BEAUTY
Bukan Fomo, Konsumen Indonesia Dinilai Lebih Responsif terhadap Tren Kecantikan
Yuni Yuli Yanti
Jumat 24 Januari 2025 / 11:45
Jakarta: Seiring perkembangan media sosial, fenomena Fear of Missing Out (FOMO) yakni rasa ketakutan ketinggalan tren saat membeli produk kecantikan, seperti make up dan skincare, sangat memengaruhi perilaku konsumen.
Dalam hal ini, banyak beauty enthusiast merasa khawatir tertinggal dari tren skincare terbaru dan terpancing untuk membeli produk-produk yang sedang viral, meskipun belum tentu mereka membutuhkannya.
Namun, dibandingkan FOMO, menurut Chrisanti Indiana, Co-Founder & CMO Social Bella, konsumen Indonesia justru dinilai lebih responsif terhadap tren.
Sebagai pelopor omnichannel retailer kecantikan yang telah bergelut selama 10 tahun, Sociolla melalui serta Insight Factory by SOCO, melihat bahwa beauty enthusiast di Indonesia semakin kritis dan selektif dalam memilih produk kecantikan.
"Yang kita lihat di Soco App, menurut data tahun lalu, hampir 50 persen pencarian tentang kandungan skincare. Jadi mereka bukan cuman ingin punya muka seperti orang Korea atau Hollywood, tapi mereka juga pengen tahu apa sebenarnya yang bagus untuk kulit mereka gitu. Hal-hal seperti itu yang kita lihat sangat positif. Jadi tren ada, kita bisa adopsi dan belajar. Tapi, di waktu yang sama pengetahuan kita juga berkembang gitu," ungkap Chrisanti dalam acara 'Media Gathering', pada Kamis (23/1/2025), di ParkRoyal Suites, Jakarta.
Selain itu, melalui platform Insight Factory by SOCO, juga dapat terlihat beberapa tren kecantikan yang bakal pouler di tahun 2025.
"Di tahun ini, kita akan melihat lebih banyak lagi hybrid make up yaitu produk kecantikan yang memiliki dua keuntungan sekaligus. selain make up, produk tersebut juga mengandung skincare. Jadi, sekarang itu banyak make up yang udah ada SPF-nya. Juga, sekarang serum juga ada di produk lipstik, seperti lip serum," jelas Christanti.
Dalam kesempatan yang sama, Christopher Madiam, Co-Founder & CEO Social Bella, menambahkan untuk menghindari FOMO dan sebagai bagian dari edukasi konsumen, Sociolla meluncurkan kampanye yang mendorong konsumen untuk mencoba produk di toko terlebih dahulu sebelum membeli secara online.
"Kita ada campaign coba barang ke toko dulu. Jangan cuman gara-gara liat dari tren social media, kemudian langsung coba dan beli produknya. Karena belum tentu produk itu cocok di kulit kita. Nah, saat membeli juga sebaiknya beli size kecil dulu dan pakai sampai habis. jangan langsung beli size gede dan belum habis udah beli merek lain cuma karena FOMO," tambahnya.
Selain itu, Christopher juga menekankan pentingnya melihat review dari para expert sebelum membeli. Dari situ kita berharap customer sudah mendapatkan cukup informasi untuk mencari tahu tentang bahan aktif yang cocok untuk kulitnya dan yang tidak.
"Kita berharap dari edukasi dan informasi-informasi yang diberikan, customer bisa mendapatkan produk yang memang terbaik dan sesuai kebutuhan mereka," jelasnya.
“Celebrate All The Pretty Things Inside”, Sociolla akan mengadakan berbagai kegiatan menarik sepanjang tahun 2025.
Mulai dari Pembukaan gerai Omnichannel ke-100, Sociolla Pop-up Booth, Sociolla Bestie Pink Run, hingga Sociolla Beauty Museum sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Sociolla Bestie yang telah terjalin selama satu dekade sejak 2015.
