BEAUTY

Mengenal Effaclar Spotscan, Analisa Jerawat Berbasis AI Rekomendasi Dermatolog Dunia

Yuni Yuli Yanti
Kamis 14 Juli 2022 / 11:00
Jakarta: Jerawat termasuk masalah kulit yang paling banyak dialami oleh masyarakat di dunia. Baik remaja atau orang dewasa, wanita maupun pria tentu pernah mengalami kondisi masalah kulit ini semasa hidupnya. 

Secara spesifik di Indonesia, sebanyak 46 persen masyarakatnya memiliki masalah wajah berjerawat. Meskipun terbilang masalah kulit paling umum, sering kali jerawat ditangani dengan kurang tepat padahal dapat memengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. 

Nah, salah satu kendala yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah tidak semua memiliki akses ke dermatolog (dokter kulit), sehingga mendorong mereka untuk mencari informasi di internet. Lebih dari 8,5 juta penderita jerawat di Indonesia mencari solusi penanganan masalah jerawat mereka secara online. Hal ini memungkinkan adanya risiko pada rekomendasi penanganan jerawat yang kurang tepat.

"Jerawat itu tidak bisa disembuhkan sendiri. Butuh ahli dermatologis untuk diagnosis yang tepat sehingga pasien berjerawat mendapatkan terapi yang sesuai," jelas dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, Dermato Venereologist dalam acara Dermlive La Roche-Posay, Rabu (13/7). 


(Jerawat menjadi masalah kulit yang paling banyak dialami oleh remaja dan orang dewasa. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Melihat hal tersebut, merek perawatan kulit dermatologi La Roche-Posay memperkenalkan Effaclar Spotscan, yaitu teknologi berbasis advanced artificial intelligence yang dikembangkan bersama dermatolog dunia. 

Nestya Sedayu, Head of Marketing ACD Indonesia menjelaskan sistem ini memiliki tingkat akurasi profesional dengan memberikan analisa dan membantu konsumen di Indonesia dengan masalah jerawat lebih dekat dengan akses dan keahlian dermatolog. 

"Effaclar Spotscan menggunakan evaluasi GEA (Global Evaluation of Acne) yaitu skala evaluasi global yang digunakan oleh dermatolog di dunia untuk mengukur tingkat keparahan jerawat, jumlah komedo, jerawat meradang, dan noda bekas jerawat," tutur Nestya.  

Nestya mengatakan Effaclar Spotscan dapat diakses melalui website La Roche Posay Indonesia, atau menggunakan perangkat smartphone iOS ataupun Android.


(La Roche-Posay Effaclar Spotscan. Foto: Dok. Istimewa)
 

Berikut proses analisanya:

1. Kamu akan didiagnosis untuk menentukan kondisi kulitmu dengan mengambil tiga (foto wajah) yaitu tampak depan, samping kanan dan samping kiri. 

2. Effaclar Spotscan akan menganalisa dan menentukan tingkat kondisi kulit berjerawat (GEA) 0 hingga 5. Effaclar Spotscan akan memberi tahu untuk berkonsultasi dengan Dermatolog jika nilai GEA mereka sama dengan atau lebih dari 2 (GEA ≥2). 

3. Setelah itu, kamu akan diberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan kondisi jerawatmu. Juga, kamu akan diberikan pilihan untuk berkonsultasi dan mendapatkan diagnosa dari Dermatolog melalui layanan teledermatologi dari Halodoc. 

4. Terakhir, Effaclar Spotscan memberikan rekomendasi tips mengenai cara merawat kulit berjerawat.

La Roche-Posay bermitra dengan rekan-rekan dermatolog untuk mensosialisasikan teknologi ini agar dapat membantu pasien dan juga dermatolog di Indonesia. dr. Fitria menambahkan inovasi teknologi ini dapat membantu dermatologist setidaknya dalam dua hal penting. 

"Pertama, memberikan edukasi kepada pasien yang sebelumnya tidak memahami perlunya penanganan jerawat oleh dermatologist untuk mengatasi kondisi permasalahan kulitnya. Kedua, membantu mengingatkan pasien dan menjelaskan pentingnya segera berkonsultasi dengan dermatologist untuk menghindari kondisi jerawat semakin parah yang pada akhirnya dapat menyebabkan acne scar (jaringan parut bekas jerawat)," pungkas dr. Fitria. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH