BEAUTY

Jerawat Membandel? Kenali Sebab dan Membasminya

Raka Lestari
Jumat 28 Januari 2022 / 09:26
Jakarta: Salah satu permasalahan kulit yang kerap dialami oleh remaja maupun dewasa adalah jerawat. Jerawat dapat menimbulkan bekas luka yang seringkali menimbulkan rasa rendah diri pada penderitanya.

Banyak faktor yang memengaruhi timbulnya jerawat pada seseorang. Sementara pencegahan dan perawatan kulit berjerawat juga berbeda berdasarkan jenis kulit.
 

Penyebab jerawat


Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp.KK(K), Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi di RSUI menjelaskan bahwa jerawat atau acne vulgaris (AV) adalah penyakit inflamasi kronik, pada unit folikel pilosebasea dengan variasi lesi berupa komedo papul, pustul, nodus dan kista, yang dapat sembuh sendiri.

"Jerawat disebabkan oleh hormon androgen, ketika hormon androgen terbentuk akan memengaruhi sel sebocyte (ada di kelenjar minyak) sehingga menyebabkan sel-sel di dalamnya besar atau bertambah banyak dan menyebabkan produksi minyak. Selain sel sebocyte, ada juga sel keratinoscyte (sel-sel yang ada pada lapisan kulit lapisan atas/kulit ari)," tutur dr. Irma.

Hormon androgen memengaruhi sel ini, sehingga menyebabkan sel keratinoscyte menjadi lengket dan susah lepas. Ketika sel keratinoscyte lengket dan bertambah banyak ditambah produksi minyak, maka akan terjadi sumbatan. Sumbatan inilah yang kita sebut sebagai komedo, dan ketika komedo terpapar oleh kuman maka akan terjadi inflamasi atau peradangan. Peradangan tersebut yang disebut dengan akne.
 

Pengobatan jerawat


Treatment pertama yang diberikan kepada pasien acne yaitu dengan topical therapy (terapi oles). Hal ini menjadi terapi utama yang dilakukan oleh dokter. Ada efek samping yang biasa timbul dari terapi ini, yaitu rasa tidak nyaman, kulita kering dan mengelupas, kulit kemerahan, dan lain sebagainya.  

"Namun, hal tersebut merupakan efek normal yang akan dialami sesorang yang sedang mendapat terapi acne. Kondisi-kondisi atau efek tersebut biasanya bertahan 1-2 minggu atau sampai 3 minggu. Hal ini disebut masa intoleransi," kata dr. Irma.

Selain terapi oles, ada juga terapi tambahan, seperti perawatan kulit, pengeluaran komedo, peeling, minum antioksidan, laser wajah, dan bahkan menggunakan pembersih dan pelembap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH