukan hanya memperbaiki penampilan dan kecantikan, tapi juga memperbaiki kesehatan kulit. dan, salah satu inovasi teknologi Korea yang mampu menjawab kebutuhan itu adalah Ion Balancing Minerals," sambung dr. Akbar. 

Diketahui, Ion Balancing Minerals adalah teknologi pertama di dunia yang berhasil menggunakan ion dari mineral alam kalsium dan magnesium dalam formulasi skincare yang stabil. Ion sendiri adalah molekul bermuatan listrik yang terdapat di alam termasuk sel tubuh kita. 

Saat berada di luar kota berpolusi tinggi atau di alam terbuka yang kualitas udaranya baik, seketika tubuh dan pikiran terasa lebih segar. Hal ini disebabkan oleh ion negatif yang tersedia secara berlimpah di alam, terutama di pantai, pegunungan, dan air terjun yang secara langsung menyeimbangkan kadar ion tubuh. 

Ketidakseimbangan ion dalam sel tubuh dapat menyebabkan berbagai permasalahan seperti meningkatnya radikal bebas hingga peradangan. Dengan kadar ion yang seimbang, kalsium dan magnesium akan membantu sel kulit untuk melakukan self-healing dan memperkuat skin barrier, mengunci kelembapan, dan melindungi kulit dari bakteri penyebab infeksi serta jerawat.

Lanjut dr. Akbar, saat dikombinasikan dengan Intercellular Lamellar Emulsion–formulasi dengan konsentrasi ceramide, kolesterol, dan asam lemak yang sangat spesifik dan menyerupai struktur kulit manusia, sel kulit akan terangsang untuk membentuk kolagen dan memperbaiki jaringan yang rusak ataupun mengalami penuaan.

"Yang terpenting, kedua teknologi Korea ini telah teruji klinis dan hasil penelitiannya telah dipublikasikan di seluruh dunia, sehingga sebagai dermatolog, saya tidak ragu untuk merekomendasikannya sebagai perawatan paska prosedur kosmetik yang invasif, atau pun saat kulit sedang sangat rentan dan memerlukan pemulihan mendalam," jelasnya. 


(Ki-Ka: Derrick Sukamto, dr. Gloria Novelita, dr. M. Akbar Wedyadhana dan Olivia Subaya. Foto: Dok. Istimewa)
 

Xtracare: Ionic Skincare System pertama di dunia

Menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia atas produk skincare yang tidak hanya merawat tapi juga mengembalikan kesehatan kulit, Interbat Aesthetic meluncurkan rangkaian produk pertamanya di bawah brand Xtracare sebagai Ionic Skincare System pertama di dunia yang memadukan teknologi Ion Balancing Minerals dengan Intercellular Lamellar Emulsion. 

"Salah satu masalah utama kulit di Indonesia adalah paparan polusi yang tinggi. Paparan polusi ini dapat mempengaruhi keseimbangan ion kalsium dan magnesium pada kulit, sehingga kulit terlihat kusam, sensitif dan skin barriernya terganggu. Masalah dasar ini dapat diperbaiki dengan penggunaan Xtracare. Formulasi Xtracare dengan kombinasi Ion Balancing Minerals dan Intercellular Lamellar Emulsion adalah hasil kerjasama Interbat dengan dr. MyungJin Lee, Ph.D, pakar biomedis terkemuka asal Korea dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang skincare," tutur Derrick Sukamto, Vice President PT Interbat.

Sementara, Olivia, Product Manager PT Interbat menambahkan “Xtracare terdiri dari dua rangkaian kategori yaitu Xtrabarrier dan Xtrawhite. Masing-masing kategori memiliki rangkaian produk yang lengkap seperti cleanser, booster, serum, dan lainnya. Xtracare akan segera tersedia secara terbatas di klinik-klinik dermatologi terkemuka. Kami berharap masyarakat Indonesia dapat segera merasakan manfaat dari inovasi ini," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH