Jakarta: Memiliki stretch mark merupakan hal yang normal dan hampir sebagian besar orang memilikinya. Terutama pada wanita yang pernah melewati masa-masa kehamilan dan melahirkan. Dan ternyata, usia wanita ketika hamil juga bisa berpengaruh pada munculnya stretch mark di kulit.
“Berdasarkan penelitian, seseorang yang berisiko untuk mengalami stretch mark adalah pada wanita yang ketika hamil masih berusia sangat muda sekali,” jelas dr. Dia Febrina, Sp.KK, Dermatologist Expert dalam acara Mama's Choice Stretch Mark Serum Launch, pada Rabu, 16 Februari 2022.
Namun memang, menurut dr. Dia, ada beberapa penyebab lain yang bisa menjadi pemicu stretch mark. Paling banyak karena kehamilan. Tapi ada juga beberapa penyebab lain, misalnya etnis tertentu seperti black Afrika itu juga rentan mengalami stretch mark.
“Penggunaan steroid juga bisa menyebabkan stretch mark, baik itu oral maupun topikal. Pada krim pemutih atau lotion yang abal-abal, itu biasanya terdapat steroid. Dan untuk jangka panjang itu bisa menyebabkan stretch mark di bagian yang dioleskan krim tersebut,” tutur dr. Dia.
Selain itu, riwayat keluarga juga bisa menjadi pemicu terbentuknya stretch mark. Memang tidak semua wanita hamil memiliki stretch mark, tetapi kalau ibu memiliki riwayat stretch mark tentu anaknya, kelak akan berisiko mengalami stretch mark saat sedang hamil.
“Ada juga penyebab lainnya, yaitu karena obesitas. Berat badan yang berlebihan kan bisa menyebabkan peregangan pada kulit. Biasanya memang ketika hamil, kenaikan berat badannya sangat besar itu bisa berisiko timbulnya stretch mark di kemudian hari. Untuk itu, saat hamil sebaiknya berat badan dikontrol agar kenaikan berat badan tidak terlalu banyak,” kata dr. Dia.
Tidak hanya pada wanita yang hamil atau melahirkan, stretch mark juga bisa dialami pada seseorang yang memasuki usai remaja. Pada remaja, itu juga bisa terjadi stretch mark karena adanya pertumbuhan.
"Itu menyebabkan di area-area tertentu seperi payudara atau paha timbul stretch mark,” tutup dr. Dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
“Berdasarkan penelitian, seseorang yang berisiko untuk mengalami stretch mark adalah pada wanita yang ketika hamil masih berusia sangat muda sekali,” jelas dr. Dia Febrina, Sp.KK, Dermatologist Expert dalam acara Mama's Choice Stretch Mark Serum Launch, pada Rabu, 16 Februari 2022.
Namun memang, menurut dr. Dia, ada beberapa penyebab lain yang bisa menjadi pemicu stretch mark. Paling banyak karena kehamilan. Tapi ada juga beberapa penyebab lain, misalnya etnis tertentu seperti black Afrika itu juga rentan mengalami stretch mark.
“Penggunaan steroid juga bisa menyebabkan stretch mark, baik itu oral maupun topikal. Pada krim pemutih atau lotion yang abal-abal, itu biasanya terdapat steroid. Dan untuk jangka panjang itu bisa menyebabkan stretch mark di bagian yang dioleskan krim tersebut,” tutur dr. Dia.
Selain itu, riwayat keluarga juga bisa menjadi pemicu terbentuknya stretch mark. Memang tidak semua wanita hamil memiliki stretch mark, tetapi kalau ibu memiliki riwayat stretch mark tentu anaknya, kelak akan berisiko mengalami stretch mark saat sedang hamil.
“Ada juga penyebab lainnya, yaitu karena obesitas. Berat badan yang berlebihan kan bisa menyebabkan peregangan pada kulit. Biasanya memang ketika hamil, kenaikan berat badannya sangat besar itu bisa berisiko timbulnya stretch mark di kemudian hari. Untuk itu, saat hamil sebaiknya berat badan dikontrol agar kenaikan berat badan tidak terlalu banyak,” kata dr. Dia.
Tidak hanya pada wanita yang hamil atau melahirkan, stretch mark juga bisa dialami pada seseorang yang memasuki usai remaja. Pada remaja, itu juga bisa terjadi stretch mark karena adanya pertumbuhan.
"Itu menyebabkan di area-area tertentu seperi payudara atau paha timbul stretch mark,” tutup dr. Dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)