"Selama 10 tahun, Sociolla telah menjadi sahabat setia para beauty enthusiast, memberikan solusi untuk kebutuhan kecantikan dan menjawab setiap kegelisahan mereka melalui platform kecantikan yang tepercaya, aman, dan 100 persen BPOM. Untuk mendekatkan diri dan mengapresiasi dukungan, kami juga akan memanjakan para Sociolla Bestie dengan serangkaian acara tak terlupakan yang dirancang khusus untuk merayakan 10th anniversary Sociolla sepanjang tahun ini," tutup Chrisanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Dalam hal ini, banyak beauty enthusiast merasa khawatir tertinggal dari tren skincare terbaru dan terpancing untuk membeli produk-produk yang sedang viral, meskipun belum tentu mereka membutuhkannya.
Namun, dibandingkan FOMO, menurut Chrisanti Indiana, Co-Founder & CMO Social Bella, konsumen Indonesia justru dinilai lebih responsif terhadap tren.
Sebagai pelopor omnichannel retailer kecantikan yang telah bergelut selama 10 tahun, Sociolla melalui serta Insight Factory by SOCO, melihat bahwa beauty enthusiast di Indonesia semakin kritis dan selektif dalam memilih produk kecantikan.
"Yang kita lihat di Soco App, menurut data tahun lalu, hampir 50 persen pencarian tentang kandungan skincare. Jadi mereka bukan cuman ingin punya muka seperti orang Korea atau Hollywood, tapi mereka juga pengen tahu apa sebenarnya yang bagus untuk kulit mereka gitu. Hal-hal seperti itu yang kita lihat sangat positif. Jadi tren ada, kita bisa adopsi dan belajar. Tapi, di waktu yang sama pengetahuan kita juga berkembang gitu," ungkap Chrisanti dalam acara 'Media Gathering', pada Kamis (23/1/2025), di ParkRoyal Suites, Jakarta.
Selain itu, melalui platform Insight Factory by SOCO, juga dapat terlihat beberapa tren kecantikan yang bakal pouler di tahun 2025.
"Di tahun ini, kita akan melihat lebih banyak lagi hybrid make up yaitu produk kecantikan yang memiliki dua keuntungan sekaligus. selain make up, produk tersebut juga mengandung skincare. Jadi, sekarang itu banyak make up yang udah ada SPF-nya. Juga, sekarang serum juga ada di produk lipstik, seperti lip serum," jelas Christanti.
Dalam kesempatan yang sama, Christopher Madiam, Co-Founder & CEO Social Bella, menambahkan untuk menghindari FOMO dan sebagai bagian dari edukasi konsumen, Sociolla meluncurkan kampanye yang mendorong konsumen untuk mencoba produk di toko terlebih dahulu sebelum membeli secara online.
"Kita ada campaign coba barang ke toko dulu. Jangan cuman gara-gara liat dari tren social media, kemudian langsung coba dan beli produknya. Karena belum tentu produk itu cocok di kulit kita. Nah, saat membeli juga sebaiknya beli size kecil dulu dan pakai sampai habis. jangan langsung beli size gede dan belum habis udah beli merek lain cuma karena FOMO," tambahnya.
Selain itu, Christopher juga menekankan pentingnya melihat review dari para expert sebelum membeli. Dari situ kita berharap customer sudah mendapatkan cukup informasi untuk mencari tahu tentang bahan aktif yang cocok untuk kulitnya dan yang tidak.
"Kita berharap dari edukasi dan informasi-informasi yang diberikan, customer bisa mendapatkan produk yang memang terbaik dan sesuai kebutuhan mereka," jelasnya.
Satu Dekade Sociolla
Dalam rangka menyambut perayaan ulang tahun ke-10 dengan tema dan semangat“Celebrate All The Pretty Things Inside”, Sociolla akan mengadakan berbagai kegiatan menarik sepanjang tahun 2025.
Mulai dari Pembukaan gerai Omnichannel ke-100, Sociolla Pop-up Booth, Sociolla Bestie Pink Run, hingga Sociolla Beauty Museum sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Sociolla Bestie yang telah terjalin selama satu dekade sejak 2015.
"Selama 10 tahun, Sociolla telah menjadi sahabat setia para beauty enthusiast, memberikan solusi untuk kebutuhan kecantikan dan menjawab setiap kegelisahan mereka melalui platform kecantikan yang tepercaya, aman, dan 100 persen BPOM. Untuk mendekatkan diri dan mengapresiasi dukungan, kami juga akan memanjakan para Sociolla Bestie dengan serangkaian acara tak terlupakan yang dirancang khusus untuk merayakan 10th anniversary Sociolla sepanjang tahun ini," tutup Chrisanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)