Secara umum Ferrari 296 GTS adalah kembaran Ferrari 296 GTB yang lebih dulu diluncurkan di Indonesia pada 2022 lalu.
"Yang membedakan keduanya adalah fitur retractable hard top (RHT) atau atap yang dapat terbuka otomatis di Ferrari 296 GTS," ujar General Manager PT Eurokars Prima Utama Nini Chiandra.
Mobil bertenaga mesin konvensional dan baterai alias hybrid itu, tampil mentereng di ruang utama showroom Ferrari Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Meski baru diboyong satu unit, mobil ini sudah punya kemudi di posisi kanan. Artinya sudah siap untuk negara yang sistem kemudinya berada di sebelah kanan.
"Kalau ditanya soal seberapa optimis kami di pasar otomotif Indonesia, ya pastinya sangat besar. Kita bisa lihat geliat otomotif di Indonesia kembali besar selepas pandemi. Tapi untuk mendapatkan unit 296 GTS ini harus agak bersabar, karena indennya sampai 2 tahun," klaim Nini Chandra.
Spesifikasi
Mempunyai basis mesin dan motor listrik yang sama dengan versi 296 GTB, yaitu menelurkan lebih dari 800 daya kuda yang merupakan gabungan tenaga antara mesin konvensional dan motor listrik. Sementara torsi mobil ini sanggup melecut dengan 740 Newton meter dan maksimal kecepatan 330 km per jam.
"Perbedaannya hanya ada di bobot bersihnya. Lantaran penggunaan atap konvertibel itu butuh sistem motorize penggerak yang lebih berat 70 kilogram, sehingga ini akan sedikit berpengaruh terhadap keluaran tenaganya. Tapi kalau secara spesifikasi dan detail, mobil ini tak memiliki perbedaan yang jauh dari versi Berlinetta atau Coupe," ujarnya.
Seperti biasa, Ferrari tak pernah menjelaskan soal harga dan berapa jumlah orang yang sudah memesan kendaraan tersebut. Namun jika melihat harga dasar yang dijual di luar negeri yang mencapai lebih dari USD300 ribu, artinya bisa mencapai Rp4 miliar lebih. Namun ini masih harga dasar yang belum menghitung biaya pajak, impor dan ragam biaya lain yang bisa mempengaruhi harga on the road-nya. Medcom.id/Ahmad Garuda Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News