End Google Analytics -->
FAMILY

Pengobatan Baru untuk Gangguan Spektrum Autisme, Para Ilmuwan Temukan Kuncinya

Mia Vale
Selasa 27 Desember 2022 / 08:00
Jakarta: Para ilmuwan di Korea Selatan telah berhasil mengidentifikasi jaringan molekuler khusus gangguan spektrum autisme. Temuan ini diharapkan dapat meletakkan dasar untuk mengobati gangguan spektrum autisme. 

Diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti Profesor Kim Min-sik di Departemen Biologi Baru, Daegu Gyeongbuk Institute of Science & Technology/DGIST (Institut Sains dan Teknologi Daegu Gyeongbuk).

Gangguan spektrum autisme adalah kecacatan perkembangan yang diketahui terjadi sejak masa kanak-kanak. Ini adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan terus-menerus dari komunikasi sosial dan perilaku terkait interaksi yang mengarah ke rentang pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas, serta perilaku berulang.


(Tanda seseorang menunjukkan gejala gangguan autisme biasanya dapat diamati pada tahun ketiga setelah lahir. Namun, tidak sedikit juga yang sudah mengidap autis sejak lahir. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Sebagian besar pasien gangguan spektrum autisme memiliki gangguan perilaku, terkadang disertai dengan kecacatan perkembangan lainnya. Karena saat ini belum ada metode diagnosis molekuler yang akurat, diagnosis dini gangguan spektrum autisme dilakukan pada periode yang cukup terlambat.

Seperti yang dipaparkan laman Scitech Daily, meskipun ada beberapa keberhasilan dalam memperbaiki gejala dengan terapi manajemen perilaku, ada kekurangan perawatan yang efektif pada tingkat molekuler Tim Profesor Kim Min-sik menggunakan model cacat Cntnap2, yakni protein yang pada manusia dikode oleh gen Cntnap2.

Selain itu, dengan membandingkan dan menganalisis ini dengan data besar pasien gangguan spektrum autisme yang dilaporkan sebelumnya, tim mengonfirmasi bahwa masalah terjadi pada jaringan seperti metabolisme dan sinapsis pada neuron yang dapat dieksitasi.

Profesor Kim Min-sik dari Departemen Biologi Baru mengatakan, “Teknologi analisis terintegrasi multi-omics yang dikembangkan melalui penelitian ini telah memajukan pemahaman patologis gangguan spektrum autisme dan memungkinkan untuk menemukan jaringan terintegrasi mulai dari diferensiasi sel tingkat molekuler, diinduksi oleh gen autisme spesifik ke informasi biometrik.” 

Ia menambahkan, timnya mencoba menemukan jaringan inti gangguan spektrum autisme dan menemukan target pengobatan dengan melakukan analisis terintegrasi dari berbagai model.
(TIN)

MOST SEARCH