Jakarta: Gerhana matahari cincin terjadi pada Kamis, 3 Oktober 2024 WIB. Namun fenomena langka tersebut tidak dapat diamati di Indonesia karena berlangsung pada tengah malam sampai dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan hasil analisa tim Geofisika BMKG mendapati wilayah yang dapat mengamati gerhana matahari cincin tersebut antara lain di Samudera Pasifik, Amerika Selatan bagian selatan dengan alur pergerakannya melewati Chile bagian selatan dan Argentina bagian selatan.
Proses global fase gerhana matahari cincin antara lain untuk Gerhana Sebagian mulai di lokasi awal pada pukul 15:42:59 UT (waktu universal terkoordinasi), Gerhana Total mulai di lokasi awal (16:50:38 UT). Sementara Puncak Gerhana (18:45:04 UT), Gerhana Total berakhir di lokasi akhir (20:39:15 UT), dan Gerhana Sebagian berakhir di lokasi akhir (21:47:00 UT).
Fenomena gerhana matahari cincin adalah fenomena langka, sangat jarang terjadi, dan periode untuk lokasi yang sama lebih dari 10 tahun, jadi ini bukan fenomena biasa.
Dampak dari fenomena gerhana matahari cincin tidak signifikan. Secara umum seperti penurunan suhu permukaan, intensitas cahaya, dan perubahan pola angin lokal karena sebagian cahaya matahari terhalang oleh bulan, dan perubahan tersebut tidak sedrastis saat gerhana matahari total.
Untuk mengamati fenomena gerhana matahari cincin di wilayah yang dilintasi tersebut harus menggunakan kacamata khusus supaya mata tidak rusak. AFP PHOTO/Juan Mambromata Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News