SpaceX Luncurkan Kru Polaris Dawn ke Sabuk Radiasi Bumi

Jakarta: Misi terbaru SpaceX — perjalanan berani dan berisiko ke sabuk radiasi Van Allen Bumi oleh empat orang kru sipil yang juga bertujuan untuk melakukan perjalanan luar angkasa komersial pertama, baru saja mengudara.

Misi yang dijuluki Polaris Dawn itu lepas landas pada Selasa, 10 September 2024 pukul 5:23 pagi waktu setempat dari kompleks landasan pacu Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Florida.

SpaceX menyiarkan langsung acara tersebut di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter yang dibeli oleh CEO SpaceX Elon Musk pada tahun 2022.

Saat kapsul memasuki orbit Bumi, pengendali darat, yang dipimpin oleh direktur peluncuran SpaceX Frank Messina, memberikan penyemangat kepada kru Polaris Dawn, yang mencakup karyawan SpaceX pertama yang pernah menjelajah ke luar angkasa.

“Saat Anda menatap Bintang Utara, ingatlah bahwa keberanian Anda menerangi jalan bagi penjelajah masa depan. Kami memercayai keterampilan, keberanian, dan kerja tim Anda untuk melaksanakan misi yang ada di depan,” kata mereka. “Ketahuilah bahwa seluruh tim di sini bersama Anda di setiap langkah, mengawasi, mendukung, dan menyemangati Anda saat Anda melangkah ke luar angkasa. Kami mengirimkan pelukan dari darat.”

Yang semakin mempersulit prospek peluncuran adalah kenyataan bahwa SpaceX tidak hanya membutuhkan cuaca cerah agar misi dapat lepas landas — mereka juga perlu memastikan ada perairan dan angin yang tenang saat kru akan kembali dari luar angkasa setelah perjalanan lima hari. 

Menentukan waktu kepulangan mereka bisa jadi sangat penting. Karena melakukan perjalanan luar angkasa akan menguras pasokan oksigen, sementara misi Polaris Dawn hanya akan memiliki dukungan hidup yang cukup untuk lima atau enam hari di luar angkasa.

Untuk memasuki orbit Bumi, roket Falcon 9 melaju lebih dari 17.000 mil per jam (27.358 kilometer per jam), atau kecepatan orbital. Ketika mencapai kecepatan yang diinginkan, Crew Dragon melepaskan diri, menjelajahi ruang hampa hanya dengan menggunakan pendorong di dalamnya selama sisa misi. AFP PHOTO/Chandan Chana/Gregg Newtown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News